Kontrasepsi Hormonal vs. Non-Hormonal: Memilih Metode yang Sesuai dengan Kebutuhan
Dengan beragam pilihan alat dan metode kontrasepsi yang tersedia, Mums sering kali merasa kesulitan memilih yang terbaik sesuai kebutuhan mereka. Untuk memulai, penting bagi Mums untuk memahami perbedaan antara kontrasepsi hormonal dan non-hormonal.
Artikel ini akan menjelaskan kedua jenis kontrasepsi tersebut, termasuk kelebihan masing-masing. Dengan memahami perbedaan ini, Mums akan lebih mudah menentukan pilihan kontrasepsi yang tepat untuk diri mereka sendiri.
Apa Itu Kontrasepsi Hormonal?
Kontrasepsi hormonal merupakan metode pencegahan kehamilan yang mengandung hormon, terutama estrogen dan progestin. Hormon-hormon ini berperan penting dalam siklus menstruasi.
Metode ini bekerja dengan cara menghentikan proses pelepasan sel telur oleh ovarium (ovulasi) atau menjaga lendir pada leher rahim (serviks) agar tetap kental, sehingga sperma sulit menembus dan mencapai sel telur telur1.
Berbagai bentuk kontrasepsi hormonal tersedia, termasuk pil KB (kontrasepsi oral), IUD hormonal, dan lain-lain.
Kelebihan Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal memiliki beberapa kelebihan yakni 2:
Kontrasepsi hormonal memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mencegah kehamilan. Misalnya, pil KB efektif hingga 99% apabila digunakan dengan teratur
Mums memiliki banyak pilihan dalam kontrasepsi hormonal, termasuk pil KB, patch, IUD, implan, atau KB suntik, yang dapat dipilih sesuai dengan preferensi dan kebutuhan
Salah satu keuntungan tambahan dari kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, adalah kemampuannya untuk menurunkan risiko beberapa jenis kanker. Pil KB dapat mengurangi risiko kanker endometrium sebesar 30%, kanker ovarium 30-50%, dan kanker kolorektal 15-20%
Kontrasepsi hormonal juga bermanfaat dalam mengatasi masalah kesehatan lain. Misalnya, Pil KB Kombinasi Modern 24/4 dapat membantu Mums yang mengalami menstruasi tidak teratur, PMS (sindrom pramenstruasi), atau PMDD (premenstrual dysphoric disorder).
Apa Itu Alat Kontrasepsi Non-Hormonal?
Bagi sebagian perempuan, kontrasepsi hormonal mungkin bukan pilihan. Mereka menginginkan alternatif kontrasepsi lain yang tidak menggunakan hormon. Alasannya bermacam-macam seperti masalah kesehatan atau sedang dalam masa menyusui3. Lantas, apa yang dimaksud dengan alat kontrasepsi non-hormonal?
Seperti namanya, alat kontrasepsi non-hormonal merupakan alat atau metode pencegah kehamilan yang tidak memengaruhi hormon pada wanita. Beberapa jenis alat kontrasepsi non-hormonal antara lain adalah 4:
Metode penghalang. Seperti namanya, metode ini menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma. Contoh alat kontrasepsi non-hormonal metode penghalang antara lain adalah kondom dan diafragma
Copper IUD. Selain yang menggunakan hormon, ada juga IUD yang dibuat dengan menggunakan copper atau tembaga. Cara pemasangannya sama dengan IUD hormonal hanya saja cara kerjanya berbeda. Tembaga merupakan bahan beracun yang akan mencegah sperma mencapai sel telur sehingga pembuahan tidak terjadi
Spermisida. Spermisida adalah zat kimia yang dimasukkan ke dalam vagina untuk membunuh atau melumpuhkan sperma yang memasuki rahim. Spermisida tersedia dalam berbagai bentuk, salah satunya gel
Vaginal gel. Gel ini dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual. Gel ini akan menjaga pH di vagina agar tidak meningkat sehingga sperma tidak berpindah ke saluran reproduksi untuk mencapai sel telur
Sterilisasi. Sterilisasi adalah prosedur kontrasepsi yang dilakukan dengan operasi. Ada dua jenis operasi sterilisasi yang pertama disebut dengan ligasi tuba tuba untuk menghalangi sel telur mencapai rahim. Yang kedua disebut dengan vasektomi dengan menutup saluran yang membawa sperma keluar dari testis pria. Vasektomi bisa dikembalikan lagi (reversibel) sementara ligasi tuba sifatnya permanen.
Kelebihan dan Kekurangan Kontrasepsi Non-Hormonal
Alat kontrasepsi non-hormonal mengalami peningkatan popularitas belakangan ini karena berbagai kelebihan yang dimilikinya. Selain bisa diakses dengan mudah dan bisa dibeli tanpa resep dokter, harganya pun terjangkau5. Beberapa kelebihan alat kontrasepsi non-hormonal yang bisa dijadikan pertimbangan antara lain adalah:
Tanpa efek samping hormon. Alat kontrasepsi non-hormonal tidak menimbulkan efek samping hormon karena bekerja dengan cara menghalangi sperma.
Penggunaannya fleksibel. Bisa digunakan sesuai kebutuhan tanpa perlu mengonsumsi setiap hari atau menggunakan alat tertentu secara terus-menerus.
Langsung efektif. Tidak memerlukan waktu untuk bekerja seperti alat kontrasepsi hormonal; efektif segera setelah digunakan.
Tidak berdampak pada kesuburan. Berhenti menggunakan alat kontrasepsi non-hormonal tidak memerlukan waktu untuk kembali ke masa kesuburan, memberikan fleksibilitas jika ingin hamil lagi.
Selain beberapa keuntungan di atas, alat kontrasepsi non-hormonal seperti kondom juga dilengkapi dengan kemampuan untuk melindungi dari IMS (infeksi menular seksual). Ini adalah kelebihan yang tidak dimiliki oleh alat kontrasepsi hormonal6.
PP-YSM-ID-0295-1
Meski begitu, ada beberapa kekurangan alat kontrasepsi non-hormonal yang juga perlu Mums pertimbangkan. Apa saja 6?
Efektivitas bervariasi. Alat kontrasepsi non-hormonal, seperti kondom, memiliki tingkat efektivitas yang bervariasi dan dapat dipengaruhi oleh penggunaan yang tepat
Membutuhkan konsistensi. Beberapa metode non-hormonal, seperti metode kalender, memerlukan tingkat disiplin yang tinggi dari pengguna, sehingga kesalahan dalam penggunaan dapat mengurangi efektivitasnya
Potensi alergi atau iritasi. Beberapa orang bisa mengalami alergi atau iritasi terhadap bahan dalam alat kontrasepsi non-hormonal. Misalnya alergi terhadap kondom berbahan lateks
Membutuhkan persetujuan dengan pasangan. Penggunaan beberapa metode non-hormonal, seperti kondom, dapat memerlukan kesepakatan bersama dengan pasangan, yang dapat menjadi tantangan dalam hubungan.
Mana yang Lebih Baik: Alat Kontrasepsi Hormonal atau Non-Hormonal?
Bicara soal pilihan mana yang lebih baik, sebetulnya akan berbeda pada setiap orang. Masing-masing memiliki kondisi dan preferensi sendiri dalam menentukan metode alat kontrasepsi yang sesuai. Dengan membaca perbandingan di atas, Mums bisa mengetahui gambaran terkait metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan Mums dan pasangan.
Bagi Mums yang memiliki masalah PMS dan PMDD, Pil KB Modern 24/4 mungkin adalah opsi yang paling sesuai. Namun jika Mums ingin ber-KB Bebas Jerawat dan Berat Badan Tetap Stabil, Pil KB Kombinasi Modern 21/7 paling cocok untuk Mums. Jadi, sudah bisa menentukan pilihan?
Sub Heading Text
Referensi:
Hormonal Methods of Contraception. [Internet]. Dapat diakses di https://www.msdmanuals.com/home/women-s-health-issues/family-planning/hormonal-methods-of-contraception. Terakhir diakses 3 September 2023
Pros and Cons of Hormonal vs. Nonhormonal Birth Control. [Internet]. Dapat diakses di https://www.healthline.com/health/birth-control/hormonal-vs-nonhormonal-birth-control#hormonal-cons. Terakhir diakses 3 September 2023
What to Know About Non-Hormonal Birth Control. [Internet]. Dapat diakses di https://www.medicalnewstoday.com/articles/320213. Terakhir diakses 3 September 2023
Non-Hormonal Birth Control. [Internet]. Dapat diakses di https://www.webmd.com/sex/birth-control/non-hormonal-birth-control-options
https://seattlecrc.com/2023/03/30/hormonal-vs-non-hormonal-contraception/. Terakhir diakses 3 September 2023
Pros and Cons of Hormonal vs. Nonhormonal Birth Control. [Internet]. Dapat diakses di https://www.healthline.com/health/birth-control/hormonal-vs-nonhormonal-birth-control#hormonal-cons. Terakhir diakses 3 September 2023