Suami Kenali Dulu Metode Steril

Suami Gak Mau Steril? Kenali Dulu Metodenya

Selain metode kontrasepsi jangka pendek dan panjang, ada metode kontrasepsi yang sifatnya permanen untuk mencegah kehamilan karena kondisi tertentu. Metode ini dikenal masyarakat luas sebagai steril. Steril sesungguhnya dapat dilakukan oleh perempuan maupun laki-laki. Meskipun demikian, banyak suami yang enggan disteril karena berbagai macam alasan.  

Salah satu alasannya ialah kekhawatiran bahwa suami akan mengalami penurunan performa dalam hubungan seksual. Padahal, kenyataannya tidaklah demikian. Untuk mengenal lebih jauh metode kontrasepsi ini, Mums bisa menyimak uraian berikut. 

Pengertian KB Steril 

Kontrasepsi Steril

KB steril adalah metode kontrasepsi permanen yang bertujuan untuk mencegah seseorang memiliki anak. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum seseorang dapat menjalani prosedur ini. Misalnya, perempuan yang ingin melakukan KB steril biasanya harus berusia di atas 30 tahun dan sudah memiliki anak. Selain itu, perlu dipertimbangkan apakah ada indikasi medis yang membenarkan prosedur ini dilakukan. 

Hal ini penting untuk memastikan bahwa keputusan untuk melakukan KB steril telah dipertimbangkan secara matang dan sesuai dengan kondisi kesehatan individu.[1] 

Lebih dari itu, hal yang harus dipersiapkan ialah mental. Mums harus menanyakan pada diri sendiri apakah benar-benar tidak ingin memiliki anak lagi. Sebaiknya, Mums tidak mengambil keputusan dengan emosi sesaat karena dampaknya permanen.[2]  

Read more: Ini Pilihan KB untuk Penderita Hipertensi, Wajib Tahu!

Jenis-Jenis Prosedur KB Steril 

steril 2

 

Bagi pasangan suami istri yang tidak ingin memiliki anak lagi, steril merupakan metode kontrasepsi yang sifatnya permanen, aman, hemat, dan efektif untuk mencegah kehamilan tidak diinginkan. Steril pada laki-laki lebih jarang dilakukan dibandingkan steril pada perempuan, tetapi efektivitas keduanya hampir 100%.  

Vasektomi merupakan prosedur KB steril bagi laki-laki. Sementara itu, bagi perempuan, ada dua prosedur, yaitu tubektomi dan ligasi tuba. [1][3] 

 Sterilisasi untuk Laki-laki 

Vasektomi 

Sterilisasi pada laki-laki, yang dikenal sebagai vasektomi, dilakukan dengan cara memotong saluran sperma atau vas deferens yang terletak di dalam buah zakar. Prosedur ini bertujuan untuk menghalangi perjalanan sperma sehingga tidak mencampurkan diri dengan air mani. 

Dengan demikian, saat ejakulasi terjadi, air mani yang dihasilkan tidak mengandung sperma sehingga tidak dapat membuahi sel telur..[3] 

Pada cara tradisional, vasektomi dilakukan dengan membuat dua sayatan kecil pada skrotum untuk menjepit, memotong, dan mengikat atau “membakar” saluran vas deferens yang terhubung dengan buah zakar atau kelenjar lainnya. Pada cara yang lebih baru, hanya dilakukan tusukan kecil untuk mencapai vas deferens. Komplikasi, nyeri, dan perdarahannya pun berkurang dan waktu pemulihannya lebih cepat. [3][4] 

Sterilisasi untuk Perempuan 

Implan Tuba 

Prosedur KB steril pada perempuan tidak selalu dilakukan dengan cara operasi. Pada prosedur implan tuba, dua buah benda kecil yang terbuat dari logam dimasukkan ke dalam tuba falopi atau saluran sel telur. Benda tersebut dimasukkan melalui vagina dan serviks. Masing-masing logam kecil tersebut akan menempati tuba falopi kanan dan kiri.[5]   

Mekanisme implan tuba ialah “melukai” tuba falopi, kemudian meninggalkan bekas luka yang akhirnya menutup tuba falopi. Karena efektivitasnya baru sempurna dalam jangka waktu 3 bulan, Mums perlu menggunakan metode kontasepsi lain untuk mencegah kehamilan.[5] 

Tubektomi 

Tubektomi adalah metode kontrasepsi yang sifatnya permanen dengan cara operasi untuk mengikat tuba falopi sehingga menghalangi sperma memasuki tuba falopi. Prosedurnya ialah memompa rongga perut hingga mengembang, membuat sayatan kecil ke tuba falopi, dan menutupnya.[5]   

Dokter dapat memotong dan mengikat, mengangkat sebagian tuba falopi, atau menggunakan alat medis untuk memblokir tuba falopi. Prosedur operasi ini membutuhkan waktu pemulihan agak lama karena ada luka sayatan, risiko perdarahan pada vagina, dan pembengkakan pada perut. [5]   

Plus-Minus KB Steril 

Semua tindakan medis tentunya memiliki kelebihan, tetapi juga menghadirkan risiko tertentu. Baik vasektomi, implan tuba, maupun tubektomi masing-masing punya sisi plus dan minus. 

Plus-Minus Vasektomi 

Prosedur vasektomi dinilai lebih aman daripada steril pada perempuan. Anestesi yang digunakan hanya anestesi lokal. Jika terjadi kegagalan vasektomi, tidak ada kenaikan risiko kehamilan ektopik. Selain itu, tidak ada pengaruhnya terhadap hormon testosteron sehingga tidak mengganggu aktivitas seksual dan ciri-ciri pria seperti dari suara dan rambut. Risikonya ialah perdarahan kecil dan infeksi.[1][4]  

Plus-Minus Implan Tuba 

Implan tuba tidak memengaruhi hormon perempuan sehingga siklus menstruasi tetap stabil dan aktivitas seksual tidak terganggu. Efektivitasnya dalam mencegah kehamilan juga

mendekati 99,8%. Meskipun demikian, implan tuba tidak mencegah penularan penyakit menular seksual.[5]  

Mums juga perlu mewaspadai beberapa efek samping seperti mual, muntah, pusing, perdarahan, keram, atau flek darah. Selain itu, ada risiko terjadi kehamilan ektopik jika pemasangan implan tidak dilakukan dengan tepat, bergeser, atau menembus rahim. Jika Mums berubah pikiran untuk kembali punya anak, tuba falopi tidak dapat diperbaiki sehingga hal itu tidak mungkin. [5][6] 

Plus-Minus Tubektomi 

Manfaat utama tubektomi ialah efektivitasnya yang mencapai hampir 100%. Tubektomi tidak memengaruhi hormon sehingga tidak terjadi gangguan siklus menstruasi, kenaikan berat badan, dan perubahan mood. Mums juga tidak perlu khawatir akan kehamilan tidak diinginkan ketika berhubungan dengan suami tanpa alat kontrasepsi.[7] 

Sayangnya, prosedur ini juga punya risiko, terutama terkait tindakan pembedahan, seperti infeksi, nyeri panggul, efek anestesi, dan pemulihan yang lama. Tidak ada pula perlindungan terhadap penularan penyakit seks menular. Selain itu, tubektomi punya risiko kehamilan ektopik jika prosedurnya tidak dilakukan dengan benar.[7] 

Jika Mums ingin punya anak setelah melakukan tubektomi, masih ada kemungkinan dengan melakukan assisted reproductive technology (ART). Meskipun demikian, tidak ada jaminan berhasil. Ditambah lagi, biayanya juga sangat mahal.[8] 

Metode kontrasepsi yang sifatnya permanen butuh pertimbangan matang. Jika belum yakin, Mums bisa memilih KB yang sifatnya sementara, seperti pil KB. Dengan pil KB, Mums dapat menunda kehamilan tanpa khawatir tidak bisa hamil lagi. 

Saat ini, sudah ada pil KB kombinasi modern 21/7 yang memadukan hormon estrogen dan progestin. Lebih dari mencegah kehamilan, pil KB kombinasi modern 21/7 dengan kandungan drospirenon yang bersifat anti-androgenik membantu mengurangi jerawat ringan hingga sedang. Sementara itu, sifat anti-mineralkortikoidnya membantu mencegah kenaikan berat badan dengan mengurangi penumpukan cairan dalam tubuh. Ber KB Bebas Jerawat & Berat Badan Tetap Stabil, mengapa tidak?[9] 

 

Jangan berhenti di sini, lihat yang lainnya: Bolehkah Ibu Menyusui Minum Pil KB? Ini Penjelasannya

Bagikan

Sumber: 

  1. Operasi Steril, Ini yang Harus Anda Ketahui. 18 Juli 2022. https://www.alodokter.com/sterilisasi-ini-yang-harus-anda-ketahui. [Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 
  2. 3 Hal yang Perlu Dipikirkan Sebelum Anda Memutuskan Disteril. 22 April 2021. https://hellosehat.com/seks/kontrasepsi/perlu-dipertimbangkan-sebelum-disteril/. [Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 
  3. Sterilization as a Family Planning Method. 14 Desember 2018. https://www.kff.org/womens-health-policy/fact-sheet/sterilization-as-a-family-planning-method/. [Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 
  4. Vasektomi, Ini yang Harus Anda Ketahui. 12 April 2023. https://www.alodokter.com/vasektomi-ini-yang-harus-anda-ketahui. [Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 
  5. KB Steril, Cara Mencegah Kehamilan secara Permanen. 24 Agustus 2021. https://www.alodokter.com/cegah-kehamilan-secara-permanen-dengan-kb-steril 
  6. KB Steril: Langkah Cegah Kehamilan secara Permanen. 21 November 2023. https://www.halodoc.com/artikel/kb-steril-langkah-cegah-kehamilan-secara-permanen#h-3-implan-tuba. [Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 
  7. Ini Keuntungan dan Kerugian Melakukan Kontrasepsi Tubektomi. 2 November 2022. https://www.halodoc.com/artikel/ini-keuntungan-dan-kerugian-melakukan-kontrasepsi-tubektomi. [Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 
  8. Sterilization for Women and Men: FAQ. Terakhir diperbarui Juni 2022. https://www.acog.org/womens-health/faqs/sterilization-for-women-and-men#:~:text=Sterilization%20is%20a%20permanent%20method,safe%20procedure%20with%20few%20complications[Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 
  9. Memilih Kontrasepsi yang Cocok, Tanpa Takut Jerawatan dan Jadi Gemuk. Juli 2021. https://www.bicarakontrasepsi.com/memilih-kontrasepsi-yang-cocok-tanpa-takut-jerawatan-dan-jadi-gemuk[Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 

PP-YSM-ID-0354-1