Sterilisasi
Bentuknya
Vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk perempuan. Vasektomi adalah tindakan pemutusan alur transportasi sperma. Tubektomi adalah pemotongan saluran indung telur (tuba fallopi) sehingga sel telur tidak bisa memasuki rahim untuk dibuahi. Tubektomi sendiri ada dua cara, yaitu dilakukan dengan metode bedah (tubal ligation) dan non bedah. Kedua tindakan ini pada umumnya memiliki tujuan untuk memberikan kontrasepsi permanen1.
Cara kerja
Vasektomi dan tubektomi merupakan metode kontrasepsi yang bersifat permanen. Metode ini biasanya dipilih oleh mereka yang tidak ingin menambah keturunan lagi1.
Cara pakai
Vasektomi dilakukan melalui prosedur pembedahan minor. Sementara, tubektomi dapat dilakukan dengan cara operasi maupun non-bedah1.
Kelebihan
- Efeknya berlangsung seumur hidup.1,2
- Efektivitasnya sangat tinggi.1,2
- Tidak mempengaruhi hubungan intim.1,2
- Tidak terpengaruh oleh penggunaan obat lain.1,2
- Cocok bagi mereka yang tidak ingin menambah keturunan lagi.1,2
- Tidak mengandung hormon.1,2
Kekurangan
- Efeknya berlangsung seumur hidup.1,2
- Dapat menyebabkan sakit, pendarahan, infeksi, atau komplikasi lain pascaoperasi.1,2
- Dapat menyebabkan kehamilan ektopik.1,2
- Kamu perlu menjalani pembiusan total.1,2
- Bilamana prosedur operatif tidak berhasil, maka akan meningkatkan risiko terjadinya kehamilan.2
- Sterilisasi merupakan metode yang sangat sulit untuk dikembalikan seperti semula, oleh karena itu, harus benar - benar dipertimbangkan apakah metode ini sesuai atau tidak.2
- Hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.1
- Tidak memberikan perlindungan terhadap risiko terinfeksi AIDS maupun infeksi menular seksual (IMS) lainnya.1
BAGIKAN
Sumber:
- Your Life. Sterilization. Tersedia di https://www.your-life.com/en/contraception-methods/other-methods/sterilization/. Terakhir diakses: April 2021.
- Female Sterilisation Your contraception guide. [Internet]. March 2018. Tersedia di https://www.nhs.uk/conditions/contraception/female-sterilisation/ . Terakhir diakses : Mei 2021