Masa Subur Wanita Setelah Menghentikan Penggunaan Pil KB: Apa yang Perlu Diketahui?
Pemakaian pil KB sering dipilih oleh Mums yang ingin menunda kehamilan, mungkin karena ingin fokus pada karier atau karena belum siap untuk memiliki anak. Banyak Mums berencana menjadi orang tua di masa depan, setelah mencapai tujuan pribadi mereka.
Fenomena ini umum dan bisa jadi Mums juga mengalaminya. Dalam konteks ini, muncul pertanyaan umum: bagaimana dengan kesuburan wanita setelah menggunakan pil KB dalam jangka waktu yang lama? Apakah ada kemungkinan gangguan yang membuat Mums sulit hamil setelah berhenti minum pil KB?
Hal Penting Terkait Masa Subur Wanita Setelah Menggunakan Kontrasepsi yang Perlu Mums Ketahui
Untuk menjawab kekhawatiran Mums berkaitan dengan masa subur wanita setelah berhenti dari pemakaian berbagai metode kontrasepsi, ada beberapa hal yang perlu diketahui, yakni:
1. Waktu Terbaik untuk Berhenti Menggunakan Pil KB
Ketika Mums mempertimbangkan untuk berhenti menggunakan pil KB atau metode kontrasepsi lain, ada pertanyaan penting yang harus dipikirkan: Apakah Mums dan pasangan sudah benar-benar siap untuk menjadi orang tua? Jika jawabannya ya, maka Mums bisa memutuskan untuk segera berhenti menggunakan kontrasepsi.
Namun, jika alasan berhenti menggunakan kontrasepsi adalah karena efek samping yang Mums alami pada saat menggunakan Pil KB seperti PMDD, jerawat, atau kenaikan berat badan, ada solusi alternatif yang bisa Mums pertimbangkan. Salah satunya adalah dengan Pil KB kombinasi modern 24/4 yang bisa memberikan kenyamanan tambahan dan membantu mengatasi PMDD. Sedangkan pil KB kombinasi modern 21/7 memberikan keuntungan dalam mengendalikan jerawat dan menjaga berat badan tetap stabil.
Setelah berhenti menggunakan metode kontrasepsi, tubuh Mums umumnya tidak memerlukan waktu khusus untuk 'membersihkan' hormon dari sistemnya. Ini berarti Mums bisa segera hamil dalam beberapa bulan setelah berhenti menggunakan KB.
2. Berapa Lama Waktu Kehamilan Setelah Berhenti KB?
Mums mungkin bertanya-tanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk hamil setelah berhenti menggunakan KB. Waktu yang dibutuhkan bisa berbeda-beda, tergantung pada metode kontrasepsi yang digunakan. Berikut adalah ringkasannya:
Pil KB: Jika Mums berhenti menggunakan pil KB kombinasi, Mums mungkin bisa hamil dalam waktu 1-3 bulan setelah berhenti. Rata-rata, kehamilan terjadi setelah sekitar 1 tahun. [1].
Namun, situasinya bakal berbeda kalau Mums sebelumnya menggunakan pil KB yang mempunyai kandungan hanya berupa progestin atau disebut pil mini. Mums bisa memiliki potensi hamil hanya dalam hitungan hari atau minggu setelah berhenti.
IUD: Penggunaan IUD tidak banyak memengaruhi kemampuan reproduksi. Setelah IUD dilepas, Mums bisa hamil, dengan kemungkinan terjadinya ovulasi dalam waktu 1 bulan[1].
Implan: Pelepasan implan kontraseptif bisa langsung memungkinkan ovulasi. Mums bisa berpotensi hamil dalam waktu 1 bulan setelah implan dilepas. [1].
KB injeksi: KB injeksi mungkin membuat proses kehamilan lebih lama dibandingkan metode lain. Setelah berhenti mendapatkan suntikan, bisa memakan waktu hingga 10-18 bulan untuk Mums bisa ovulasi kembali dan memiliki kemungkinan hamil. [1].
3. Apakah Aman Hamil setelah Ber-KB?
Kehamilan yang terjadi segera setelah berhenti menggunakan kontrasepsi membuktikan bahwa kontrasepsi tidak mempengaruhi masa subur perempuan secara permanen. Namun, pernah ada kekhawatiran bahwa kehamilan yang terjadi segera setelah berhenti KB dapat memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi.
Meskipun demikian, penelitian terbaru menunjukkan bahwa hamil setelah berhenti menggunakan KB sebenarnya aman. Tidak ada risiko keguguran yang meningkat yang perlu dikhawatirkan oleh Mums. Ini memberikan kelegaan bahwa transisi dari ber-KB ke kehamilan bisa dilakukan dengan aman[1].
4. Cara Mengetahui Terjadinya Ovulasi Setelah Berhenti KB
Dalam situasi normal, Mums bisa memperkirakan kehamilan dengan memperhatikan siklus menstruasi. Namun, situasinya bakal berbeda ketika Mums berhenti menggunakan pil KB yang termasuk metode kontrasepsi hormonal.
Cara kerja kontrasepsi hormonal adalah dengan mempengaruhi hormon tubuh. Ketika Mums berhenti mengonsumsi pil KB, maka akan terjadi perubahan kondisi hormon pada tubuh. Oleh karena itu, tak menutup kemungkinan kalau Mums bakal tidak mengalami menstruasi setelah berhenti KB.
Lalu, bagaimana cara mengetahui kalau Mums benar-benar hamil? Cara paling efektif adalah dengan menggunakan tes kehamilan. Tes kehamilan bekerja dengan mengetahui kandungan hormon luteinizing yang ada pada cairan urin. Kandungan hormon ini akan mengalami peningkatan pada rentang antara 24 sampai 36 jam setelah berlangsung ovulasi[1].
Selain itu, Mums juga dapat memperhatikan gejala atau perubahan pada tubuh. Beberapa gejala yang bisa Mums cermati dan merupakan gejala dari terjadinya ovulasi di antaranya adalah temperatur tubuh yang sedikit meningkat serta keluar mucus atau lendir dari serviks yang terlihat seperti cairan putih telur[1].
5. Apa yang Harus Mums Lakukan Kalau Masih Belum Hamil Meski Telah Lama Berhenti KB?
Lalu, bagaimana kalau Mums tak kunjung hamil meski sudah berhenti menggunakan pil KB atau semua jenis kontrasepsi? Apakah pemakaiannya berpengaruh pada masa subur wanita dan bahkan membuat tubuh Mums jadi mandul? Pertama, jangan berasumsi hal yang tidak-tidak. Solusi terbaik adalah dengan berkonsultasi secara langsung kepada dokter.
Berkaitan dengan risiko mandul, faktor pemicunya sangat beragam. Beberapa di antaranya adalah usia, riwayat kesehatan, serta berat badan. Kalau Mums berusia 35 tahun atau lebih muda dan belum hamil juga meski sudah berhenti KB selama satu tahun, ungkapkan hal tersebut kepada dokter[1].
Jika Mums berusia lebih dari 35 tahun dan belum mengalami kehamilan setelah berhenti KB selama 6 bulan, segera datang dan konsultasi dengan dokter. Selanjutnya, dokter akan memberikan saran dan masukan yang bisa membantu Anda lebih cepat hamil[1].
Sampai di sini, Mums bisa paham, kan? Semoga bermanfaat, ya.
Bagikan
Referensi:
Getting Pregnant After Birth Control (internet). https://www.webmd.com/baby/get-pregnant-after-birth-control . Terakhir diakses September 2023
PP-YSM-ID-0295-1