Alt tag

Mengenal Pil KB Dosis Rendah, Apa Bedanya dengan Pil KB Biasa?

Mengonsumsi pil KB secara rutin dipercaya efektif melindungi dari kehamilan yang tidak diinginkan hingga 91 persen[1], namun juga mendatangkan beberapa risiko.

Seiring perkembangan zaman, saat ini, kebanyakan pil KB hadir dengan dosis rendah (low dose). Ini termasuk pil kombinasi (yang mengandung estrogen dan progestin) atau pil mini (hanya mengandung progestin).

Pil KB berdosis rendah dianggap mampu mengurangi risiko-risiko yang mungkin terjadi saat menggunakan pil KB dalam keseharian.

Pil KB dengan dosis rendah biasanya mengandung 10 sampai 30 mikrogram (mcg) hormon estrogen.[2] Takaran ini sudah turun jauh dari pertama kali pil KB masuk ke pasaran.

Pada awal kemunculannya di tahun 1960-an, pil KB mengandung 150 mcg hormon estrogen.[3] Menurut laman WebMD, saat itu pil KB jenis ini menimbulkan banyak efek samping sehingga ditarik dari pasaran.

Sekarang, dosis tertinggi pada pil KB hanya 50 mcg. Takaran ini pun sudah jarang dipakai lagi oleh ahli kesehatan.

Ada beberapa jenis pil KB dengan dosis rendah. Salah satu di antaranya adalah pil KB kombinasi yang memiliki kandungan hormon buatan estrogen (Etinilestradiol 20mcg atau 30mcg) dan Drospirenon  di dalamnya.

Biasanya, pil kombinasi yang mengandung hanya 10 mcg hormon estrogen disebut sebagai pil KB dengan dosis sangat rendah (ultra-low-dose). Sementara pil mini dengan dosis rendah, biasanya mengandung 35 mcg progestin saja.

 

Plus minus minum pil KB dosis rendah

Bicara soal pencegahan kehamilan, pil KB dosis sangat rendah diyakini sama bagusnya dibanding pil KB dengan dosis yang lebih tinggi.[3]

Di luar itu, pil KB kombinasi dengan dosis rendah pun mampu membawa sejumlah manfaat baik bagi tubuh. Menurut laman Healthline, pil KB jenis ini dapat membantu menyelesaikan masalah haid, seperti membuat siklus lebih teratur, jumlah haid lebih sedikit, meringankan nyeri haid, sampai menghilangkan sindrom prahaid atau PMS (Premenstrual Syndrom).

Ditambah lagi, pil ini juga dapat menurunkan risiko terjadinya kista ovarium, kanker ovarium, dan kanker endometrium.

Akan tetapi, masih menurut Healthline, pil KB kombinasi dengan dosis rendah dapat mengurangi jumlah Air Susu Ibu (ASI). Itu sebabnya, ibu menyusui tidak dianjurkan meminum pil KB jenis ini.

Efek samping yang umumnya dirasakan saat mengonsumsi pil KB kombinasi berdosis rendah di antaranya mual, muntah, dan perubahan berat badan.

Lalu, apakah pil mini berdosis rendah juga memberi manfaat dan risiko yang sama?

Pil yang hanya mengandung hormon progestin dengan dosis rendah justru aman dikonsumsi oleh ibu menyusui. Kebanyakan Dokter merekomendasikan pil KB jenis ini untuk mencegah kehamilan pada masa menyusui. Sebab, pil ini hanya mengandung progestin.

Meski begitu, perlu diperhatikan bahwa pil mini berdosis rendah ini juga memberi kemungkinan risiko dan efek samping, seperti siklus haid tidak teratur, perut kembung, dan rasa sakit pada payudara.

Secara umum, pil KB dosis rendah juga dapat memberi pengaruh pada kualitas hubungan seksual.

Wanita yang menggunakan pil KB dosis rendah lebih mungkin mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan saat berhubungan seks dibandingkan wanita yang menggunakan pil KB standar. Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi terhadap hampir 1.000 wanita di New York University Langone Medical Center.

Mengonsumsi pil KB berdosis sangat rendah dapat mengakibatkan gejala kekeringan pada vagina dan nyeri panggul. Hal-hal seperti inilah yang bisa membuat hubungan seksual terasa tidak nyaman.[3]

Setelah mengetahui plus dan minusnya, Anda dapat mengamati kondisi kesehatan Anda sebelum memilih pil KB dengan dosis rendah sebagai alat kontrasepsi.

Pastikan untuk selalu berkonsultasi pada Dokter terkait hal ini, sehingga Anda dapat menyesuaikan penggunaan pil KB dengan kondisi kesehatan Anda.

Bagikan

Referensi:

  1. Facts on Contraception. [Internet]. https://www.your-life.com/en/sex-talk/facts-on-contraception/ . Terakhir diakses Juni 2021
  2. Are Low-Dose Birth Control Pills Right for You? . [Internet]. Januari 2019. https://www.healthline.com/health/birth-control/low-dose-birth-control-list . Terakhir diakses Juni 2021
  3. Low-Dose and Ultra-Low-Dose Birth Control Pills. [Internet]. Juni 2019. https://www.webmd.com/sex/birth-control/low-dose-birth-control-pills .  Terakhir diakses Juni 2021.
  4. Drugs Today (Barc). 2008 Feb;44(2):133-45. Drospirenone/ethinyl estradiol. [Internet]. Tersedia di : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18389090/ . Terakhir diakses pada Juli 2021.
  5. Yasmin Product Information. 2018
  6. Yaz Product Information. 2018