Merencanakan Kehamilan Itu Penting bagi Kesehatan Ibu
Sampai saat ini, Indonesia masih mendapat rapor merah untuk kasus kematian ibu dan bayi. Setiap tahunnya, setidaknya ada 20.000 ibu yang meninggal dunia akibat komplikasi melahirkan.
Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yang masih tinggi ini memerlukan perhatian khusus. Faktor penyebab yang paling besar adalah kurangnya pengetahuan mengenai konsep perencanaan keluarga, yang mengakibatkan terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan.
Perencanaan kehamilan merupakan hal yang patut diketahui dan menjadi tanggung jawab semua orang, bukan hanya wanita yang sudah menikah. Pasalnya, kehamilan yang dijalani tanpa kesiapan akan memberi dampak jangka panjang pada kesehatan, baik secara fisik maupun mental.
Risiko kehamilan yang tidak terencana
Sebanyak sekitar 41 persen dari kehamilan di seluruh dunia adalah kehamilan yang tidak diinginkan atau direncanakan.[1] Data ini diperoleh dari sebuah survei The Youth and Contraception Report: A Survey of Global Youth Perceptions of Sex and Contraception pada tahun 2017.
Ada beberapa dampak bahaya yang dapat terjadi pada wanita atau pasangan yang belum siap menjalani kehamilan. Ketidaksiapan ini biasanya disebabkan oleh faktor fisik, mental, atau usia terlalu muda.
Dampak tersebut di antaranya, perawatan prenatal yang tertunda, depresi pada ibu, bayi lahir dengan berat badan rendah, kesehatan fisik dan mental masa kanak-kanak yang lebih buruk dan komplikasi lainnya, sampai kematian ibu atau anak.[2]
Perencanaan kehamilan yang sehat
Untuk menghindari risiko tersebut, para Dokter di seluruh dunia berupaya mendorong penggunaan alat kontrasepsi. Hal ini dilakukan untuk misi menekan angka kehamilan yang tidak direncanakan.
Menurut World Health Organization (WHO), dengan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat, angka kehamilan yang tidak direncanakan dapat ditekan hingga 70 persen.[1]
Akses ke alat kontrasepsi penting bagi semua orang untuk mencegah kehamilan. Penggunaan alat kontrasepsi memungkinkan wanita dan keluarga merencanakan kehamilan yang sehat pada waktu dan kondisi terbaik.[2]
Ketika kehamilan direncanakan, wanita dapat memulai perawatan prenatal pada waktu yang tepat, termasuk mencukupkan kebutuhan nutrisi dengan meningkatkan asupan asam folat. Selain itu, juga dapat mengambil langkah tepat bagi kesehatan ibu dan bayi.
Perencanaan kehamilan pun penting dilakukan demi mendapatkan jarak kelahiran yang ideal.
Menurut WHO, pada kelahiran yang berjarak kurang dari dua tahun angka kematian bayi 45 persen lebih tinggi dibanding jarak kelahiran dua sampai tiga tahun. Bila dibandingkan kelahiran dengan jarak empat tahun atau lebih, angka kematian pada kelahiran dengan jarak kurang dari dua tahun 60 persen lebih tinggi.[3]
Mencegah risiko dengan pil KB
Berdasarkan survei The Youth and Contraception Report pil KB dianggap sebagai alat kontrasepsi yang dapat diandalkan.
Tingkat efektivitas pil KB mencapai 92 persen, lebih tinggi dibanding kondom yang tingkat efektivitasnya 82 persen.[1]
Pil KB mengandung dua jenis hormon buatan, yaitu estrogen dan progestin (Drospirenon). Cara kerja pil ini dalam tubuh adalah dengan mengendalikan hormon dalam tubuh, sehingga proses ovulasi dapat dicegah.
Selain itu, pil KB juga mengentalkan lendir pada mulut rahim, sehingga sel sperma sulit mencapai sel telur.
Dengan mengonsumsi pil KB, wanita dapat merasakan manfaat lain di luar pencegahan kehamilan. Biasanya, saat rutin meminum pil ini, wanita akan mendapatkan siklus haid yang teratur dan mengurangi rasa nyeri. Tentunya, efek samping pil KB jenis hormonal ini dapat berbeda-beda di setiap orang.
Yang perlu diingat, pastikan selalu konsultasikan ke Dokter sebelum memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi yang akan digunakan. Ini akan membantu Anda untuk mendapat langkah yang tepat untuk merencanakan kehamilan yang sehat.
Bagikan
Referensi:
- Facts on contraception. [Internet]. March 2021. https://www.your-life.com/en/sex-talk/facts-on-contraception/ . Terakhir diakses pada Juni 2021.
- Why Contraceptive is a Health Issue for Everyone. [Internet]. March 2014. https://www.ourbodiesourselves.org/2014/03/why-contraception-is-a-health-issue-for-everyone/ . Terakhir diakses pada Juni 2021.
- Family Planning/Contraception Methods. [Internet]. June 2020. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/family-planning-contraception . Terakhir diakses pada Juni 2020.