Pahami 11 Metode KB Non Hormonal

Ingin Ber-KB? Pahami 11 Metode KB Non Hormonal Beserta Plus Minusnya, Yuk!

Ingin ber-KB, tetapi belum tahu mana yang tepat? Pelajari dulu kelebihan dan kekurangan dari 11 metode kontrasepsi non hormonal sebelum memutuskan.

Setelah itu Mums bisa membandingkannya dengan cara kerja pil KB. Dengan begitu, Mums akan menemukan pilihan kontrasepsi yang paling sesuai dengan kebutuhan. Begini ulasan selengkapnya. 

Apa Itu KB Non Hormonal?

A glass of water and pills

Description automatically generated

Jika Mums memilih minum pil KB, harus siap dengan efek samping yang beragam. Kandungan hormon sintetis di dalamnya mencegah ovulasi terjadi setiap bulan. Kondisi yang menyerupai kehamilan bisa muncul sebagai hasil dari perubahan tingkat hormon dalam tubuh. Inilah prinsip dasar bagaimana pil kontrasepsi bekerja1

Namun, tidak semua perempuan cocok dengan cara kerja pil KB sebagai kontrasepsi hormonal. Sebagian perempuan mengalami efek samping dari pil KB yang dirasa tidak nyaman, seperti kenaikan berat badan, sakit kepala, dan perdarahan tidak teratur1. Itu sebabnya metode KB non hormonal menjadi pilihan alternatif.

KB non hormonal merujuk pada semua metode kontrasepsi yang tidak mempengaruhi hormon dalam tubuh.Secara umum, terdapat beberapa jenis KB non hormonal yang tersedia, yaitu:

  • Metode penghalangmemberikan penghalang secara fisik antara sel telur dan sperma

  • Metode bedah, harus melalui proses pembedahan pada organ reproduksi wanita maupun pria

  • Metode behavioral, seperti outercourse dan metode pull-out (sanggama terputus)

  • KB alami, dengan menghitung siklus menstruasi dan masa subur2

Jenis-jenis KB Non Hormonal Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Several packs of pills

Description automatically generated

Pertanyaannya, sejauh mana jenis-jenis KB non hormonal itu bekerja efektif? Apakah setara dengan cara kerja pil KB yang memiliki tingkat efektivitas tinggi jika digunakan secara benar3?

Mari simak jenis-jenis KB non hormonal berikut serta kelebihan dan kekurangannya. 

  • Cervical cap

Sesuai namanya, cervical cap adalah sepotong silikon berbentuk topi kecil yang dipasang di leher rahim untuk mencegah sperma masuk. Cervical cap dapat terpasang sampai 48 jam setelah berhubungan intim. Untuk menggunakannya tidak membutuhkan resep dokter, tetapi Mums perlu latihan agar bisa memakai dengan benar. 

Alat kontrasepsi ini tidak bisa mencegah penyakit menular seksual (PMS) dan lebih berisiko terkena infeksi kandung kemih. Penggunaan cervical cap juga tidak disarankan bagi Mums yang mempunyai riwayat penyakit panggul atau berhubungan intim minimal tiga kali seminggu2.

  • Diafragma

Sama seperti cervical cap, diafragma adalah cangkir silikon berbentuk piring yang dimasukkan ke dalam vagina. Mums bisa mengenakan diafragma sesaat sebelum berhubungan intim. Pemasangan diafragma yang benar biasanya dibarengi dengan spermisida. Diafragma dapat dipakai berulang kali selama 12 bulan. 

Setelah berhubungan intim, biarkan diafragma selama 8 jam lebih dulu. Namun, alat ini tidak bisa melindungi Mums dari PMS. Selain itu, risiko terkena infeksi saluran kemih atau vagina juga lebih besar2.

  • Spons

Berbahan busa, cara kerja spons mirip dengan cervical cap dan diafragma. Spons sudah mengandung spermisida dan bisa Mums beli tanpa resep dokter. Setelah memasukkan spons satu kali, Mums bisa berhubungan intim beberapa kali dalam waktu 24 jam.

Begitu stop memakainya, Mums bisa mencoba untuk hamil. Sayangnya, alat KB ini juga tidak melindungi tubuh dari PMS2

  • IUD tembaga

IUD tembaga adalah alat kontrasepsi berbentuk T yang terbuat dari plastik dan dilapisi tembaga, yang ditempatkan di dalam rahim. Lapisan tembaga pada IUD mengeluarkan zat yang menghambat gerakan sperma, sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur. Selain itu, IUD juga mencegah sel telur yang telah dibuahi agar tidak dapat menempel pada dinding rahim.

IUD mampu mencegah terjadinya kehamilan hingga 99%. Namun, pemasangan dan pengangkatan IUD harus dilakukan oleh bidan atau dokter. 

Meskipun IUD tembaga efektif sebagai kontrasepsi, perlu diingat bahwa alat ini tidak dapat mencegah terjadinya PMS. Penggunaan IUD juga dapat menyebabkan efek samping seperti pendarahan atau kram di luar masa menstruasi2.

  • Spermisida

Spermisida biasanya berbentuk busa, gel, dan suppositoria. Fungsi spermisida adalah melumpuhkan atau membunuh sperma. 

Mums bisa mengombinasikan alat kontrasepsi ini dengan kondom dan diafragma agar lebih efektif. Ada kemungkinan sebagian orang sensitif pada bahan kimia utama nonoxynol-9. 

Peluang kebocoran bisa terjadi sehingga Mums tidak boleh membilas vagina minimal 8 jam usai pemakaian spermisida. Metode KB itu juga tidak bisa mencegah PMS. Bahkan, jika spermisida mengiritasi vagina, risiko infeksi pun meningkat2

  • Kondom pria

Kondom adalah alat kontrasepsi pria paling populer. Selubung tipis berbahan lateks dikenakan pria pada penis untuk mencegah air mani masuk dalam vagina. 

Kondom satu-satunya metode KB yang bisa mencegah kehamilan tidak direncanakan dan Penyakit Menular Seksual (PMS). Mums bisa menemukan kondom di apotek, minimarket, atau beli online. Bisa dibeli tanpa resep, kondom dapat dipakai setiap kali berhubungan intim2.

  • Kondom wanita

Kondom wanita berupa tabung lateks berpelumas yang dimasukkan dalam vagina. Pada kedua ujung terdapat cincin fleksibel. Salah satu ujung ditutup agar sperma tidak masuk. 

Kondom ini bisa melindungi tubuh dari Penyakit Menular Seksual. Dapat dibeli di apotek atau online tanpa resep. Namun, kondom wanita tidak disarankan untuk wanita aktif berhubungan intim atau berpeluang tinggi untuk hamil2.

  • Sterilisasi

Ada dua jenis kontrasepsi melalui metode bedah yang berbeda untuk pria dan wanita. Pada wanita disebut tubektomi, yaitu bedah dilakukan pada saluran indung telur guna mencegah sel telur mencapai rahim. Sedangkan pada pria, vasektomi dilakukan dengan cara menutup saluran yang membawa sperma keluar dari testis.

Kedua metode bedah ini hampir efektif 100%. Namun, seperti halnya prosedur bedah lainnya, terdapat risiko komplikasi termasuk infeksi dan perdarahan. Penting juga untuk diingat bahwa vasektomi pada pria mungkin dapat dipulihkan di kemudian hari, sedangkan tubektomi pada wanita umumnya dianggap sebagai prosedur permanen. 2.

  • KB behavioral

Metode kontrasepsi ini mencakup metode-metode yang berfokus pada tindakan tertentu selama hubungan seksual. Dua contoh metode ini adalah 'outercourse', yaitu aktivitas seksual tanpa penetrasi, dan metode 'pull out' atau penarikan penis dari vagina sebelum ejakulasi. Kedua metode ini tidak memerlukan biaya dan relatif sederhana untuk dilakukan. 

Namun, metode 'pull out' dikenal kurang dapat diandalkan. Hal ini karena bisa sulit bagi pria untuk menentukan waktu yang tepat untuk menarik penis keluar dari vagina sebelum ejakulasi, sehingga risiko kehamilan tetap ada.

Selama tidak terjadi penetrasi pada vagina, anus, atau mulut, risiko penyakit menular seksual relatif rendah. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa metode 'pull out' tidak menjamin perlindungan terhadap penyakit menular seksual2.

  • KB alami

Mums juga bisa memakai KB alami dengan menghitung siklus menstruasi dan masa subur, termasuk suhu tubuh dan keputihan. Berdasarkan perhitungan masa subur, Mums bisa absen berhubungan intim saat ovulasi atau memakai kontrasepsi penghalang.

KB alami memiliki efek samping yang minimal. Namun, cara ini efektif jika Mums memiliki siklus teratur. Mums harus rajin memperhatikan keadaan tubuh dan mencatat siklus menstruasi. Tetap gunakan kondom saat berhubungan intim untuk melindungi risiko Penyakit Menular Seksual (PMS)2.

Metode KB non hormonal tadi dapat Mums pertimbangkan sesuai kondisi tubuh saat ini. Namun, apabila Mums kurang nyaman dengan metode KB tersebut karena beberapa hal, metode KB hormonal seperti pil KB bisa jadi pilihan.

Apalagi, sekarang tersedia pil KB modern yang mengandung Drospirenon. Selain mencegah kehamilan, cara kerja pil KB modern juga membantu mengatasi masalah jerawat ringan sampai sedang dan tidak menyebabkan kenaikan berat badan. Kandungan estrogen di dalamnya pun tergolong rendah sehingga minim efek samping4.

Jadi, Mums bisa ber-KB bebas jerawat dan berat badan tetap stabil! Coba sekarang, yuk!

 

Baca juga: EDUKASI WANITA MUDA TENTANG APA ITU PIL KB DAN MANFAATNYA, PENTINGKAH?

Bagikan

Referensi

  1. 13 Efek Samping Pil KB dan Aturan Penggunaannya. [Internet]. Dapat diakses di https://doktersehat.com/informasi/efek-samping-pil-kb/Terakhir diakses 21 Desember 2023.
  2. Nonhormonal Birth Control [Internet]. Dapat diakses di https://www.webmd.com/sex/birth-control/non-hormonal-birth-control-options. Terakhir diakses 21 Desember 2023. 
  3. Combined Pill. [Internet]. https://www.nhs.uk/conditions/contraception/combined-contraceptive-pill/. Terakhir diakses 21 Desember 2023. 
  4. Ber-KB Bebas Jerawat dan Berat Badan Tetap Stabil dengan Pil KB Modern. [Internet]. Dapat diakses di https://www.bicarakontrasepsi.com/ber-kb-bebas-jerawat-dan-berat-badan-tetap-stabil-dengan-pil-kb-modernTerakhir diakses 12 Desember 2023. 

PP-YSM-ID-0305-1