Pil KB Menyebabkan Anak Terlahir Cacat? Cek Dulu Faktanya
Sebagai salah satu kontrasepsi yang dinilai paling aman dan efektif, pil KB ternyata masih mengundang kekhawatiran bagi beberapa wanita. Pasalnya, beredar mitos bahwa mengonsumsi pil KB sebelum dan setelah hamil dapat menyebabkan risiko pada janin, termasuk cacat lahir.
Banyak wanita yang masih mengkhawatirkan adanya efek hormonal pil KB yang tertinggal dalam tubuh ibu yang memengaruhi tumbuh kembang janin, meski mereka sudah berhenti mengonsumsi pil tersebut.[1]
Faktanya, menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi oral sebelum dan setelah hamil ternyatatidak menimbulkan risiko cacat lahir.[1]
Studi yang berjudul Maternal use of oral contraceptives and risk of birth defects in Denmark: prospective, nationwide cohort study melibatkan 880.694 kelahiran hidup di Denmark pada 1997– 2011, turut memperkuat fakta tersebut.[2]
Pada studi tersebut, para peneliti menggunakan data pasien dan kelahirannya, serta resep
Obat yang tercatat untuk menelusuri adanya penggunaan pil kontrasepsi.[2]
Dari situ diketahui, sekitar 20 persen wanita tidak pernah menggunakan pil kontrasepsi, 66 persen berhenti tiga bulan sebelum hamil, dan 8 persen berhenti kurang dari 3 bulan sebelum hamil.[2]
Peneliti pun menyimpulkan, prevalensi cacat lahir terjadi secara konsisten di antara semua kelompok wanita tersebut. Ini menunjukkan bahwa alat kontrasepsi bukanlah faktor risiko cacat lahir.[2]
Jangan konsumsi pil KB selama kehamilan
Meski mengonsumsi pil KB sebelum dan sesudah kehamilan aman dilakukan, sebaiknya konsumsi kontrasepsi oral ini dihentikan saat memasuki masa kehamilan.
Melansir dari laman NPR, risiko pada janin justru didapat jika pil KB dikonsumsi selama masakehamilan.[3]
Risiko yang ditemukan berupa sindrom jantung kiri hipoplastik dan gastroschisis (cacat pada dinding perut bayi) pada ibu yang mengonsumsi pil KB selama trisemester pertama kehamilan.[4]
Banyak perempuan tidak menyadari dirinya sedang mengandung karena tanda-tanda kehamilan terkadang tidak tampak. Terutama, pada trimester pertama. Oleh sebab itu, demi keamanan, sebelum memutuskan mengonsumsi pil KB, sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter untuk mempelajari aturan pemakaiannya.
Bagikan
DAFTAR PUSTAKA
- Oral contraceptives. [Internet]. October 2002. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12404825/. Terakhir diakses November 2021.
- Oral contraceptive use not associated with increased birth defects risk. [Internet]. January 2016. https://www.hsph.harvard.edu/news/press-releases/oral- contraceptive-use-not-associated-with-increased-birth-defects-risk/. Terakhir diakses November 2021.
- Study Finds Birth Control Pill Use Isn't Associated With Birth Defects. [Internet]. January 2016. https://www.npr.org/sections/health- shots/2016/01/06/462173777/study-finds-birth-control-pill-use-isnt-associated- with-birth-defects. Terakhir diakses November 2021.
- Use of oral contraceptives in pregnancy and major structural birth defects in offspring. [Internet]. March 2010. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20087193/. Terakhir diakses November 2021.
PP-YSM-ID-0219-1