Perbandingan Risiko Berbagai Alat Kontrasepsi: Mana yang Paling Aman?
Memilih metode kontrasepsi yang aman sangat penting bagi banyak wanita yang ingin mengatur kehamilan mereka. Dengan adanya berbagai pilihan yang tersedia, muncul pertanyaan penting: Seberapa aman metode kontrasepsi yang dipilih?
Memang benar, perbandingan risiko antara berbagai jenis kontrasepsi menjadi topik yang menarik perhatian, karena memiliki implikasi besar terhadap kesehatan dan keputusan perencanaan keluarga. Mengetahui keamanan dan risiko dari setiap metode kontrasepsi bisa membantu Mums memilih jenis yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Keamanan Kontrasepsi dan Risikonya
Setiap jenis alat kontrasepsi mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencegah terjadinya kehamilan. Meski begitu, Mums tentu perlu mengetahui bagaimana keamanan kontrasepsi yang menjadi pilihan serta risikonya. Berikut ini perbandingan risiko dan keamanan setiap jenis kontrasepsi yang bisa menjadi pertimbangan:
KB Alami
Tak sedikit perempuan memilih mencegah kehamilan dengan KB alami. Ini artinya, Mums menghitung masa subur secara konvensional dengan menggunakan kalender. Metode ini memiliki tingkat kesuksesan sebesar 80%, dengan beberapa perempuan mendapati bahwa perhitungan yang dilakukan kurang tepat yang berujung pada ‘kebobolan’. Hal ini terjadi karena ejakulasi pada pria tidak dapat diprediksi. Jadi disamping kemudahan tanpa perlu alat kontrasepsi dan biaya, terdapat risiko kebobolan. Metode Kb ini sepenuhnya bergantung pada pria untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melakukan ejakulasi di luar. 1].
Implan
Tingkat kesuksesan KB implan dapat mencapai 99% untuk mencegah kehamilan. Keamanan kontrasepsi ini juga tidak mengganggu hubungan seksual. Dalam metode ini, sebuah batang kecil dan fleksibel ditempatkan di bawah kulit lengan atas perempuan, melepaskan hormon progesteron. Hormon tersebut menghentikan ovarium untuk melepaskan sel telur dan mengentalkan lendir serviks sehingga menyulitkan sperma masuk ke dalam rahim. Metode KB implan memerlukan prosedur kecil dengan menggunakan anestesi lokal untuk memasang dan melepas batangnya. Selain itu, Mums yang memilih KB ini perlu mengganti secara berkala setelah tiga tahun pemakaian. Metode ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti membutuhkan penyedia layanan kesehatan terlatih untuk memasang dan melepas, terkadang terjadi pendarahan tidak teratur pada awalnya, dan tidak melindungi terhadap IMS (Infeksi Menural Seksual)[2].
IUD
Perangkat kecil berbentuk T ini terbuat dari bahan yang mengandung hormon progesteron atau plastik dan tembaga serta dipasang di dalam rahim wanita oleh dokter yang terlatih. Ini adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang dapat bertahan selama 3 hingga 5 tahun, tergantung pada jenisnya. Tingkat efektivitas KB ini adalah 99% untuk jenis tembaga, dan 99,8% efektif untuk jenis yang mengandung hormon. Beberapa IUD mengandung hormon yang dilepaskan secara bertahap untuk mencegah kehamilan. Metode KB ini juga dapat menjadi pilihan darurat yang efektif jika dipasang dalam waktu lima hari (120 jam) setelah melakukan hubungan seks tanpa kondom. Sementara itu, kekurangannya termasuk perdarahan dan bercak tidak teratur yang terjadi dalam enam bulan pertama penggunaan, memerlukan penyedia layanan kesehatan terlatih untuk pemasangan maupun pelepasan, dan tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual[2].
Kondom
Faktanya, kondom menjadi satu-satunya alat kontrasepsi yang tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga melindungi Mums dan pasangan dari bahaya Penyakit Menular Seksual. Metode kontrasepsi ini juga dapat digunakan sesuai permintaan, bebas hormon dan mudah dibawa-bawa[2]. Meski demikian, kontrasepsi ini juga mudah robek saat digunakan. Selain itu, beberapa perempuan juga memiliki reaksi alergi terhadap lateks, bahan utama yang digunakan untuk membuat kondom dan harus selalu diganti setelah pemakaian karena kondom hanya sekali pakai[1].
Birth Control Patch
Mums juga bisa menggunakan KB patch yang bentuknya mirip seperti plester yang dipakai dengan cara ditempelkan pada tubuh. Nantinya, patch akan melepaskan hormon ke tubuh melalui permukaan kulit untuk mencegah terjadinya kehamilan. Jika digunakan dengan benar, keamanan kontrasepsi ini untuk mencegah kehamilan dapat mencapai 99%. Setiap patch memiliki ketahanan selama satu minggu, ganti patch setiap minggu selama 3 minggu, lalu libur seminggu tanpa patch. Alat kontrasepsi ini akan tetap efektif meski Mums menggunakannya ketika sedang mandi, berolahraga, atau berenang. Bahkan, ketika Mums mengalami menstruasi yang berat atau menyakitkan, patch ini dapat membantu. Meski begitu, patch juga tidak dapat melindungi Mums dari penyakit menular seksual, dan mungkin menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, mual, nyeri payudara, dan nyeri payudara[3].
Baca juga: Wajib Tahu, Ini 5 Tips Cepat Hamil Setelah Berhenti Konsumsi KB Pil
Pil KB
Pil kontrasepsi oral adalah metode kontrasepsi yang paling sering digunakan oleh perempuan. Jenisnya ada dua, yaitu pil KB kombinasi yang mengandung estrogen dan progestin, dan pil mini yang mengandung satu hormon, yaitu progestin. Perlu diingat bahwa pil KB tidak cocok untuk perempuan yang tidak bisa menggunakan kontrasepsi dengan kandungan hormon estrogen. Pil KB akan menjadi metode kontrasepsi yang sangat efektif jika dikonsumsi dengan benar dan tidak mengganggu hubungan seks Mums dengan pasangan. Bahkan, pil KB kombinasi modern dapat mencegah berat badan bertambah, melancarkan menstruasi, dan mengatasi masalah jerawat ringan hingga sedang[2]. Ini karena pil KB kombinasi modern seperti 21/7 atau 24/4 mengandung drospirenon yang bersifat anti-mineralkortikoid dan anti-androgenik. Selain itu, kandungan estrogen yang rendah juga menjadikan pil KB pilihan kontrasepsi yang membantu mencegah gejala Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD), seperti depresi, lesu, perubahan mood, nyeri payudara, perut kram dan kembung, serta gangguan tidur. Melalui pil KB kombinasi modern yang mengandung drospirenon, Mums bisa Ber-KB Bebas Jerawat dan Berat Badan Tetap Stabil, lo!
Mums mungkin akan suka: Perbandingan Risiko Berbagai Alat Kontrasepsi: Mana yang Paling Aman?
Bagikan
Referensi:
Contraception: Pros and Cons of Different Contraceptive Methods [Internet]. Dapat diakses di https://youngwomenshealth.org/guides/pros-and-cons-contraceptive-methods/. Terakhir diakses Desember 2023.
9 types of contraception you can use to prevent pregnancy (with pictures!) [Internet]. Dapat diakses di https://www.health.qld.gov.au/newsroom/features/types-contraception-women-condoms-pill-iud-ring-implant-injection-diaphragm. Terakhir diakses Desember 2023.
Which method of contraception suits me? Your contraception guide [Internet]. Dapat diakses di https://www.nhs.uk/conditions/contraception/which-method-suits-me/. Terakhir diakses Desember 2023.
PP-YSM-ID-0320-1