3 Pilihan Kontrasepsi Hormonal

3 Pilihan Kontrasepsi Hormonal, Pilih yang Mana?

Kontrasepsi hormonal masih menjadi pilihan KB yang umum digunakan oleh perempuan Indonesia. Contoh kontrasepsi hormonal cukup banyak sehingga perempuan dapat memilih opsi yang paling tepat sesuai kebutuhan dan kenyamanannya.[1] 

Apa Itu Kontrasepsi Hormonal  

 

Kontrasepsi hormonal adalah jenis kontrasepsi yang bekerja dengan memengaruhi kadar hormon dalam tubuh perempuan sehingga dapat mencegah pematangan dan pelepasan sel telur.[2]  Hal inilah yang membuat Mums menjadi tidak hamil. 

Dari berbagai contoh kontrasepsi hormonal yang ada, semuanya memiliki kesamaan dalam hal kandungan. Setiap kontrasepsi hormonal mengandung hormon, baik perpaduan estrogen dan progestin, atau hanya progestin.[3] Keduanya sama-sama memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing yang dapat dipilih sesuai kondisi tiap perempuan.  

Baca juga: Begini Cara Kerja Kontrasepsi Metode Pil, Penyebab Kegagalan, dan Efek Samping
 

Dengan penggunaan yang tepat, kontrasepsi hormonal merupakan pilihan yang efektif untuk mencegah kehamilan. Selain itu, kontrasepsi ini dapat mengurangi rasa sakit saat menstruasi dan membuat siklus menstruasi menjadi lebih nyaman. Jika Mums memiliki masalah dengan jerawat, kontrasepsi hormonal juga dapat membantu meningkatkan kondisi kulit wajah Mums. 

Contoh Kontrasepsi Hormonal  

 

Ada banyak contoh kontrasepsi hormonal yang dapat menjadi pilihan sesuai kebutuhan dan kenyamanan Anda. Berikut adalah beberapa di antaranya yang paling banyak digunakan sebagai metode untuk mencegah kehamilan pada wanita. 

Pil KB  

Pil KB adalah salah satu contoh kontrasepsi hormonal yang sudah ada sejak lama. Cara penggunaannya adalah dengan mengonsumsi pil setiap hari di waktu yang sama untuk mendapat hasil yang efektif. 

Secara umum cara kerja pil KB dalam mengurangi risiko kehamilan adalah dengan mencegah terjadinya ovulasi, menjaga mukus dalam serviks kental dan membuat sperma sulit untuk menembus, dan menjaga dinding rahim tipis.[3] 

Ada dua jenis pil KB, yakni pil KB progestin (pil mini) dan pil KB kombinasi. Berikut adalah penjelasan singkat keduanya. 

  • Pil mini 

Pil mini hanya mengandung hormon progestin dengan dosis progestin yang  lebih rendah dibandingkan pil kombinasi. Jenis pil ini dapat mengurangi risiko kanker endometrium dan cocok digunakan jika Mums memiliki riwayat tekanan darah tinggi, risiko penyakit jantung, atau risiko pembekuan darah yang tinggi.[4] 

  • Pil kombinasi 

Pil kombinasi mengandung hormon estrogen dan progestin. Jenis pil ini dapat membantu mengurangi beberapa keluhan PMS, dismenore, dan gejala endometriosis. Selain itu, pil kombinasi juga dapat mengurangi risiko kanker endometrium, ovarium, dan kolorektal, serta meningkatkan kondisi kulit yang berjerawat. [4] 

Tingkat keefektifan pil KB cukup tinggi. Namun, Mums perlu disiplin dalam mengonsumsinya. Lupa atau sengaja meninggalkan konsumsi pil dapat meningkatkan risiko kehamilan. Sekitar 9 dari 100 perempuan yang mengonsumsi pil KB dalam satu tahun mengalami kehamilan yang tidak direncanakan.[3] 

IUS Progestin  

IUS (Intra Uterine System) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik yang berbentuk seperti huruf T dan dipasang di dalam rahim. 

 

Salah satu jenis IUS adalah LNG-IUS yang mengandung hormon levonorgestrel, salah satu jenis progestin. Alat kontrasepsi ini sangat efektif dalam mencegah kehamilan dan dapat bertahan hingga 8 tahun, meskipun ada yang digunakan dalam rentang waktu 3 hingga 5 tahun. 

 

Beberapa perempuan mungkin mengalami efek samping seperti perdarahan tidak teratur setelah menggunakan IUD progestin, tetapi ini umumnya hanya bersifat sementara. 

 

Namun, ada kasus di mana penggunaan IUD progestin dapat mengurangi perdarahan menstruasi setelah tiga bulan atau lebih sejak penggunaan pertama. Bahkan, sekitar 20% perempuan mungkin tidak mengalami menstruasi sama sekali setelah menggunakan alat kontrasepsi ini selama setahun. [5] 

Kontrasepsi Suntikan  

Ini adalah kontrasepsi hormonal yang paling populer digunakan perempuan muda Indonesia.[1] Penggunaannya adalah dengan menginjeksikan cairan berisi hormon progesteron pada otot seperti lengan bagian atas atau pantat. Hormon ini pun akan dilepaskan langsung pada aliran darah untuk mencegah kehamilan. 

Anda perlu melakukan injeksi berkala untuk tetap dapat menerima manfaat alat kontrasepsi hormonal satu ini. Biasanya (tergantung setiap produk) Mums perlu mengulangi injeksi setiap 8 sampai 13 pekan.[6]  

Kontrasepsi suntikan memiliki beberapa efek samping seperti penambahan berat badan, mood swings, perdarahan tidak teratur, sakit kepala, hingga perubahan fisik payudara. Selain itu, Mums juga mungkin mengalami ada yang berbeda pada menstruasi, seperti periode yang jadi tidak teratur, perdarahan lebih banyak atau sedikit, atau bahkan sama sekali tidak mengalami menstruasi.[6]  

Dari beberapa contoh kontrasepsi hormonal yang ada, pil KB masih menduduki peringkat atas sebagai kontrasepsi yang paling banyak digunakan karena praktis, mudah digunakan, dan tergolong cukup terjangkau. 

Pil KB Kombinasi Modern 21/7 bisa jadi pilihan tepat bagi Mums yang ingin ber-KB bebas jerawat dan berat badan tetap stabil. Pil kombinasi ini memiliki kandungan drospirenon dengan sifat anti androgenik dan anti mineralokortikoid.  

Karena itu, Mums pun tak perlu khawatir untuk mencegah kehamilan dengan konsumsi pil KB tanpa resiko berjerawat dan kenaikan berat badan seperti yang cukup banyak menjadi keluhan selama ini.  

Mums mungkin akan suka: Begini Cara Kerja Kontrasepsi Metode Pil, Penyebab Kegagalan, dan Efek Samping

Bagikan

Referensi: 

 

  1. Apa Jenis KB yang Paling Banyak Digunakan Perempuan Muda di Indonesia? [Internet]. Dapat diakses di https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/27/apa-jenis-kb-yang-paling-banyak-digunakan-perempuan-muda-di-indonesia/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  2. Contraception: Hormonal contraceptives [Internet]. Dapat diakses di https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441576//. Terakhir diakses DEsember 2023. 

  3. Patient education: Hormonal methods of birth control (Beyond the Basics) [Internet]. Dapat diakses di https://www.uptodate.com/contents/hormonal-methods-of-birth-control-beyond-the-basics/print#:~:text=Hormonal%20methods%20of%20birth%20control%20(contraception)%20contain%20either%20estrogen%20and,vaginal%20rings%2C%20and%20skin%20patches/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  4. Choosing a birth control pill [Internet]. Dapat diakses di https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/birth-control/in-depth/best-birth-control-pill/art-20044807/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  5. Hormonal IUD [Internet]. Dapat diakses di https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/mirena/about/pac-20391354/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  6. The Contraceptive Injection [Internet]. Dapat diakses di https://www.nhs.uk/conditions/contraception/contraceptive-injection/. Terakhir diakses Desember 2023. 

PP-YSM-ID-0305-1