Kamu Pengguna KB Suntik? Yuk Baca Lebih Lanjut Tentang KB Suntik
Siapa tidak kenal KB suntik? KB suntik merupakan kontrasepsi yang mengandung hormon progesteron, menyerupai hormon progesteron yang diproduksi indung telur. Cara kerja KB suntik adalah dengan melepaskan hormon progesteron ke dalam aliran darah sehingga dapat mencegah ovarium melepaskan sel telur setiap bulannya (mencegah terjadinya ovulasi).
Biasanya, KB suntik diberikan setiap satu sampai tiga bulan sekali tepat di bawah kulit di area pantat, lengan dan lengan atas, ataupun perut. Jika digunakan dengan tepat, KB suntik memiliki efektivitas 94% dalam mencegah kehamilan. Efektivitas KB suntik sendiri tidak akan berkurang walaupun kamu mengkonsumsi obat-obatan lain selama dalam periode suntik.1
KB suntik dapat digunakan kapan saja, selama kamu tidak hamil, dan tidak sedang menyusui kurang dari enam minggu. Kamu akan dapat langsung terlindung dari kemungkinan hamil apabila melakukan suntik KB pada 5 hari pertama dari siklus menstruasi. Namun jika kamu melakukan suntik pada hari lain, kamu tetap harus menggunakan kondom selama 7 hari kedepan untuk mencegah kehamilan.2
Siapa yang dapat menggunakan KB suntik?
Sebagian besar wanita dapat menggunakan KB suntik dalam dosis yang ditentukan oleh ahli kesehatan. Namun, sebaiknya kamu jangan menggunakan KB suntik apabila merasa kemungkinan sedang hamil, tidak ingin merubah siklus menstruasi, ingin hamil lagi tahun depan, mengalami pendarahan tanpa sebab jelas di antara siklus menstruasi, maupun setelah melakukan hubungan seksual.2
Namun sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya, KB suntik juga tidak dapat digunakan oleh penderita penyakit arteri atau riwayat penyakit jantung maupun stroke, memiliki penyakit hati, menderita kanker payudara, serta memiliki riwayat kanker payudara.2
Apakah KB suntik mempengaruhi periode menstruasi?
KB suntik dapat menyebabkan gangguan pada menstruasi dengan angka persentase 50%.3 Periode menstruasimu mungkin akan berubah menjadi tidak teratur ataupun akan berhenti sepenuhnya. Beberapa mungkin juga akan mengalami periode menstruasi yang lebih lama dan lebih berat. Perubahan ini mungkin akan sedikit mengganggu, walaupun tidak mengakibatkan masalah jangka panjang bagi tubuh. Jika mengalami pendarahan berkepanjangan, kamu dapat menghubungi dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut.3
Risiko
KB suntik mempengaruhi kadar estrogen alami yang dapat menyebabkan penipisan tulang. Hal tersebut terjadi karena KB suntik dapat mengurangi kadar kalsium sehingga memungkinkan terjadinya osteoporosis dini dan berisiko patah tulang.4 Selain itu, penelitian menunjukkan adanya kenaikan berat badan yang dialami oleh pengguna KB suntik dengan persentase lebih dari 5%.5 Oleh sebab itu, KB suntik tidak boleh digunakan secara permanen tanpa mempertimbangkan manfaat dan risiko. Jika kamu berencana menggunakannya lebih dari dua tahun, maka kamu harus mendiskusikan risiko jangka panjang dengan doktermu.5
Sebelum memutuskan menggunakan KB suntik sebagai alat kontrasepsi, sebaiknya konsultasikan lebih dulu pada dokter agar mengetahui informasi lebih dalam mengenai kelebihan dan kekurangan dari KB suntik. Supaya tidak menimbulkan masalah jangka panjang pada tubuhmu.5
Bagikan
Sumber :
- Contraceptive injections. [Internet]. January2021. Available for : https://sexwise.fpa.org.uk/contraception/contraceptive-injections . Terakhir diakses pada Mei 2021.
- Depo-Provera (Medroxyprogesterone (Injection)). [Internet]. November 2021. Available for : https://www.everydayhealth.com/drugs/depo-provera#drug-warnings . Terakhir diakses pada Mei 2021.
- Depo-Provera (Birth Control Shot). [Internet]. July 2020. Available for : https://www.webmd.com/sex/birth-control/birth-control-depo-provera#1 . Terakhir diakses pada Mei 2021.
- The Contraceptive Injection. [Internet]. February 2018. Available for : https://www.webmd.com/sex/birth-control/birth-control-depo-provera#1 . Terakhir diakses pada Mei 2021.
- Obstet Gynecol. 2011 Apr; 117(4): 793–797. Early Weight Gain Related to Later Weight Gain in Adolescents on Depot Medroxyprogesterone Acetate. [Internet]. Tersedia di : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3075204/ . Terakhir diakses pada Juli 2021.