Metode Kontrasepsi

5 Metode KB Alami: Memahami Efektivitas dan Risikonya

Sumber: Pexels

Seiring berjalannya waktu, pilihan jenis kontrasepsi untuk merencanakan kehamilan semakin bervariasi. Terlepas dari hal ini, masih ada banyak orang yang lebih memilih menggunakan KB alami untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan.

Lalu, apa itu KB alami dan bagaimana efektivitas sekaligus risikonya dalam program menunda kehamilan?

Mengenal KB Alami

Pada dasarnya, KB alami adalah cara untuk mencegah kehamilan tanpa menggunakan alat, obat, atau prosedur tertentu. Ini melibatkan menghitung waktu selama siklus menstruasi ketika Mums bisa berhubungan intim tanpa kontrasepsi, dengan risiko kehamilan yang lebih rendah. KB alami juga dikenal sebagai metode kesadaran kesuburan.

Konsepnya adalah dengan mencatat waktu-waktu dalam siklus Mums ketika Mums subur dan tidak subur. Mums belajar menggunakan dan mencatat tanda-tanda kesuburan untuk menentukan waktu yang lebih aman untuk berhubungan intim. Tanda-tanda ini melibatkan pengukuran suhu tubuh dan pengamatan cairan serviks (lendir). Pendekatan ini paling efektif ketika Mums memperhatikan lebih dari satu tanda kesuburan. 1

5 Metode KB Alami

Setidaknya ada 5 metode perencanaan kehamilan alami yang selama ini dikenal. Untuk memahami efektivitas serta risikonya, berikut ulasan lengkap tentang metode tersebut:

1. Metode Menghitung Siklus

Metode ini sebenarnya sudah lama digunakan sebagai cara untuk menghindari kehamilan. Secara sederhana, metode ini menggunakan informasi tentang siklus menstruasi untuk menentukan kapan wanita berpotensi ovulasi dan masa subur. Dengan mengandalkan riwayat menstruasi, kita bisa menentukan kapan tepatnya hubungan intim sebaiknya dilakukan.

Siklus dimulai pada hari pertama menstruasi dan biasanya berlangsung selama 5-7 hari. Setelah itu, fase folikular dimulai, di mana sel telur mulai matang di indung telur. Setelah matang, sel telur akan dilepaskan dalam fase ovulasi. Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, maka akan dikeluarkan dari tubuh bersamaan dengan jaringan rahim saat menstruasi. Namun, jika pembuahan terjadi, maka kehamilan akan dimulai.

Umumnya, ovulasi terjadi sekitar hari ke-14 dalam siklus menstruasi. Namun, sperma dapat bertahan hidup dalam tubuh wanita selama sekitar 48 jam, bahkan bisa sampai 5 hari. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari hubungan intim antara hari ke-9 hingga hari ke-16 dalam siklus untuk menghindari kehamilan.

Metode menghitung siklus ini efektif, tetapi keakuratannya sangat bergantung pada pemantauan menstruasi yang teliti setiap bulan. Dengan perhitungan yang tidak akurat, risiko kehamilan masih mungkin terjadi meskipun menggunakan metode ini. 2

2. Mengukur Suhu Basal Tubuh Sebelum Berhubungan Intim

Metode suhu basal tubuh, yang merupakan metode berbasis kesadaran kesuburan, adalah salah satu jenis perencanaan keluarga alami. Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh Mums saat sedang beristirahat sepenuhnya. Ovulasi dapat menyebabkan peningkatan sedikit dalam suhu basal tubuh.

Mums akan paling subur selama dua hingga tiga hari sebelum suhu tubuh Mums naik. Dengan melacak suhu basal tubuh setiap hari, Mums mungkin dapat memprediksi kapan ovulasi terjadi. Hal ini dapat membantu Mums menentukan waktu yang paling mungkin untuk hamil. Idealnya, pada fase ovulasi, suhu tubuh basal wanita akan naik menjadi 36,1–37,2 derajat celsius, sedangkan suhu normal adalah 35,5 – 36,6 derajat celsius. Namun, kekurangan dari metode ini adalah pengukuran suhu basal ini cenderung tidak akurat karena suhu tubuh dapat dipengaruhi faktor lain seperti infeksi penyakit. 2

 3. Metode Lendir Serviks

Salah satu cara lain yang bisa digunakan adalah metode lendir serviks. Cara ini serupa dengan dua metode sebelumnya, namun yang diamati bukanlah tanggal menstruasi atau suhu tubuh, melainkan perubahan lendir yang dihasilkan oleh vagina selama masa ovulasi. Untuk melihat perubahan ini, kita bisa memeriksa cairan pada celana dalam atau menggunakan tisu saat membersihkan vagina. Saat mendekati masa ovulasi, lendir serviks akan terasa lebih lembap dan lengket, sementara saat memasuki masa subur, lendir serviks akan lebih basah, lebih jernih dan agak licin.

Agar terhindar dari kehamilan yang tidak direncanakan, penting untuk menghindari hubungan intim ketika vagina masih menghasilkan lendir setelah masa menstruasi selesai. Hal ini menandakan bahwa tubuh sedang memasuki masa ovulasi. Meskipun cara ini bisa efektif, efektivitasnya cenderung lebih rendah karena tidak semua orang merasa nyaman memeriksa lendir di vagina. Selain itu, risiko kehamilan tetap ada jika kita tidak mengenali perbedaan antara lendir serviks dan cairan lain seperti keputihan yang keluar setelah menstruasi. Metode ini juga tidak memberikan perlindungan terhadap risiko penyakit seksual. 1

4. Memberikan ASI Eksklusif

Bisa dibilang metode ini adalah yang pertama terlintas dalam pikiran banyak orang saat kita bicara tentang KB alami. Selain memberikan manfaat besar bagi si bayi, memberikan ASI eksklusif juga terbukti efektif dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada Ibu yang sedang menyusui. Metode ini juga sering disebut sebagai metode amenore laktasi.

Agar hasilnya lebih baik, pastikan selalu memberi ASI ketika si bayi membutuhkannya. Usahakan jarak waktu antara pemberian ASI tidak melebihi 4 jam pada siang hari, dan 6 jam pada malam hari. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peluang terjadinya ovulasi. Metode ini paling efektif jika bayi berusia di bawah 6 bulan dan Ibu menyusui sepenuhnya tanpa menstruasi.

Sebab itulah sering terjadi kasus Ibu yang masih menyusui hamil ketika anaknya belum genap berusia setahun. Ovulasi bisa saja terjadi jika bayi tidak sering disusui atau produksi ASI tidak mencukupi untuk kebutuhan sang anak1.

5. Mengeluarkan Penis Sebelum Ejakulasi

Metode terakhir ini membutuhkan kerjasama yang baik dari kedua pasangan. Cara ini melibatkan menarik penis keluar dari vagina sebelum sperma atau ejakulasi terjadi. Salah satu keuntungan dari metode ini adalah kita bisa berhubungan intim kapan saja tanpa perlu khawatir tentang masa subur.

Agar hasilnya lebih baik, pasangan perlu memiliki kendali diri yang kuat dan tahu kapan saat yang tepat untuk menghentikan aktivitas. Di banyak kasus, metode ini juga dikenal dengan sebutan "metode senggama putus". Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, metode ini memiliki tingkat kegagalan sekitar 22 persen. Meskipun risikonya relatif rendah, kemungkinan hamil dari cairan pra-ejakulasi diperkirakan sekitar 4 dari 100 kasus. Ini berarti, walaupun risikonya kecil, masih ada kemungkinan kehamilan terjadi jika metode ini digunakan.4

Pengaturan keluarga alami, yang juga dikenal sebagai natural family planning, sebenarnya tidak setepat metode kontrasepsi lainnya. Menurut CDC, tingkat kegagalan pengaturan keluarga alami mencapai 24 persen. Artinya, sekitar 1 dari 4 orang yang menggunakan pengaturan keluarga alami berisiko mengalami kehamilan. 5 Di sisi lain, pil KB memiliki tingkat kegagalan yang lebih rendah dibandingkan dengan pengaturan keluarga alami. Selain mencegah kehamilan, pil KB modern 21/7 dengan kandungan drospirenon juga dapat membantu menjaga berat badan tetap stabil dengan mengurangi penumpukan cairan dalam tubuh. 6 Banyak manfaat yang bisa didapatkan, Mums! Semoga bermanfaat!

 

Baca Juga: TIDAK PERLU KHAWATIR! INI DIA EFEK SAMPING PIL KB YANG PERLU MUMS KETAHUI DAN CARA MENGATASINYA

Bagikan

Referensi:

  1. https://www.nhsinform.scot/healthy-living/contraception/natural-family-planning-fertility-awarenessdiakses tanggal 26 Juni 2023 jam 12.24 WIB
  2. 5 Cara Mengetahui Masa Tidak Subur Wanita untuk Mencegah Kehamilan. [Internet]. Dapat diakses di https://www.alodokter.com/5-cara-mengetahui-masa-tidak-subur-wanita-untuk-mencegah-kehamilanTerakhir diakses Juni 2023
  3. https://health.kompas.com/read/2020/10/03/210400868/bisakah-hamil-akibat-cairan-pra-ejakulasi-? . , diakses tanggal 26 Juni 2023 jam 03.05 WIB
  4. Pull and pray or extra protection? Contraceptive strategies involving withdrawal among US adult women [Internet] Dapat diakses di https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S001078241400208X?fr=RR-2&ref=pdf_download&rr=7ed304546895a123 Terakhir di akses Juli 2023.
  5. The Natural Family Planning Methods [Internet] Dapat diakses di
    https://www.webmd.com/sex/birth-control/natural-family-planning-methods  Terakhir di akses Juli 2023.
  6. Endrikat J, Sandri M, Gerlinger C et al. A Canadian multicentre prospective study on the effects of an oral contraceptive containing 3 mg drospirenone and 30 microg ethinyl estradiol on somatic and psychological symptomps related to water retention on body weight. Eur J Contracept Reprod Health Care 2007;12:220-228. 3

PP-YSM-ID-0219-1