Bagaimana Cara Pil KB Bekerja? Ini Dia Jawabannya!
Salah satu kontrasepsi yang paling banyak dianjurkan, terutama bagi wanita, adalah pil KB. Hal ini karena cara kerja pil KB yang terbukti efektif mencegah terjadinya kehamilan. Di samping itu, harganya juga cukup terjangkau, memiliki kemasan yang kecil dan praktis, serta menawarkan manfaat kesehatan lainnya.
Seberapa Efektif Pil KB dalam Mencegah Kehamilan?
Efektivitas pil KB dalam mencegah terjadinya kehamilan sangat tinggi, yakni mencapai 99,9%.[1] Namun, efektivitas ini hanya dapat terwujud apabila kamu mengonsumsinya dengan cara yang tepat.
Dosis yang umumnya diberikan untuk konsumsi pil KB adalah 1 kali dalam satu hari. Selama 21 hari berturut-turut, kamu harus mengonsumsi 1 pil KB per hari di jam yang sama. Setelah itu, kamu perlu memberikan jeda untuk tidak mengonsumsi pil KB selama 7 hari (di periode ini, kamu biasanya akan tetap mengalami menstruasi). Setelah itu, kamu harus kembali konsumsi pil seperti sebelumnya.[2]
Di sisi lain, data menunjukkan bahwa 9 dari 100 wanita yang mengonsumsi pil KB nyatanya tetap mengalami kehamilan. Hal ini dikarenakan cara minum pil KB yang tidak tepat, sebagaimana yang telah dianjurkan. Meski cukup merepotkan dan menantang, terutama di tahap awal, konsumsi pil KB di jam yang sama setiap harinya sangatlan penting karena menjaga kadar hormon tidak mengalami fluktuasi.
Cara Kerja Pil KB
Kamu akan mengalami kehamilan saat sel telur yang dilepaskan ovarium bertemu dan dibuahi oleh sperma. Sel telur yang sudah dibuahi pun akan menempel di rahim dan akan terus berkembang hingga menjadi janin dan bayi.
Dalam hal ini, hormon dalam tubuh berperan sangat penting. Hormon dalam tubuhmu mengontrol terjadinya ovulasi (periode saat sel telur dilepas dari ovarium) dan menyiapkan tubuhmu untuk menerima sel telur yang dibuahi.
Di sinilah pil KB berperan. Pil KB pada dasarnya mengandung hormon progesteron dan estrogen buatan yang akan menghambat hormon alami sehingga tidak terjadi kehamilan. Pil KB biasanya akan:
- Mencegah atau menghentikan terjadinya ovulasi.[1]
- Mengubah kondisi lendir serviks sehingga sperma sulit untuk menembus serviks dan bertemu sel telur.[1]
- Mengubah kondisi lapisan rahim agar memperkecil kemungkinan sel telur yang dibuahi dapat menempel.[1]
Tentunya, satu pil KB saja tidak akan cukup dan dapat secara instan mencegah ovulasi dan mengubah ketebalan lendir serviks maupun kondisi rahim. Kondisi tersebut dicapai secara bertahap. Oleh sebab itu, mengonsumsi pil KB secara rutin dan disiplin sangatlah penting untuk menjaga kadar hormon sehingga cara kerja kontrasepsi dapat memberi hasil optimal.
Anda mungkin akan suka: KONTRASEPSI PADA SAAT PERIMENOPAUSE, APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN?
Jenis-Jenis Pil KB
Umumnya ada dua jenis pil KB, yakni pil KB mini pill dan Pil kombinasi [2] Mini pill merupakan jenis pil KB yang hanya memiliki kandungan hormon progesteron, sedangkan pil kombinasi merupakan jenis pil KB dengan kombinasi hormon estrogen dan progesteron (biasanya juga dilengkapi dengan kandungan Drospirenon).
Keduanya sama-sama efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan. Adapun beberapa perbedaan dan peruntukan dua jenis pil KB ini adalah sebagai berikut.
Mini Pill
- Dapat mencegah terjadinya kehamilan tanpa menghentikan ovulasi
- Cocok untuk wanita yang tidak dapat mentoleransi estrogen
- Relatif aman untuk wanita yang dalam masa menyusui
- Dapat dikonsumsi oleh wanita yang memiliki beberapa kondisi kesehatan tertentu seperti tekanan darah tinggi
- Dapat dikonsumsi oleh wanita usia berapa pun
- Beberapa wanita mengeluhkan perdarahan menstruasi yang tidak teratur, muncul jerawat, penurunan libido, dan muncul lebih banyak rambut di wajah, dada, dan punggung
- Jika terlambat konsumsi lebih dari 3 jam dari waktu yang biasanya, efektivitas pencegahan kehamilan menurun drastis sehingga kamu memerlukan kontrasepsi tambahan seperti kondom
Pil Kombinasi
- Menurunkan risiko kanker endometrium dan ovarium dengan cara mencegah terjadinya ovulasi
- Dapat membantu mengontrol wajah berminyak dan berjerawat
- Memperlancar siklus haid
- Mengurangi keluhan PMS terutama untuk jenis pil KB dengan kandungan Drospirenon
- Meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, tetapi kemungkinannya sangat kecil
Di samping dua jenis pil KB yang perlu diminum secara rutin, kamu juga mungkin memerlukan pil KB darurat. Obat ini hanya perlu dikonsumsi saat kamu melakukan hubungan seks yang tidak terproteksi.[3]
Cara kerja pil KB pada dasarnya bergantung pada komponen hormon buatan yang ada di masing-masing pil. Jenis pil KB non-kombinasi bekerja dengan cara mengubah kondisi lendir serviks dan lapisan rahim untuk menekan peluang terjadinya kehamilan. Sementara itu, jenis pil KB kombinasi dengan Drospirenon bekerja dengan cara menghambat atau menghentikan proses ovulasi sehingga tidak terjadi kehamilan.
Perlu diperhatikan bahwa kondisi setiap wanita berbeda-beda. Sebelum memutuskan produk pil KB apa yang hendak digunakan, sebaiknya kamu melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan Dokter. Pun, jika kamu juga sedang mengonsumsi obat tertentu, efektivitas pil KB dapat berkurang sehingga perlu mendapat petunjuk yang tepat dari Dokter.
Baca juga: Banyak Mitos Beredar Seputar Pil KB, Bagaimana Faktanya?
Bagikan
Referensi:
- Birth Control: The Pill. [Internet]. Dapat diakses melalui https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/3977-birth-control-the-pill. Terakhir diakses Oktober 2022.
- What’s the difference between the combined pill and the mini pill? [Internet]. Dapat diakses melalui https://www.ukmeds.co.uk/blog/whats-the-difference-between-combined-pill-and-mini-pill. Terakhir diakses Oktober 2022.
- Birth Control Pills. [Internet]. Dapat diakses melalui https://www.webmd.com/sex/birth-control/birth-control-pills/. Terakhir diakses Oktober 2022.