Apakah Minum Pil KB Aman untuk Penderita Penyakit Hati?
Mums yang ingin mencoba pil KB mungkin pernah khawatir: apakah pil KB untuk penderita penyakit hati aman? Sebaliknya, apakah memiliki gangguan hati berarti Mums tidak bisa mengonsumsi pil KB? Semua pertanyaan ini wajar, tetapi pastikan Mums mendapat informasi yang akurat sebelum mencoba pil KB.
Baca panduan berikut sebelum mulai mencari produk KB yang pas untuk Mums!
Pengaruh Fungsi Hati terhadap Pil KB
Ketika membahas pil KB, fungsi hati berperan penting karena menentukan efeknya. Jadi, fungsi hati bisa mempengaruhi efek pil KB terhadap tujuan kontrasepsi.
Mengapa demikian? Hati merupakan organ yang bertanggung jawab melakukan metabolisme obat-obatan1. Hal ini karena hati memiliki enzim khusus untuk memecah kandungan dalam obat tersebut. Jadi, ketika fungsi hati terganggu, kemungkinan hal ini bisa mempengaruhi efek pil KB.
Sebelum menyarankan jenis kontrasepsi, dokter akan terlebih dahulu memeriksa riwayat kesehatan Mums, termasuk masalah hati seperti hepatitis yang mungkin menjadi
pertimbangan. Meskipun kondisi ini dapat berisiko, tidak selalu berarti Mums tidak bisa menggunakan pil KB.
Namun, bagaimana sebaliknya? Apakah pil KB dapat meningkatkan risiko gangguan pada hati?
baca juga: Wajib Tahu, Ini 5 Tips Cepat Hamil Setelah Berhenti Konsumsi KB Pil
Risiko Pil KB untuk Penderita Penyakit Hati
Risiko dampak kandungan pil KB terhadap gangguan hati sebenarnya relatif langka2. Walau ada faktor risiko terkait berkembangnya gangguan bahkan kanker hati, hal ini termasuk langka sehingga tidak perlu menjadi kekhawatiran besar.
Risiko pil KB untuk penderita penyakit hati cenderung dikaitkan dengan kandungan estrogen, terutama pada tahap-tahap awal penggunaan kontrasepsi di mana Mums harus mengonsumsi dosis estrogen dalam jumlah besar3.
Mums yang memiliki faktor risiko penyakit hati tetapi mengonsumsi pil estrogen mungkin akan mengalami gejala-gejala berikut setelah beberapa minggu:
Rasa lelah yang terus-menerus
Mual dan muntah tanpa penyebab jelas
Gatal-gatal pada kulit
PP-YSM-ID-0320-1
Urin berwarna lebih gelap dari biasanya
Rona kekuningan pada mata dan kulit
Nafsu makan berkurang
Gejala ini mungkin muncul pada beberapa bulan pertama setelah mengonsumsi pil KB. Jika Mums merasakannya, hentikan dulu pemakaian dan segera konsultasi dengan dokter untuk menentukan langkah selanjutnya.
Panduan Konsumsi Pil KB untuk Penderita Penyakit Hati
WHO ternyata telah meluncurkan panduan penggunaan kontrasepsi4 untuk perempuan dengan berbagai kondisi. Salah satunya adalah panduan pil KB untuk penderita penyakit hati yang sifatnya cukup parah (severe).
Menurut WHO, perempuan yang menderita penyakit hati di level cukup parah masih bisa menggunakan pil KB tertentu selain estrogen, misalnya:
Combined Oral Contraceptive atau COC
COC adalah combined oral contraceptive atau pil KB gabungan. Pil ini terdiri dari gabungan estrogen dan progesteron. Solusi umum untuk Mums yang tidak bisa mengonsumsi produk dengan estrogen saja.
PP-YSM-ID-0320-1
Ulipristal Acetate atau UPA
UPA adalah pil kontrasepsi darurat dan biasanya dikonsumsi beberapa hari setelah hubungan badan. Akan tetapi, Mums sebaiknya tidak terlalu bergantung pada pil kontrasepsi darurat, ya.
Akan tetapi, walau diperbolehkan, penderita penyakit hati yang boleh mengonsumsi pil KB tersebut masuk dalam kelompok Medical Emergency Category (MEC) 2. Artinya, Mums masih harus diperiksa secara rutin oleh dokter untuk memantau kondisi dan perkembangan.
Tips Kontrasepsi bagi Penderita Penyakit Hati
Lantas, bagaimana caranya mengonsumsi pil KB secara aman buat Mums yang punya penyakit penyakit hati? Ikuti strategi berikut agar langkah kontrasepsi lebih efektif dan cocok untuk Mums.
Sebelum menggunakan alat kontrasepsi, pastikan mengikuti langkah-langkah berikut:
Periksa Kesehatan Menyeluruh Apakah Mums belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh? Jika belum, tidak ada salahnya untuk memulai memeriksa kesehatan sekarang. Mengetahui faktor risiko atau gejala penyakit sejak awal bisa membantu Mums menentukan strategi kontrasepsi berikutnya. Hasil pemeriksaan kesehatan juga bisa digunakan dokter untuk menentukan strategi kontrasepsi. Jadi, persiapan Mums akan memudahkan proses konsultasi dan pemilihan pil KB.
Jaga Kebersihan Diri dan Lingkungan Sekitar Tahukah Mums kalau lingkungan dan kebiasaan yang tidak higienis berisiko menularkan hepatitis A5? Pastikan Mums menjaga kebersihan rumah terutama toilet dan tempat mengolah makanan, rajin mencuci tangan, serta membawa hand sanitizer dan tisu pembersih kloset setiap keluar rumah. Dengan menjaga kebersihan, Mums menurunkan risiko terkena penyakit yang bisa mempengaruhi hati. Memilih pil KB pun tidak perlu bikin cemas.
Mempertimbangkan Pil KB Kombinasi Pil KB kombinasi bisa menjadi solusi yang cukup bagus jika Mums masih menginginkan kontrasepsi oral. Pil KB kombinasi modern 21/7, contohnya, memadukan estrogen dan progesteron untuk efek kontrasepsi yang relatif aman. Memadukan hormon bisa membuat pil KB bekerja secara lebih efisien tanpa mengganggu kondisi hati. Untungnya, pil tersebut terjangkau dan bisa Mums beli dengan cukup mudah.
Mempertimbangkan Alat Kontrasepsi Non-oral Jika masih bimbang dengan pil KB untuk penderita penyakit hati, Mums boleh saja mempertimbangkan kontrasepsi non-oral. Panduan WHO juga menyebutkan bahwa perempuan penderita penyakit hati boleh menggunakan LNG. LNG adalah alat kontrasepsi dalam rahim yang melepaskan levonorgestrel, yaitu salah satu bentuk progesteron. Karena bukan estrogen, alat kontrasepsi ini bisa Mums pertimbangkan sebagai salah satu pilihan aman.
Waspadai Obat Lain yang Dikonsumsi Jika Mums mengonsumsi pil KB untuk penderita penyakit hati, terutama hepatitis C, cek dulu obat lain yang Mums gunakan! Konsumsi obat hepatitis C bisa mempengaruhi konsentrasi hormon estrogen dan progesteron dalam darah6. Hal ini bisa berpengaruh terhadap efek pil KB yang Mums konsumsi.
Mums mungkin akan suka: Benarkah Minum Pil KB Membantu Jaga Berat Badan Tetap Stabil?
Buat daftar semua obat yang Mums minum sebagai bahan diskusi dengan dokter. Informasi ini bisa berpengaruh terhadap pilihan alat kontrasepsi.
Kesimpulan: Jangan Takut Konsumsi Pil KB!
Konsumsi pil KB mungkin sedikit mempengaruhi kondisi hati, tetapi hal tersebut sangat langka sehingga Mums tidak perlu khawatir. Sebaliknya, Mums yang sudah memiliki kondisi hati ternyata masih bisa mengonsumsi pil KB untuk penderita penyakit hati.
Syaratnya, pastikan Mums berdiskusi dengan dokter untuk mendapat pil KB terbaik yang sesuai dengan kondisi. Memilih pil KB yang benar dan menerapkan semua saran kesehatan dari dokter adalah kunci agar Mums bisa mengonsumsi pil B untuk penderita penyakit hati dengan tenang.
Bagikan
Sumber:
DrugMetabolism. https://www.msdmanuals.com/home/drugs/administration-and-kinetics-of-drugs/drug-metabolism Diakses: 10 Desember 2023
Birth Control: What Are the Possible Complications? https://www.webmd.com/sex/birth-control/birth-control-possible-complications Diakses: 11 Desember 2023
LiverTox: Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548539/ Diakses: 11 Desember 2023
The WHO’s medical eligibility criteria for contraceptive use: 20 years of global guidance https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5703409/ Diakses: 10 Desember 2023
Hepatitis A https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-a Diakses: 12 Desember 2023
Efek Samping Dan Interaksi Obat Levonorgestrel/Etinil Estradiol https://www.alomedika.com/obat/kontraseptik/oral/levonorgestrel-etinil-estradiol/efek-samping-dan-interaksi-obat Diakses: 10 Desember 2023
PP-YSM-ID-0320-1