Efektivitas Kontrasepsi: Kondom, Pil Oral, Pil Darurat, KB Suntik, dan IUD

Efektivitas Kontrasepsi: Kondom, Pil Oral, Pil Darurat, KB Suntik, dan IUD

Pada dasarnya, tingkat efektivitas kontrasepsi memang memiliki perbedaan antara jenis yang satu dengan lainnya. Namun, perbedaan ini tidak begitu signifikan. Hal ini tak lepas dari tujuan dari kontrasepsi itu sendiri, yakni untuk mencegah kehamilan.  

Sebelum Mums menentukan kontrasepsi yang akan digunakan, ada baiknya untuk memahami jenis dan perbandingannya lebih dulu. Nah, supaya lebih jelas, simak uraian singkat mengenai alasan Mums membutuhkan alat kontrasepsi beserta efektivitasnya. 

Mengapa Membutuhkan Kontrasepsi?  

 

Kontrasepsi dirancang untuk membantu perempuan terhindar dari kehamilan tidak diinginkan.  Menunda kehamilan tidak selalu buruk. Pasalnya, memiliki anak juga membutuhkan kesiapan mental dan finansial. Ketika Mums merasa belum siap menjadi seorang ibu, tak ada salahnya untuk menggunakan alat kontrasepsi.  

Penggunaan kontrasepsi juga dapat menurunkan risiko kesehatan buruk pada ibu dan anak, utamanya pada perempuan yang hamil di usia dini. Keberadaan alat kontrasepsi juga mendorong program pemerintah “Dua Anak Cukup” yang tidak hanya dapat mengendalikan populasi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak.  

Penggunaan alat kontrasepsi memungkinkan Mums untuk menentukan jumlah anak yang diinginkan serta merancang dan mengatur jeda waktu kehamilan. Pengaturan jarak kehamilan ini dapat menjaga kesehatan ibu dan mengoptimalkan tumbuh kembang buah hati. 

Manakah Kontrasepsi Terbaik? Cek Perbandingan Efektivitas Kontrasepsi! 

 

Setelah mengetahui manfaat dari alat kontrasepsi, kini Mums perlu melakukan perbandingan untuk mendapatkan solusi KB terbaik. Perlu Mums ketahui, jenis alat kontrasepsi yang tersedia cukup banyak. Namun, yang paling umum adalah pil KB. 

Selain pil KB, terdapat pula alat kontrasepsi lain yang tak kalah bagus. Tentunya setiap alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan serta tingkat efektivitas yang berbeda. Sebagai pertimbangan, berikut perbandingan efektivitas kontrasepsi yang umum digunakan[1]. 

Kondom 

Kondom pria merupakan alat kontrasepsi berupa sarung karet yang lembut. Kondom digunakan untuk melapisi alat kelamin pria serta bertugas menghalangi sperma masuk ke vagina dan rahim. Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko Penyakit Menular Seksual (PMS) dan mencegah kehamilan hingga 98%[2]. 

Kondom sendiri terdiri dari kondom eksternal dan internal. Kondom eksternal memiliki tingkat efektivitas sekitar 98jika digunakan secara sempurna. Namun, efektivitas akan berkurang menjadi 82% jika tidak disimpan dengan benar atau telah kedaluwarsa. 

Efektivitas kondom internal yang dipasang secara sempurna di dalam vagina mencapai 95%. Tingkat efektivitasnya akan berkurang hingga 79% jika tidak dipasang dengan benar, kedaluwarsa, atau rusak akibat tekanan dan gesekan. 

Pil Kontrasepsi Oral  

Pil oral telah dikenal sebagai metode kontrasepsi paling populer dan umum digunakan oleh wanita. Kontrasepsi oral terdiri dari pil progestin serta pil kombinasi yang terbuat dari hormon sintesis progestin dan estrogen. 

Kedua pil tersebut memiliki efektivitas mencapai 99.7% asalkan digunakan sesuai aturan dan Mums tidak melewatkannya sama sekali[3]. Efektivitas kontrasepsi oral akan menurun hingga 91% apabila[4]: 

  • Melewatkan konsumsi pil. 

  • Muntah setelah 2 jam konsumsi pil. 

  • Mums mengalami diare atau muntah selama lebih dari dua hari. 

  • Konsumsi obat-obatan yang mengandung antibiotik rifampisin, antijamur griseofulvin, obat HIV tertentu, dan obat anti kejang tertentu. 

  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.  

Pil Darurat  

Apabila Mums berhubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi sama sekali atau melewatkan konsumsi pil oral, Mums bisa mengonsumsi pil darurat. Sesuai namanya, pil ini dapat membantu mencegah kehamilan. 

Pil darurat ini aman dikonsumsi, termasuk jika Mums kurang cocok dengan alat kontrasepsi hormonal, seperti kontrasepsi tempel dan pil kontrasepsi oral kombinasi. Penggunaan pil darurat sangat dianjurkan apabila Mums mengalami: 

  • Tidak menggunakan cincin vagina dengan benar. 

  • Terlambat mengonsumsi pil kontrasepsi oral. 

  • Terlambat memasang kontrasepsi implan atau melakukan kontrasepsi suntik.  

Pil darurat bisa Mums dapatkan di apotek tanpa perlu menggunakan resep dokter. Efektivitas pil darurat mencapai 95% apabila Mums mengonsumsinya dalam waktu 24 jasetelah berhubungan seksual tanpa kondom[5] 

Efektivitasnya menurun hingga 85% jika Mums baru mengonsumsinya setelah dua hari dan menjadi 58% setelah hari ketiga berhubungan seksual. Sangat dianjurkan untuk segera mengonsumsi pil KB darurat setelah berhubungan seksual untuk mencegah kehamilan tak diinginkan. 

Baca juga: Efek Samping Pil KB Pria
 

KB Suntik  

Kontrasepsi suntik termasuk populer dan banyak dipilih perempuan karena dianggap simpel. Suntik KB memungkinkan Mums untuk berhubungan seksual tanpa harus menggunakan kondom maupun mengonsumsi pil KB.  

Umumnya, KB suntik terdiri dari 1 bulan dan 3 bulan. Perbedaan keduanya tampak dari efek samping. Berbeda dengan suntik KB 3 bulan, suntik KB 1 bulan tidak memengaruhi siklus menstruasi. Biasanya suntik KB dilakukan di bagian lengan atas atau pantat.  

Suntikan kontrasepsi bekerja dengan melepaskan hormon progestin ke aliran darah untuk mencegah pelepasan sel telur (ovulasi) setiap bulan. Kandungan dalam kontrasepsi suntik juga dapat menipiskan lapisan rahim dan mengentalkan lendir serviks yang membuat sperma sulit bergerak ke leher rahim.  

Efektivitas KB suntik mencapai lebih dari 99% apabila Mums mematuhi jadwal yang ditetapkan[1]. Efektivitas KB suntik akan menurun hingga 94% jika Mums melewatkan jadwal. Agar tetap terlindungi, Mums harus melakukan suntik KB minimal setiap tiga bulan sekali. Meskipun demikian, perlu dipahami bahwa penggunaan KB suntik berisiko menyebabkan haid yang tidak teratur.  

Intrauterine Device (IUD)  

IUD merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil berbentuk huruf T yang dipasang di dalam rahim. IUD bekerja dengan cara memengaruhi pergerakan dan kelangsungan hidup sperma di dalam rahim.  

IUD juga mengubah endometrium (lapisan rahim) sehingga mencegah perkembangan sel telur yang telah dibuahi. Bisa dibilang IUD adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif di samping pil kontrasepsi oral. IUD sendiri terdiri dari dua jenis, yakni[2]: 

  • IUD Tembaga: mampu bertahan hingga lima tahun. Efektivitasnya mencapai 99.4%.  

  • IUD Hormonal (LNG-IUS): mampu bertahan selama lima tahun. Efektivitasnya mencapai 99.8%. 

Itulah sekilas informasi mengenai perbandingan efektivitas kontrasepsi yang bisa Mums jadikan sebagai pertimbangan. Apabila Mums lebih memilih pil KB. untuk menunda atau mencegah kehamilan, direkomendasikan untuk mengonsumsi Pil KB kombinasi modern 24/4.  

Selain memiliki efektivitas 99.7% dalam mencegah kehamilan, Pil KB Kombinasi mengandung hormon progestin dan estrogen, Pil KB kombinasi modern 24/4 dirancang untuk memberikan  kenyamanan bagi Mums yang khawatir lupa minum pil karena adanya jeda. Selain itu, pil ini juga memiliki manfaat tambahan dalam membantu mengatasi gangguan Pre-menstrual Dysphoric Disorder (PMDD). Berkat Pil KB kombinasi modern 24/4, Mums dapat Ber-KB nyaman dan Bebas PMDD! 

Mums mungkin akan suka: Begini Cara Kerja Kontrasepsi Metode Pil, Penyebab Kegagalan, dan Efek Samping

Bagikan

Referensi:  

  1. How Effective Is Each Birth Control Method? (internet). https://www.healthline.com/health/healthy-sex/how-effective-is-birth-control#barrier-methods . Terakhir diakses 10 Desember 2023 

  2. Your contraception choices (internet). https://www.thewomens.org.au/health-information/contraception/your-contraception-choices   .   Terakhir diakses 10 Desember 2023 

  3. Family Planning - A global handbook for providers, 2022 edition (internet). https://www.who.int/publications-detail-redirect/9780999203705. Terakhir diakses 10 Desember 2023 

  4. How effective is the birth control pill? (internet). https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/birth-control-pill/how-effective-is-the-birth-control-pill . Terakhir diakses 10 Desember 2023 

  5. Emergency contraception (internet). https://www.tht.org.uk/hiv-and-sexual-health/sexual-health/improving-your-sexual-health/contraception/emergency . Terakhir diakses 11 Desember 2023 

PP-YSM-ID-0305-1