Intrauterine Device (IUD) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Bentuknya

Alat berbahan dasar plastik berbentuk T. Pada alat ini terdapat tali yang akan menggantung dari leher rahim hingga ke dalam vagina. Di Indonesia, IUD juga populer dengan sebutan KB Spiral1.

Cara kerja

Di dalam rahim, IUD melepaskan unsur tembaga secara perlahan yang akan menghambat pergerakan sperma, sehingga tidak dapat mencapai sel telur. Alat ini tidak menghentikan ovulasi setiap bulan. Jika ada sperma yang berhasil mencapai sel telur (namun ini sangat jarang terjadi), tembaga akan menghentikan sel telur yang telah dibuahi untuk menempel di dinding rahim1.

Cara pakai

Proses pemasangan IUD berlangsung selama 15-20 menit dan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Sebelumnya, kamu akan dibius lokal terlebih dahulu1.

 

IUD

Kelebihan

  • Sekali pasang, efektivitasnya dapat bertahan selama 5-10 tahun (tergantung tipenya) atau hingga saat kamu ingin melepasnya.2
  • Dengan tingkat efektivitas  yang relatif tinggi, IUD merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling efektif.3
  • Cocok bagi mereka yang ingin mendapatkan manfaat mencegah kehamilan jangka panjang, tanpa harus menjalani rutinitas pemakaian/pelepasan harian, mingguan, atau bulanan.2,3
  • Tidak mempengaruhi hubungan intim.2
  • Tidak terpengaruh oleh penggunaan obat lain.2
  • Dapat juga digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat, jika dimasukkan dalam waktu lima hari setelah berhubungan intim tanpa pelindung.4
  • Dapat menjadi alternatif bagi mereka yang mengalami efek samping dari estrogen.2
  • Dapat digunakan oleh ibu menyusui.2
  • Kesuburan langsung kembali normal begitu IUD dikeluarkan dari rahim.2

Kekurangan

  • Pemasangan dan pelepasannya harus dilakukan oleh tenaga kesehatan3
  • Dapat menyebabkan nyeri pada abdominal bagian bawah atau nyeri punggung dengan angka presentase 1,9% sampai dengan 6,5% pada pemakaian selama 5 tahun dan/atau perdarahan berlebih pada saat menstruasi  dengan angka presentase 10,1% sampai dengan 17,8%(5,6)
  • Terdapat risiko minimal akan terjadinya infeksi setelah pemakaian atau pelepasan IUD5
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap risiko terinfeksi AIDS maupun infeksi menular seksual (IMS) lainnya2

BAGIKAN

Sumber:

  1. Your Life. Intrauterine Device. Tersedia di https://www.your-life.com/en/contraception-methods/long-acting-contraception/intrauterine-device/. Terakhir diakses: Agustus 2018 dengan perubahan.
  2. Intrauterine device (IUD) Your contraception guide. [Internet]. March 2021. Tersedia di https://www.nhs.uk/conditions/contraception/iud-coil/ . Terakhir diakses : Mei 2021.
  3. Birth Control and the IUD (Intrauterine Device). [Internet]. May 2018. Tersedia di https://www.webmd.com/sex/birth-control/iud-intrauterine-device#1 . Terakhir diakses : Mei 2021.
  4. Emergency Contraception FAQ. [Internet]. December 2020. Tersedia di https://www.webmd.com/sex/birth-control/faq-questions-emergency-contraception#2 . Terakhir diakses: Mei 2021
  5. Nova-T Product Information.2019
  6.  Batar, I et al. Contraception 2002; 66:309-314.