5 Jenis Kontrasepsi untuk Pria dan Plus Minusnya
Source: Freepik
Berbicara soal metode Keluarga Berencana (KB), tak sedikit orang yang masih menganggap perempuan lah yang harus melakukan KB. Padahal, pria juga bisa turut andil dalam mencegah kehamilan menggunakan beberapa pilihan metode kontrasepsi. Sejauh ini, ada lima jenis metode kontrasepsi yang ditujukan bagi pria.
Cara Kerja Metode Kontrasepsi untuk Pria
Sebelum membahas tentang jenis-jenis kontrasepsi untuk pria, mari pahami terlebih dahulu bagaimana cara kerjanya. Pada dasarnya, metode kontrasepsi untuk pria merupakan metode yang digunakan untuk mencegah atau meminimalkan potensi terjadinya pembuahan pada pasangan lawan jenis.
Beberapa jenis kontrasepsi, seperti kondom, memberikan efektivitas yang bersifat tidak permanen. Sementara itu, metode kontrasepsi seperti vasektomi, sejauh ini merupakan satu-satunya jenis kontrasepsi permanen untuk pria.
Secara garis besar, alat kontrasepsi untuk pria bekerja dengan cara mencegah sperma masuk ke dalam vagina. Contohnya adalah kondom, bila dikenakan dengan benar, maka cairan pre-ejakulasi dan ejakulasi tidak bisa mencapai rahim dan melakukan pembuahan sel telur.
Perlu diketahui pula bahwa setiap jenis kontrasepsi untuk pria memiliki tingkat efektivitas yang berbeda, sama seperti KB untuk perempuan. Namun dengan menggunakan alat kontrasepsi dengan benar atau lebih dari satu jenis, maka potensi terjadinya kehamilan tidak direncanakan bisa terus diminimalkan.1
5 Jenis Kontrasepsi untuk Pria dan Plus Minusnya
Berikut adalah lima jenis kontrasepsi untuk pria beserta kelebihan dan kekurangannya.
1. Kondom
Source: Pexels
Kondom merupakan alat kontrasepsi pria yang paling populer dan mudah didapatkan. Umumnya, kondom terbuat dari latex, jadi bagi yang memiliki alergi latex bisa menggunakan kondom dari bahan-bahan, seperti polyisoprene atau polyurethane.
Kelebihan:
- Kondom relatif terjangkau dan mudah didapatkan di minimarket, apotek, dan toko online.
- Efektif dalam mencegah kehamilan hingga 98% dan penyakit seks menular bila digunakan dengan benar dan hanya dalam satu kali penetrasi.1
Kekurangan:
- Kondom bisa sobek saat digunakan sehingga meningkatkan potensi kehamilan dan penularan penyakit kelamin.
- Kondom bisa lepas atau terlalu ketat apabila ukuran yang digunakan tidak sesuai dengan pengguna.
Sebagai catatan, jangan menyimpan kondom di tempat yang panas, seperti dompet. Sebab, gesekan yang terjadi di dalamnya bisa menimbulkan panas yang dapat merusak kondom. Sebelum dipakai, pastikan untuk mengecek tanggal kedaluwarsanya terlebih dahulu.
2. Ejakulasi di luar
Metode yang satu ini sama sekali tidak melibatkan penggunaan alat, melainkan teknik dalam berhubungan untuk mencegah kehamilan. Sesuai namanya, ejakulasi di luar merupakan metode di mana pria akan mengeluarkan penisnya dari vagina saat merasa akan melakukan ejakulasi. Jadi, ejakulasi dilakukan di luar vagina agar cairan ejakulasi tidak mengenai vulva.
Kelebihan:
- Tidak memiliki efek samping dan tidak memerlukan biaya karena tidak menggunakan alat.
- Bisa saja efektif asalkan dilakukan dengan benar.
Kekurangan:
- Metode ejakulasi di luar hanya memiliki tingkat efektivitas 78%. Dalam satu tahun, ada sekitar 22 dari 100 pasangan yang berakhir hamil setelah menggunakan metode ini.2
- Ejakulasi di luar juga tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit seks menular.
3. Spermisida
Source: Pexels
Spermisida merupakan alat kontrasepsi pria yang bersifat non-hormonal. Spermisida tersedia dalam beberapa bentuk, seperti krim, foam, tablet, jeli, spons, dan vaginal contraceptive film (VCF). Cara kerja alat ini adalah dengan menghentikan dan membunuh pergerakan sperma sebelum masuk ke dalam rahim.
Kelebihan:
- Spermisida tidak menimbulkan efek samping hormonal.
- Bila digunakan dengan metode kontrasepsi lainnya, tingkat efektivitasnya dalam mencegah kehamilan bisa naik.
Kekurangan:
- Penggunaan spermisida saja hanya memberikan efektivitas sekitar 70% hingga 80%.
Bila digunakan terlalu sering, spermisida bisa menimbulkan infeksi saluran kencing pada wanita.
4. Vasektomi
Vasektomi atau sterilisasi merupakan metode kontrasepsi permanen. Untuk melangsungkan prosedur vasektomi, dokter spesialis akan membuat lubang pada buah zakar untuk mengeluarkan saluran vas atau penyalur sperma. Kemudian saluran tersebut dipotong dan diikat kedua ujungnya. Prosedur ini berlangsung cukup cepat, kurang lebih 30 menit saja.3 Namun butuh sekitar 3 bulan agar air mani benar-benar tidak mengandung sperma.
Kelebihan:
- Prosedur vasektomi relatif lebih terjangkau, mudah, dan efektif dibanding sterilisasi pada wanita.
- Bisa langsung pulang tanpa harus opname setelah operasi selesai.
- Vasektomi tidak memengaruhi sensasi ejakulasi bagi pria maupun pasangan.
- Aroma maupun warna air mani tidak berubah.
- Tingkat efektivitas dalam mencegah kehamilan mencapai 99%.
Kekurangan:
- Vasektomi merupakan metode kontrasepsi permanen sehingga tidak akan bisa melakukan pembuahan lagi. Bagi yang ingin memiliki anak lagi, vasektomi bisa dioperasi kembali, tetapi metode reversal ini tidak selalu berhasil.
- Meskipun sudah melakukan vasektomi, pria tetap harus memakai kondom untuk mencegah penyakit seks menular.
Dalam beberapa kasus tertentu, vasektomi bisa menimbulkan komplikasi dan efek samping, seperti infeksi, pendarahan, pembengkakan, dan kondisi lainnya yang sebenarnya tidak begitu serius.
Baca juga: Panduan dan Cara Memilih Metode Kontrasepsi yang Cocok untuk Pengantin Baru
5. Suntik hormon
Source: Pexels
Suntik hormon untuk pria merupakan metode kontrasepsi modern yang belum lama digunakan. Metode satu ini diberikan dengan cara menyuntikkan hormon progestin dan hormon testosteron sintetis setiap 8 minggu sekali. Suntik hormon ditujukan bagi pria untuk menurunkan kadar hormon testosteron alami sehingga dapat menghambat proses pematangan sperma muda.4
Kelebihan:
- Suntik hormon relatif cukup aman dan efektif karena bersifat tidak permanen.
- Suntik hormon tidak menyebabkan kemandulan secara permanen.
- Cocok bagi pasangan yang pihak wanitanya tidak bisa melakukan KB karena alasan tertentu.
Kekurangan:
- Sejauh ini, suntik hormon masih bersifat eksperimental dan terbatas sehingga biayanya cukup mahal.
- Suntik hormon juga harus dilakukan secara tepat waktu agar efektivitasnya terjaga.
- Suntik hormon bisa memengaruhi gairah seks.
Itu tadi lima jenis kontrasepsi untuk pria beserta keunggulan dan kelemahannya. Metode-metode di atas ada baiknya dibicarakan terlebih dahulu dengan pasangan. Misalnya saja kondom, agar efektivitasnya meningkat, pihak perempuan juga bisa turut andil melakukan KB, seperti mengonsumsi pil KB Kombinasi Modern 21/7. Pil KB satu ini cocok bagi Mums yang ingin ber-KB tanpa harus khawatir berat badan naik atau wajah jadi berjerawat.
Baca juga: Perencanaan Keluarga: Rahasia Anak Sehat dan Keuangan Stabil dengan Kontrasepsi Tepat
Bagikan
Referensi:
- What Are the Birth Control Options for Men?. [Internet]. Dapat diakses di https://www.medicalnewstoday.com/articles/birth-control-for-men. Terakhir diakses pada Februari 2024.
- Male Birth Control Options. [Internet]. Dapat diakses di https://www.webmd.com/sex/birth-control/male-contraceptives. Terakhir diakses pada Februari 2024.
- Vasectomy. [Internet]. Dapat diakses di https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/vasectomy/about/pac-20384580. Terakhir diakses pada Februari 2024.
- 4 Jenis Kontrasepsi yang Paling Umum untuk Pria, Beserta Plus Minusnya. [Internet]. Dapat diakses di https://hellosehat.com/seks/kontrasepsi/4-kb-untuk-pria-kontrasepsi-pria/. Terakhir diakses pada Februari 2024.
PP-YSM-ID-0320-1