Begini Cara Kerja Kontrasepsi Metode Pil, Penyebab Kegagalan, dan Efek Samping
Sistem kerja kontrasepsi metode pil dinilai efektif untuk mencegah kehamilan. Sangat pas bagi Mums yang memang ingin menunda memiliki momongan. Meskipun terdapat jenis kontrasepsi lain, pil KB banyak dipilih karena penggunaannya mudah dan bisa ditemukan di apotek atau toko kesehatan terdekat.
Kendati demikian, Mums perlu untuk mencari informasi lebih dulu terkait kontrasepsi metode pil sebelum menggunakannya , dan jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya Mums! Hal ini dilakukan supaya Mums mengerti bagaimana cara kerjanya, apa saja penyebab kegagalan pil kontrasepsi oral, dan efek samping penggunaannya. Nah, Mums bisa menyimak pembahasan singkat berikut ya!
Sekilas Tentang Kontrasepsi
Sesuai namanya, kontrasepsi adalah alat yang dirancang untuk mencegah kehamilan. Kontrasepsi sendiri tersedia dalam beberapa jenis dengan cara kerja yang berbeda pula. Beberapa alat kontrasepsi yang dimaksud, antara lain[1]:
Pil KB
IUD
Kondom
Pil KB Darurat
KB Implan
KB Suntik
Spermisida
Diafragma
Patch
Sterilisasi
Metode kontrasepsi di atas menawarkan keunggulan dan kekurangan yang berbeda satu sama lain. Namun, tujuannya utamanya sama, yakni mencegah kehamilan. Alangkah bijak apabila Mums berdiskusi lebih dulu dengan pasangan sebelum memutuskan pilihan.
Kalau Mums mencari kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi tanpa harus melakukan suntik atau menggunakan kondom ketika berhubungan seksual, pil KB dapat dijadikan pilihan. Pil ini tersedia dalam dua jenis, yakni pil progestin dan pil kombinasi.
Pil KB mengandung hormon yang diproduksi oleh ovarium[2]. Baik pil progestin maupun pil kombinasi, keduanya harus diminum setiap hari. Metode kontrasepsi oral ini sangat efektif apabila Mums mengonsumsinya sesuai aturan tanpa melewatkannya.
Jika digunakan secara tepat, pil ini memiliki tingkat efektivitas mencapai 99.7% dalam mencegah kehamilan[3]. Jika terjadi kesalahan konsumsi, tingkat efektivitasnya hanya mencapai 93% saja. Ini berarti terdapat 7 dari 100 pengguna pil kontrasepsi oral hamil setiap tahunnya.
Sistem Kerja Kontrasepsi Metode Pil
Barangkali Mums bertanya-tanya, bagaimana sistem kerja kontrasepsi metode pil yang mampu mencegah kehamilan hingga 99.7%? Pada dasarnya, pil KB bekerja dengan cara menghentikan ovarium untuk melepaskan sel-sel telur setiap bulan.
Kandungan pada pil oral progestin maupun kombinasi juga dapat mengentalkan cairan di sekitar leher rahim. Pengentalan ini dapat menutup jalan sperma masuk ke rahim sehingga kehamilan dapat dicegah.
Singkatnya, pil KB bekerja dengan cara mencegah produksi sel telur sehingga tidak ada yang bisa dibuahi oleh sperma. Alhasil, kehamilan pun tidak dapat terjadi. Selain mencegah kehamilan, pil KB juga dapat membantu mengatasi masalah menstruasi yang tidak teratur, mengurangi rasa nyeri, endometriosis, dan sindrom pramenstruasi (PMS)[4].
Ketika Mums mulai mengonsumsi pil KB untuk pertama kali, dibutuhkan waktu hingga 12 hari agar alat kontrasepsi ini bekerja dengan baik. Hal tersebut juga berlaku bagi Mums yang pernah berhenti dan kembali mengonsumsi pil oral KB.
Mums mungkin akan suka: Pil KB Membantu Berat Badan Tetap Stabil atau Justru Naik, Ya?
Penyebab Pil Kontrasepsi Mengalami Kegagalan
Kendati memiliki efektivitas tinggi, bukan berarti risiko kegagalan hilang begitu saja. Tentu setiap metode kontrasepsi bisa mengalami kegagalan. Termasuk pil KB. Lantas, apa yang membuat pil KB gagal mencegah kehamilan[5]?
Kesalahan Manusia
Penyebab utama kegagalan pil KB disebabkan kesalahan penggunaan. Mums tentu menyadari bahwa kebanyakan pil KB diminum setiap hari untuk memberikan perlindungan maksimal. Jika Mums melewatkan satu pil, hormon akan mengalami ketidakseimbangan sehingga meningkatkan peluang kehamilan[1].
Penyimpanan Tidak Tepat
Tak sedikit wanita yang tidak mengetahui bahwa pil KB harus disimpan di tempat kering dengan suhu ruang[2]. Suhu yang terlalu lembap atau panas dapat menurunkan efektivitas pil KB oral sehingga membuat Mums rentan mengalami kehamilan.
Sedang Menjalani Pengobatan
Penurunan efektivitas kontrasepsi metode pil juga dipengaruhi oleh penggunaan obat-obatan tertentu[3]. Obat tersebut, meliputi pil antibiotik, obat antivirus HIV, obat antijamur, obat epilepsi, obat migrain, dan obat penstabil suasana hati. Maka pastikan Mums mengonsumsi pil KB di waktu yang terpisah dengan penggunaan obat-obatan diatas ya!
Mengidap Penyakit Tertentu
Sistem kerja kontrasepsi mode pil dapat terganggu apabila Mums mengidap penyakit tertentu yang menghalangi penyerapan kandungan pil kontrasepsi. Penyakit yang menyebabkan diare dan muntah menyebabkan Mums berisiko lebih tinggi untuk hamil.
Obesitas
Berat badan berlebih juga memengaruhi kecepatan metabolisme tubuh dalam menyerap kandungan pil KB. Hal ini berdampak pada penurunan efektivitas kontrasepsi oral. Alhasil, risiko kehamilan tak direncanakan makin tinggi.
Efek Samping Mengonsumsi Pil Kontrasepsi
Pil kontrasepsi oral memang bermanfaat dalam membantu mencegah kehamilan. Namun, pil ini juga memiliki sejumlah efek samping yang patut Mums waspadai. Timbulnya efek samping terjadi karena pil KB memengaruhi kadar hormon. Biasanya, efek ini akan hilang dalam waktu dua hingga tiga bulan. Pada sebagian orang, efek samping akan tetap terasa sepanjang konsumsi pil KB. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa efek samping pil kontrasepsi pada setiap orang berbeda. Beberapa kemungkinan efek samping yang umum dirasakan, antara lain[4]:
Mual
Payudara terasa nyeri
Sakit kepala
Perubahan pada kulit
Kembung
Perubahan suasana hati
Perdarahan
Pil KB mungkin kurang cocok dan tidak aman dikonsumsi oleh:
Penderita hipertensi yang tidak menjalani pengobatan.
Aktif merokok dan telah berusia di atas 35 tahun.
Mempunyai riwayat penyakit jantung.
Penderita migrain dengan aura.
Mempunyai riwayat penyakit kanker payudara atau endometrium.
Namun, efek samping pil kontrasepsi akan berbeda pada setiap orang. Untuk saran terbaik, Mums disarankan untuk berkonsultasi tentang faktor risiko yang ada dengan dokter kepercayaan Mums. Apabila Mums yakin untuk menggunakan pil kontrasepsi oral, tersedia Pil KB Kombinasi Modern 24/4. Sistem kerja kontrasepsi metode pil ini efektif menghambat dan menurunkan risiko kehamilan.
Lantaran mengandung hormon progestin dan estrogen, Pil KB Kombinasi Modern 24/4 juga cocok bagi Mums yang kerap mengalami nyeri ketika menstruasi. Pasalnya, pil ini memberikan manfaat tambahan yang efekfif mengatasi gangguan PMDD. Kini Mums bisa Ber-KB Nyaman dan Bebas Premenstrual Dysphoric Disorder karena ada Pil KB Kombinasi Modern 24/4! ]
Baca juga: Cara Kerja Pil Kontrasepsi Oral dan Tips Agar Hasilnya Optimal
Bagikan
Referensi:
Can a person get pregnant while taking the pill? (internet). https://www.medicalnewstoday.com/articles/322799#effectiveness . Terakhir diakses 12 Desember 2023
Contraception – the combined pill (internet). https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/contraception-the-pill . Terakhir diakses 12 Desember 2023
Family Planning - A global handbook for providers, 2022 edition (internet). https://www.who.int/publications-detail-redirect/9780999203705. Terakhir diakses 10 Desember 2023 . Terakhir diakses 12 Desember 2023 10
most common birth control pill side effects (internet). https://www.medicalnewstoday.com/articles/290196 . Terakhir diakses 12 Desember 2023
PP-YSM-ID-0305-1