KB Suntik, Apa Saja Risikonya?

KB Suntik, Apa Saja Risikonya?

Dalam kehidupan berumah tangga, hubungan seksual yang sehat merupakan salah satu kunci keharmonisan. Sebagai sarana pemenuhan kebutuhan biologis, hubungan suami istri memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan imunitas, membakar kalori, mengurangi stres, membuat lebih awet muda, dan memperpanjang umur.[1] 

Selain memiliki manfaat baik bagi kesehatan, hubungan seksual juga bertujuan untuk meneruskan keturunan. Namun demikian, dalam berhubungan seksual belum tentu pasangan suami istri bertujuan untuk mendapatkan keturunan. Banyak pasangan yang memilih menunda kehamilan dengan berbagai alasan kehamilan sehingga menggunakan alat kontrasepsi.  

Meskipun demikian, sering kali muncul pertanyaan, “Apakah metode kontrasepsi mempengaruhi haid?” Hal ini terutama muncul pada perempuan yang mempertimbangkan kontrasepsi dengan KB suntik. Risiko-risiko yang terkait dengan siklus haid perlu Mums pertimbangkan sebelum memilih metode ini. 

 

1. Perubahan Drastis pada Siklus Haid 

Apakah metode kontrasepsi mempengaruhi haid? Efeknya berbeda-beda terhadap setiap perempuan dan tergantung metode kontrasepsi yang digunakan. Perubahan siklus haid merupakan efek paling umum yang ditemukan pengguna KB suntik. Hal ini disebabkan mekanisme hormon progestin yang mencegah kehamilan dengan cara mencegah penebalan dinding rahim.[2] 

Pada perempuan yang melakukan suntik KB, ada kemungkinan haid menjadi lebih lama atau lebih singkat, jumlah darah haid lebih banyak, atau bahkan tidak haid sama sekali. [3] Berhentinya menstruasi tidak berarti penumpukan darah kotor, justru karena dinding rahim tidak meluruh sehingga tidak ada darah yang keluar.[2] 

Jika Mums merasakan bahwa efek karena perubahan siklus menstruasi ini mengganggu kenyamanan tubuh, sebaiknya Mums berkonsultasi dengan dokter. Atau Mums bisa memilih metode kontrasepsi lain yang lebih cocok dengan tubuh. 

2. Gejala Mirip PMS 

KB Suntik

Sumber: Pexels.com

Menjelang haid, perempuan sering kali mengalami PMS (premenstrual syndrome) yang berupa nyeri di payudara, sakit kepala, keram perut, atau mood swing. Setelah menggunakan metode kontrasepsi hormonal, bisa jadi hal ini terjadi karena sedang terjadi penyesuaian hormon dalam tubuh. Mums bisa melakukan aktivitas yang membuat rileks atau minum parasetamol untuk meredakannya.[2] 

Temukan lebih banyak pilihan di sini: Jangan Sampai Tertipu, Ini Cara Membedakan Pil KB Asli dan Palsu

  1. Kenaikan Berat Badan 

    KB Suntik -2

     

Sumber: Pexels.com

Meskipun efeknya berbeda terhadap setiap individu, penggunaan KB suntik tetap berisiko menyebabkan kenaikan berat badan. Besar kenaikannya rata-rata 1–2 kg per tahun selama penggunaan KB suntik. Hal ini disebabkan hormon progestin yang memudahkan pengubahan karbohidrat dan gula dapat menjadi lemak di bawah kulit. [4] 

Selain itu, hormon progestin juga merangsang pusat nafsu makan sehingga terjadi kenaikan nafsu makan. Peningkatan nafsu makan ini tentunya akan membawa risiko percepatan kenaikan berat badan.[4] Namun, perlu diingat bahwa kenaikan berat badan juga disebabkan faktor lain, seperti riwayat obesitas di keluarga, pola makan, dan gaya hidup.  

Untuk mewaspadainya, sebaiknya Mums menjalani hidup sehat. Konsumsilah makanan dengan porsi yang pas dan kandungan gizi yang berimbang. Selain itu, Mums bisa menambah aktivitas fisik atau melakukan olahraga yang Mums suka. Misalnya, joging, yoga, pilates, senam aerobik, bersepeda, dsb. 

4. Vagina yang Lebih Kering 

Hormon progestin dalam KB suntik bekerja dengan mengentalkan cairan vagina serta mengubah karbohidrat dan gula menjadi lemak yang sulit beraksi dengan air. Akibatnya, kadar air pada tubuh Mums lebih sedikit, termasuk vagina. Untuk menghindari rasa sakit ketika berhubungan dengan suami, Mums bisa menggunakan pelumas atau memperpanjang durasi foreplay.[2] 

5. Jerawat 

KB Suntik - Jerawat

Sumber: Pexels.com

Penggunaan kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat. Ini disebabkan oleh cara kerja hormon progestin yang merangsang kelenjar minyak pada kulit untuk menghasilkan minyak lebih banyak. Kulit yang lembap dan terpapar kotoran lebih rentan terhadap jerawat. Oleh karena itu, disarankan bagi para Mums untuk menjaga kebersihan kulit dan menggunakan produk perawatan kulit yang tidak menyumbat pori-pori.[2] 

6. Butuh Waktu untuk Hamil Kembali 

Setelah menggunakan metode kontrasepsi untuk jangka waktu tertentu, mungkin Mums dan suami ingin mencoba untuk hamil. Namun, jika Mums menggunakan suntikan KB, Mums mungkin tidak langsung subur setelah menghentikannya.. 

Jika Mums menggunakan pil KB, implan, atau IUD, Mums tidak perlu khawatir tentang kesuburan Mums setelah menghentikan penggunaannya. Namun, jika Mums menggunakan suntikan KB, biasanya butuh waktu sekitar 10 bulan sebelum Mums kembali subur. Selama menunggu untuk kembali subur, penting bagi Mums untuk menerapkan gaya hidup sehat untuk mempersiapkan tubuh Mums untuk kehamilan di masa mendatang.  [2] 

7. Berkurangnya Kepadatan Tulang 

Penggunaan metode kontrasepsi suntik KB secara jangka panjang, dapat meningkatkan risiko penurunan kepadatan tulang. Oleh karena itu, disarankan bagi perempuan yang menggunakan suntikan KB untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan setiap dua tahun sekali.

 Hal ini penting untuk memantau kesehatan tulang dan memastikan bahwa tidak ada masalah yang berkembang akibat penggunaan KB jangka panjang. [5] Untuk mewaspadainya, Mums bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D dan suplemen. [2] 

Dengan memperhatikan semua risiko yang terkait, tidak perlu bagi Mums untuk terlalu cemas. Ada banyak langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tersebut. Yang perlu dipertimbangkan oleh Mums adalah risiko yang mungkin timbul jika terjadi kehamilan dan kelahiran yang tidak direncanakan. Oleh karena itu, penting bagi Mums untuk mempertimbangkan pilihan kontrasepsi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk menemukan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kesejahteraan Mums. 

Teknologi di bidang kesehatan terus berkembang, termasuk dalam metode kontrasepsi. Salah satu upaya untuk mengurangi risiko penggunaan alat kontrasepsi adalah melalui inovasi pil KB. Berbeda dengan pil KB progestin, saat ini telah ada pil KB kombinasi modern 21/7 yang memiliki manfaat lebih dari sekadar mencegah kehamilan. Pil KB kombinasi modern 21/7 menggabungkan hormon estrogen dan progestin, memberikan lebih banyak opsi dan fleksibilitas bagi pengguna..[6]  

Progestin mengandung drospirenon yang bersifat anti-androgenik dan anti-mineralokortikoid. Anti-androgenik membantu mengurangi jerawat hormonal. Sementara itu, anti-mineralokortikoid mencegah penumpukan cairan dalam tubuh yang menyebabkan kenaikan berat badan. Meski menggunakan kontrasepsi hormonal, Mums tetap bisa Ber-KB Bebas Jerawat dan Berat Badan Tetap Stabil.[6] 

 

Jelajahi artikel lainnya di sini: Pil Kontrasepsi Membawa Banyak Manfaat Bagi Tubuh Dibandingkan Kontrasepsi Darurat

Bagikan

Sumber: 

  1. Inilah Manfaat Hubungan Intim untuk Kesehatan. 10 Juli 2023. https://www.halodoc.com/artikel/inilah-manfaat-hubungan-intim-untuk-kesehatan[Internet]. Terakhir diakses Februari 2024. 
  2. Ketahui 7 Efek Samping Melakukan Suntik KB dan Cara Mengatasinya. 19 Oktober 2023. https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-7-efek-samping-melakukan-suntik-kb-dan-cara-mengatasinya. [Internet]. Terakhir diakses Februari 2024. 
  3. Serba-Serbi Informasi Seputar KB Suntik untuk Cegah Kehamilan. Terakhir diperbarui 7 September 2023. https://hellosehat.com/seks/kontrasepsi/kb-suntik/Terakhir diakses Februari 2024. 
  4. Penyebab Berat Badan Berubah Setelah Pakai Kontrasepsi Hormonal. 9 Oktober 2020. https://www.halodoc.com/artikel/penyebab-berat-badan-berubah-setelah-pakai-kontrasepsi-hormonalTerakhir diakses Februari 2024. 
  5. Benarkah Ada Efek Samping pada KB Suntik?. 28 Desember 2022. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1995/benarkah-ada-efek-samping-pada-kb-suntik#:~:text=Efek%20KB%20Suntik%20dalam%20Jangka%20Waktu%20yang%20Lama&text=Penggunaan%20kontrasepsi%20KB%20suntik%20dalam,penurunan%20kepadatan%20tulang%20(osteoporosis). Terakhir diakses Februari 2024. 
  6. Memilih Kontrasepsi yang Cocok, Tanpa Takut Jerawatan dan Jadi Gemuk. Juli 2021. https://www.bicarakontrasepsi.com/memilih-kontrasepsi-yang-cocok-tanpa-takut-jerawatan-dan-jadi-gemuk[Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 

PP-YSM-ID-0354-1