Sudah Tahu Apa Saja Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Non-hormonal? Simak Penjelasannya

Private
Public

Sudah Tahu Apa Saja Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Non-hormonal? Simak Penjelasannya 

Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Non-hormonal termasuk untuk mencegah kehamilan tanpa memengaruhi hormon. Kenali juga beberapa risiko yang bisa muncul.

  • PP-YSM-ID-0354-1
Apa Saja Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Non-hormonal
Apa Saja Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Non-hormonal

Sudah Tahu Apa Saja Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Non-hormonal? Simak Penjelasannya

Ada banyak keuntungan dan risiko kontrasepsi non-hormonal yang harus mums ketahui sebelum memilih salah satu metodenya. Metode ini cukup populer karena bisa mengurangi risiko kehamilan dengan efek samping minimum. 

Seperti namanya, kontrasepsi non-hormonal adalah metode kontrasepsi yang tidak menggunakan hormon dalam mencegah kehamilan. Cara ini kebanyakan menggunakan metode barrier atau menghalangi sperma supaya tidak bisa membuahi sel telur. 

Contoh Metode Kontrasepsi Non-hormonal 

A hand holding a red condom

Description automatically generated 

pexels.com

  • Kondom 

Kondom menjadi salah satu metode kontrasepsi non-hormonal yang paling banyak digunakan untuk mencegah kehamilan. Apabila digunakan dengan benar, efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan bisa mencapai 98%. [1]  

  • Metode kalender 

Metode kalender atau juga dikenal dengan KB alami menjadi pilihan metode kontrasepsi non-hormonal yang mudah dan murah. Cara kerjanya adalah dengan mengamati dan mencatat siklus menstruasi bulanan untuk mengetahui kapan masa subur tiba. 

  • Senggama terputus 

Salah satu metode kontrasepsi nonhormonal yang sederhana adalah senggama terputus. Meskipun mudah digunakan untuk mencegah kehamilan, namun diperlukan kemampuan untuk mengetahui waktu yang tepat agar sperma tidak keluar di dalam. 

  • Cervical cap 

Cervical cap adalah metode kontrasepsi non-hormonal barrier atau penghalang. Cara kerjanya sederhana, yaitu dengan memasukkan cap kecil dari silikon ke dalam leher rahim untuk mencegah sperma lewat. 

  • IUD tembaga 

Berbeda dengan IUD hormonal, IUD tembaga tidak mengandung hormon dalam mencegah kehamilan. IUD tembaga adalah alat kecil berbentuk T yang dilapisi tembaga dan dimasukkan ke dalam rahim. Tembaga inilah yang kemudian melepaskan ion-ion atau partikel untuk membunuh sperma supaya tidak bisa membuahi sel telur. 

Keuntungan Metode Kontrasepsi Non-hormonal  

A close-up of a person's hands

Description automatically generated 

pexels.com

Meski sama-sama berfungsi untuk mencegah kehamilan, namun ada perbedaan antara keuntungan dan risiko kontrasepsi non-hormonal dengan kontrasepsi hormonal.   

  1. Mudah digunakan 

Metode kontrasepsi non-hormonal cenderung lebih mudah digunakan, terutama yang tidak menggunakan alat. Metode seperti senggama terputus, KB kalender, atau mengecek lendir serviks bisa digunakan secara mandiri tanpa perlu bantuan dokter.  

Tetapi jika mums memilih metode seperti IUD tembaga, tentu memerlukan bantuan bidan atau dokter. Namun demikian, metode tersebut juga tidak memerlukan perawatan khusus yang sulit karena bisa digunakan hingga jangka panjang. 

Selain itu, metode kontrasepsi non-hormonal juga bisa langsung dirasakan manfaatnya. Hal ini tentu berbeda dengan kontrasepsi hormonal yang menunggu sampai hormon dalam tubuh terpengaruh untuk mencegah kehamilan. 

  1. Tidak memengaruhi kesuburan dalam jangka panjang 

Kontrasepsi hormonal memiliki keuntungan untuk mencegah kehamilan tanpa memengaruhi tingkat kesuburan. Hal ini karena metode kontrasepsi non-hormonal sama sekali tidak menggunakan hormon sintetis yang bisa memberi dampak pada hormon dalam tubuh. 

Misalnya saja, Mums memutuskan untuk tidak menggunakan kondom atau cervical cap saat berhubungan dengan tujuan supaya hamil. Maka, efeknya bisa langsung dirasakan atau paling tidak bisa lebih cepat. Berbeda dengan kontrasepsi hormonal yang memerlukan waktu bagi tubuh untuk ‘menetralkan’ hormon di dalamnya. 

  1. Lebih fleksibel 

Keuntungan selanjutnya dari kontrasepsi non-hormonal adalah lebih fleksibel dalam penggunaannya. Mums tidak perlu menggunakannya setiap hari seperti minum pil KB, atau bisa berhenti menggunakannya kapan saja.  

Alat seperti cervical cap juga sangat mudah digunakan dan tidak memerlukan bantuan bidan atau dokter. Mums bisa menggunakannya hanya saat ingin berhubungan seksual tanpa memengaruhi kesehatan hormonal dari dalam. 

  1. Aman bagi ibu menyusui  

Menyusui memang bisa menjadi kontrasepsi alami bagi para ibu setelah melahirkan. Namun, tidak menutup kemungkinan ibu menyusui bisa hamil selama proses tersebut berlangsung dengan persentase antara 1%-6%. [2] 

Untuk mencegah kehamilan, kontrasepsi non-hormonal menjadi alternatif lebih aman bagi ibu menyusui. Hal ini untuk mencegah terserapnya hormon aktif ke dalam ASI yang dikonsumsi oleh bayi. 

  1. Mencegah risiko penyakit menular seksual 

Dibandingkan dengan kontrasepsi hormonal, metode kontrasepsi non-hormonal seperti kondom memiliki keunggulan dalam mencegah penyakit menular seksual. Jika digunakan dengan benar dan konsisten, kondom mampu mencegah penyakit menular seksual seperti klamidia dan kencing nanah dengan efektivitas sampai 98%. [3] 

Risiko Metode Kontrasepsi Non-hormonal 

Selain keuntungan di atas, kontrasepsi non-hormonal juga memiliki risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan.  

  1. Iritasi atau alergi 

Risiko pertama dari penggunaan kontrasepsi non-hormonal adalah munculnya iritasi atau reaksi alergi. Efek samping ini paling sering muncul terutama dari alat yang dimasukkan ke dalam leher rahim seperti cervical cap atau IUD tembaga. Risiko lain adalah timbulnya rasa gatal atau tidak nyaman saat berhubungan seksual.  

Selain itu, bagi yang memiliki kulit sensitif, penggunaan lateks pada kondom atau Sudah direvisi juga bisa memicu reaksi alergi. Sebaiknya mums segera hentikan pemakaian dan kunjungi dokter jika ada efek samping yang muncul. [4] 

  1. Efektivitasnya lebih rendah 

Jika Mums ingin mengendalikan kehamilan, pertimbangkan risiko kontrasepsi non-hormonal. Meskipun masih dianggap cukup efektif dalam mencegah kehamilan, metode ini memiliki tingkat keberhasilan yang lebih rendah. Sebagai perbandingan, kontrasepsi hormonal dapat mencapai tingkat efektivitas hingga 99%, sedangkan kontrasepsi non-hormonal hanya memiliki tingkat efektivitas sekitar 70% sampai 88%. [5] 

  1. Meningkatkan risiko ISK (Infeksi Saluran Kemih) 

Pengguna kontrasepsi non-hormonal perlu waspada terhadap risiko kesehatan ini. Alat kontrasepsi seperti diafragma, cervical cap, dan spermisida diketahui dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kencing pada penggunanya. Hal ini disebabkan karena alat-alat tersebut bersentuhan langsung dengan bagian dalam vagina. Jika tidak dibersihkan dengan benar atau disimpan dengan cara yang tidak tepat, alat kontrasepsi dapat membawa bakteri ke dalam saluran kemih. Bahkan, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi pada uretra, kandung kemih, ureter, atau ginjal. [6] 

  1. Memerlukan konsistensi dalam pemakaian 

Sebagian besar metode kontrasepsi non-hormonal adalah metode manual. Artinya, penggunaannya pun harus mandiri dan memerlukan konsistensi. Seperti kondom dan cervical cap atau gel vagina yang harus digunakan setiap kali akan melakukan hubungan seksual. Jika terlewatkan, risiko ‘kebobolan’ pun semakin besar. 

Nah, itulah beberapa keuntungan dan risiko kontrasepsi non-hormonal yang harus Mums ketahui. Pastikan untuk menimbang dampak positif dan negatifnya sebelum memutuskan untuk memilih mana kontrasepsi yang akan digunakan. 

Bagikan

Referensi: 

  1. Condoms Your Contraception Guide. [Internet]. Dapat diakses di https://www.nhs.uk/conditions/contraception/male-condoms/#:~:text=When%20used%20correctly%20every%20time,male%20condoms%20are%2098%25%20effective. Terakhir diakses 10 Desember 2023. 
  2. Getting Pregnant while Breastfeeding. [Internet]. Dapat diakses di https://www.shecares.com/pregnancy/getting-pregnant-while-breastfeeding. Terakhir diakses 10 Desember 2023. 
  3. Apakah Kondom Ampuh Cegah Penyakit Menular Seksual?. [Internet]. Dapat diakses di https://www.halodoc.com/artikel/apakah-kondom-ampuh-cegah-penyakit-menular-seksualTerakhir diakses 10 Desember 2023. 
  4. Non-hormonal Birth Control Methods. [Internet]. Dapat diakses di https://www.drugs.com/article/non-hormonal-birth-control.html#:~:text=Serious%20side%20effects%20are%20rare%20with%20the%20non-hormonal,syndrome%20may%20rarely%20occur%20with%20the%20contraceptive%20sponge. Terakhir diakses 10 Desember 2023. 
  5. Hormonal vs Non-Hormonal Contraceptives: A Comprehensive Guide. [Internet]. Dapat diakses di https://birthcontrolpillreminder.com/womens-health/hormonal-vs-non-hormonal-contraceptives-a-comprehensive-guide/Terakhir diakses 10 Desember 2023. 
  6. Can Your Birth Control Increase Your Risk of a UTI? [Internet]. Dapat diakses di https://www.healthline.com/health/can-birth-control-cause-utiTerakhir diakses 10 Desember 2023. 

PP-YSM-ID-0354-1

Sudah Tahu Apa Saja Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Non-hormonal? Simak Penjelasannya
Apa Saja Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Non-hormonal
Article categories

Kondom dan Berbagai Variasinya untuk Sensasi Beda dalam Bercinta

Private
Public

Kondom dan Berbagai Variasinya untuk Sensasi Beda dalam Bercinta

Kondom merupakan metode kontrasepsi yang sangat mudah dijumpai di pasaran. Kenali jenis-jenisnya agar Mums bisa memilih yang paling cocok.

  • PP-YSM-ID-0354-1
Kondom dan Berbagai Variasinya
Kondom dan Berbagai

Kondom dan Berbagai Variasinya untuk Sensasi Beda dalam Bercinta

Kondom dan Berbagai Variasinya

 

Mums dan suami sedang ingin berhubungan, tetapi belum sempat suntik KB atau kehabisan pil KB. Mums tidak perlu khawatir karena kondom dapat menjadi pilihan yang mudah didapatkan di pasaran. Namun, tahukah Mums bahwa kondom sangat banyak jenisnya dan menghadirkan sensasi berbeda? Yuk kita berkenalan dengan berbagai jenis kondom. 

Apa Itu Kondom? 

Kondom adalah metode kontrasepsi yang dipasang pada alat kelamin laki-laki yang terbuat dari bahan semacam karet. Selain berfungsi untuk mencegah kehamilan, kondom juga dapat mengurangi risiko penularan infeksi menular seksual, mengurangi cedera pada alat kelamin, dan dapat memperpanjang durasi ereksi, sehingga hubungan seksual dapat berlangsung lebih lama.[1] 

Meskipun teksturnya elastis, bahan pembuat kondom tidak hanya lateks (getah pohon karet), tetapi juga poliuretan dan kulit domba. Poliuretan adalah plastik sintesis sehingga kondom dari bahan ini lebih tipis, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berpori, dan lebih kuat, tetapi tidak terlalu elastis. Sementara itu, kondom dari kulit domba memiliki kelebihan tidak mengurangi kenikmatan hubungan seksual, tetapi kekurangannya memiliki pori-pori besar sehingga berisiko menularkan berbagai virus. [2] 

Bagaimana Cara Memakai Kondom? 

Jika suami masih ragu menggunakan kondom, Mums bisa memberikan pengertian bahwa selama pemakaiannya benar, hubungan seksual akan tetap nyaman. Berikut ini caranya. 

  1. Buka kemasan kondom dengan hati-hati agar tidak sobek. 
  2. Keluarkan kondom dari kemasan. 
  3. Jepit bagian tengah kondom dengan jari agar tidak ada udara masuk. 
  4. Tempatkan kondom di atas kepala penis yang sudah ereksi. 
  5. Buka gulungan kondom ke arah pangkal penis secara pelan-pelan. 
  6. Masukkan penis ke vagina, kemudian tahan pangkal kondom sambil mengeluarkan penis setelah mengalami ejakulasi. 
  7. Tarik kondom dari penis pelan-pelan agar sperma tidak keluar. 
  8. Buanglah kondom bekas dalam kondisi terbungkus tisu ke tempat sampah. [3] 

Jenis-Jenis Kondom 

Ada berbagai pilihan kondom yang dapat memberikan sensasi berbeda bagi Mums dan suami dalam berhubungan seksual.  

  1. Kondom dengan Rasa 

Kondom dengan rasa memiliki aroma atau rasa yang menarik, seperti buah-buahan. Kondom ini dapat Mums pilih jika ingin melakukan seks oral sebagai variasi bercinta. Mums tidak perlu khawatir akan bahaya keracunan karena kondom dengan rasa telah teruji keamanannya. [2] 

  1. Kondom Bertekstur 

Untuk meningkatkan stimulasi pada Mums dan suami, pilihan yang bagus untuk menggunakan kondom dengan tekstur, gerigi, atau tonjolan. Tekstur ini biasanya terdapat di bagian ujung dan pangkal kondom. Stimulasi yang lebih intens dapat membantu Mums agar mencapai puncak kenikmatan bercinta. [2] 

  1. Kondom Ultra Thin 

Kondom ultra thin adalah kondom yang berbahan lateks dan sangat tipis, bahkan ada yang ketebalannya hanya 0,02 mm dan 0,03 mm. [4] Meskipun sangat tipis, tidak perlu khawatir bahwa kondom ini akan sobek ketika digunakan selama pemakaiannya benar. Kelebihan dari kondom ini ialah menghadirkan kenikmatan seperti tidak menggunakan pengaman. [2]  

  1. Kondom yang Memberi Rasa Hangat 

Jika Mums dan suami menginginkan sensasi hangat ketika bercinta, tersedia pilihan kondom yang memberikan rasa hangat. Kondom ini sangat tipis dan rasa hangatnya berasal dari pelumas yang disertakan dalam kondom. [2] 

  1. Kondom Spermisida 

Agar kondom semakin efektif, tersedia pilihan kondom dengan spermisida. Spermisida adalah zat pembunuh sperma. Sayangnya, kandungan spermisida terkadang tidak cukup sehingga perlu ditambahkan sebagai pelumas. Kekurangannya yang lain ialah risiko iritasi pada alat kelamin dan penularan infeksi menular seksual.[5]      

  1. Kondom Warna-warni 

Kondom juga tersedia dalam berbagai warna yang menarik. Bahkan, ada edisi khusus bendera negara dan warna-warna yang disesuaikan dengan momen tertentu, seperti Valentine dan Natal. Sayangnya, tidak semua kondom warna-warni berbahan aman. Mums perlu mencermati kemasan kondom untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam kondom. [2] 

  1. Kondom Glow in the Dark 

Beberapa pasangan menyukai sesi bercinta dalam kegelapan. Untuk memberikan sensasi unik, tersedia kondom yang bisa menyala atau glow in the dark. Kondom ini sesungguhnya terbuat dari lateks. Hanya saja, kondom yang terdiri atas tiga lapisan ini pada lapisan keduanya terdapat bahan kimia yang dapat menyala. Sebelum menggunakannya dalam kegelapan, dekatkan kondom ini ke sumber cahaya kira-kira 30 detik. [2] 

Alternatif Kontrasepsi dengan Pil KB 

Dengan menggunakan metode kontrasepsi berupa kondom, bisa jadi Mums dan suami merasa kurang nyaman dan intim saat bercinta. Terlebih lagi, beberapa orang alergi terhadap lateks. Mums bisa mencoba KB dengan metode lain, salah satunya pil KB.[6]  

Jika Mums membutuhkan pil KB yang minim efek, telah tersedia pil KB kombinasi modern 21/7. Pil KB ini memiliki kelebihan dengan memadukan dua hormon, yaitu estrogen dan progestin yang mirip dengan hormon alami. Kelebihan lainnya ialah kandungan drospirenon dalam progestin yang bersifat anti-androgenik dan anti-mineralokortikoid.[6] 

Sifat anti-androgenik ini membantu mengurangi sekresi kelenjar minyak sehingga mengurangi jerawat ringan hingga sedang. Sementara itu, anti-mineralokortikoid membantu mencegah penumpukan cairan dalam tubuh penyebab kenaikan berat badan. Dengan pil KB kombinasi modern 21/7, kelahiran lebih terencana, Mums bisa Ber-KB Bebas Jerawat dan Berat Badan Tetap Stabil.[6] 

Bagikan

Sumber: 

  1. 7 Manfaat Menggunakan Kondom untuk Kesehatan. 6 November 2023. https://www.halodoc.com/artikel/7-manfaat-menggunakan-kondom-untuk-kesehatan. Internet]. Terakhir diakses Februari 2024. 
  2. Sebelum Membeli, Kenali 11 Jenis Kondom dan Plus Minusnya. Terakhir diperbarui 23 Mei 2023. https://hellosehat.com/seks/kontrasepsi/jenis-kondom/[Internet]. Terakhir diakses Februari 2024. 
  3. Begini Cara Memakai Kondom yang Benar. 10 Juni 2022. https://www.alodokter.com/cara-pakai-kondom-yang-tepat-agar-semua-aman-dan-senang#:~:text=Inilah%20Cara%20Pakai%20Kondom%20yang%20Benar&text=Ambil%20kondom%20dan%20keluarkan%20dari,ereksi%20sempurna%20saat%20memakai%20kondom. [Internet]. Terakhir diakses Februari 2024. 
  4. 9 Rekomendasi Kondom Ukuran Kecil agar Nyaman Saat Bercinta. Terakhir diperbarui 24 Agustus 2023. https://hellosehat.com/seks/kontrasepsi/merek-kondom-ukuran-kecil/. [Internet]. Terakhir diakses Februari 2024. 
  5. Kenali 5 Jenis Kondom dan Cara Pemakaiannya yang Tepat. Terakhir diperbarui 4 Maret 2022. https://www.alodokter.com/jangan-asal-pakai-kenali-jenis-kondom-dan-cara-pakainyaTerakhir diakses Februari 2024. 
  6. Memilih Kontrasepsi yang Cocok, Tanpa Takut Jerawatan dan Jadi Gemuk. Juli 2021. https://www.bicarakontrasepsi.com/memilih-kontrasepsi-yang-cocok-tanpa-takut-jerawatan-dan-jadi-gemuk[Internet]. Terakhir diakses Februari 2024. 

PP-YSM-ID-0354-1

Kondom dan Berbagai Variasinya untuk Sensasi Beda dalam Bercinta
Kondom dan Berbagai Variasinya
Article categories

6 Metode Kontrasepsi Non-hormonal yang Bisa Mums Pilih: Pelajari Cara kerjanya

Private
Public

6 Metode Kontrasepsi Non-hormonal yang Bisa Mums Pilih: Pelajari Cara kerjanya

Alat kontrasepsi non-hormonal tidak mengandung hormon estrogen maupun progesteron. Yuk, cari tahu jenis dan cara kerja metode kontrasepsi non-hormonal.

  • PP-YSM-ID-0354-1
6 Metode Kontrasepsi Non-hormonal
6 Metode Kontrasepsi Non-hormonal yang Bisa Mums Pilih

6 Metode Kontrasepsi Non-hormonal yang Bisa Mums Pilih: Pelajari Cara kerjanya

Dari banyaknya alat kontrasepsi yang saat ini tersedia, ada alasan mengapa Mums harus mulai memikirkan untuk menggunakan metode kontrasepsi non-hormonal. Yup, selain dinilai lebih aman untuk kesehatan dalam jangka panjang, metode kontrasepsi non-hormonal juga memiliki banyak keunggulan dan jenisnya beragam. 

Lalu, apa sih yang dimaksud dengan metode kontrasepsi non-hormonal? 

Apa Itu Metode Kontrasepsi Non-hormonal? 

A person with her hand on her chin

Description automatically generated 
Sumber: Unsplash.com

Metode kontrasepsi non-hormonal adalah metode kontrasepsi yang tidak mengandung hormon, baik estrogen maupun progesteron. Metode kontrasepsi jenis ini memiliki cara kerja sebagai penghalang atau pembunuh sperma agar tidak sampai masuk ke rahim dan membuahi sel telur. 

Metode kontrasepsi jenis ini tidak mengakibatkan gangguan hormonal [1], sangat cocok terlebih bagi Mums yang sudah berusia 40 tahun ke atas. Tidak hanya itu, jenisnya yang beragam juga 

membuat Mums lebih mudah untuk memilih mana yang dirasa paling pas untuk digunakan. 

Jenis-Jenis Metode Kontrasepsi Non-hormonal 

A person holding a pack of pills

Description automatically generated 

Sumber: Pexels.com

Sebagai pertimbangan, inilah 6 Metode kontrasepsi non-hormonal yang bisa mums pilih. 

  1. Cervical Cap 

Cervical cap adalah alat kontrasepsi yang berbentuk seperti topi kecil dan terbuat dari bahan silikon atau karet. Cara kerjanya adalah dengan memasukkan alat tersebut ke dalam vagina untuk mencegah sperma masuk ke rahim untuk membuahi sel telur. 

Dalam banyak kasus, cervical cap digunakan bersamaan dengan spermisida untuk meningkatkan efektivitas hasilnya, yakni sekitar 86% untuk wanita yang belum pernah melahirkan, dan 71% untuk wanita yang sudah pernah melahirkan [2]. Mums bisa menggunakannya sebelum berhubungan seks, dan membiarkannya di dalam vagina paling tidak selama 6 jam setelah berhubungan. 

Sebelum menggunakan cervical cap, mums harus berkonsultasi dulu dengan dokter, karena ukuran cap akan disesuaikan dengan ukuran serviks. Alat ini cukup ekonomis karena bisa digunakan berulang. Setelah penggunaan, jangan lupa untuk mencucinya dengan air bersih dan sabun. 

Kelebihan cervical cap adalah tidak memengaruhi siklus menstruasi, tidak mengandung hormon, dan tidak mengganggu aktivitas seksual. Namun, Mums juga harus waspada dengan risiko alergi atau iritasi yang bisa saja muncul. 

  1. Spons 

Spons adalah alat kontrasepsi nonhormonal yang menggabungkan antara metode penghalang dan pembunuh sperma. Bentuknya seperti spons, bulat dan kecil untuk dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual. 

Alat kontrasepsi ini mengandung bahan kimia yang berfungsi untuk menghentikan pergerakan sperma. Perbedaannya dengan cervical cap, Mums tidak memerlukan konsultasi dokter untuk mendapatkan spons. 

Menurut statistik, alat kontrasepsi spons efektif untuk mencegah kehamilan dengan persentase 86% pada perempuan yang belum pernah melahirkan, dan 73% pada perempuan yang sudah pernah melahirkan. 

Sayangnya, spons tidak memberikan perlindungan dari penyakit seksual menular dan bisa meningkatkan risiko iritasi saat digunakan. [3] 

  1. Gel Vagina 

Salah satu inovasi dalam dunia kontrasepsi non-hormonal terbaru adalah gel vagina. Alat ini bekerja dengan cara menjaga pH vagina supaya sperma tidak bisa menuju sel telur. 

Dalam kondisi normal, pH vagina adalah sekitar 3,5 sampai 4,5. Saat berhubungan seksual, gel vagina akan membantu menjaga pH tetap asam agar sperma tidak bisa bertahan dalam pH tersebut. [4] 

Berdasarkan uji klinis, gel vagina memiliki tingkat efektivitas hingga 86% dalam mencegah kehamilan. Mums bisa menggunakannya bersamaan dengan kondom untuk membuat efeknya semakin maksimal. [5] 

Cara penggunaannya adalah dengan mengoleskan gel ke vagina sebelum berhubungan seksual. Namun, mums harus segera menghentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi atau iritasi. [6] 

  1. Spermisida 

Spermisida adalah Metode  kontrasepsi non-hormonal yang fungsinya mematikan sperma saat bersentuhan dengannya. Mums bisa memilih spermisida dalam bentuk gel, krim, supositoria, film, dan busa. 

Kandungan spermisida bergantung pada formulasinya, tapi secara umum, alat kontrasepsi ini mengandung senyawa kimia nonoxynol-9. Cara penggunaannya yakni dengan mengoleskannya ke bagian vagina. 

Spermisida tidak mengandung hormon yang bisa memengaruhi kesehatan dalam jangka panjang. Alat kontrasepsi ini juga tidak akan berpengaruh pada siklus menstruasi atau menyebabkan kram perut seperti metode kontrasepsi hormonal pada umumnya. 

Jika digunakan tanpa kombinasi, spermisida diperkirakan mampu mencegah kehamilan sekitar 72% [7]. Mums bisa juga menggunakannya bersama dengan cervical cap atau spons untuk meningkatkan efektivitasnya. 

  1. IUD Tembaga 

Metode kontrasepsi non-hormonal selanjutnya adalah IUD tembaga atau dikenal juga dengan nama KB spiral. Seperti namanya, cara IUD atau intrauterine device adalah dengan memasukkannya ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. 

Alat ini memiliki bentuk seperti huruf T dan terbuat dari plastik yang dilapisi tembaga. Ion-ion tembaga tersebut mengeluarkan toksik bagi sperma, sehingga tidak bisa membuahi sel telur. 

Menurut studi, IUD tembaga adalah alat kontrasepsi yang paling ampuh, dengan efektivitas mencapai 99,2% untuk mencegah kehamilan. [8] Selain itu, penggunaannya juga sangat praktis dan tahan lama. Mums hanya perlu ke dokter untuk memasangnya, dan akan bertahan hingga bertahun-tahun. 

Selain praktis dan mudah digunakan, IUD tembaga juga memberikan manfaat yang besar untuk kesehatan reproduksi. Mums yang menggunakan alat kontrasepsi ini juga dapat menurunkan risiko terkena kanker rahim dan kanker endometrium. 

Namun demikian, ada efek samping yang harus diwaspadai dari penggunaan IUD tembaga. Risiko tersebut antara lain menstruasi tidak teratur dan kram perut. 

  1. Diafragma 

Metode kontrasepsi non-hormonal diafragma berfungsi sebagai penghalang masuknya sperma ke dalam rahim. Diafragma memiliki bentuk seperti kubah, dan terbuat dari bahan karet, lateks, atau silikon. 

Bisa dibilang, diafragma ini adalah kondom versi wanita ya, mums. Jadi, penggunaannya disarankan dibarengi oleh spermisida untuk meningkatkan efektivitasnya. Menurut studi, angka keberhasilannya adalah sekitar 88% atau 12 dari 100 wanita pengguna diafragma masih berpotensi mengalami kehamilan [9]. 

Saat pertama pasang, mums perlu berkonsultasi dulu dengan dokter. Dengan mempertimbangkan bahan pembuatannya, mums juga harus memastikan tidak memiliki alergi kulit terhadap bahan tersebut. 

Diafragma dipasang di area vagina dan berfungsi melindungi area serviks. Jika digunakan bersama spermisida, caranya adalah cukup dengan mengoleskan spermisida di area pinggir diafragma sebelum dipasang. 

Diafragma bisa digunakan secara berulang sampai 1 tahun, asalkan selalu dibersihkan dan disimpan dengan baik. Mums harus hati-hati dengan risiko penggunaannya seperti iritasi kulit, infeksi, atau infeksi saluran kencing. 

Nah, itulah beberapa pilihan metode kontrasepsi non-hormonal yang bisa Mums pilih. Faktor yang memengaruhi pilihan bisa dari segi usia, rencana kehamilan, dan efektivitas masing-masing metode [9]. Selain itu, Mums juga bisa mempertimbangkan beberapa kekurangan kontrasepsi hormonal, seperti mood swing, perubahan berat badan, dan sebagainya. Sebagai alternatif, mums bisa pilih pil kombinasi yang memiliki efektivitas lebih tinggi dalam mencegah kehamilan, mengurangi nyeri haid, serta kelebihan-kelebihan lainnya. Pastikan untuk menimbang manfaat dan risikonya sebelum menentukan pilihan ya, Mums! 

Bagikan

Referensi: 

  1. Nonhormonal Birth Control. [Internet]. Dapat diakses di https://www.webmd.com/sex/birth-control/non-hormonal-birth-control-optionsTerakhir diakses 7 desember 2023. 
  2. What to know about nonhormonal birth control [Internet]. Dapat diakses di https://www.medicalnewstoday.com/articles/320213Terakhir diakses 7 desember 2023. 
  3. 9 Non-Hormonal birth Control Options. [Internet]. Dapat diakses di https://www.verywellhealth.com/non-hormonal-birth-control-options-5203934. Terakhir diakses 13 Februari 2024. 
  4. Mengenal pH Vagina: Kadar Normal dan Cara Menjaganya. [Internet]. Dapat diakses di https://hellosehat.com/wanita/ph-vagina/. Terakhir diakses 13 Februari 2024. 
  5. How To Use Lube for Better Sex.  [Internet]. Dapat diakses di https://www.health.com/condition/sexual-health/how-to-use-lube-for-better-sexTeakhir diakses 3 Oktober 2024.  
  6. Nonhormonal Birth Control. [Internet]. Dapat diakses di https://www.webmd.com/sex/birth-control/non-hormonal-birth-control-options. Terakhir diakses 13 Februari 2024. 
  7. Your FAQs: What Is Nonhormonal Birth Control? [Internet]. Dapat diakses di https://www.healthline.com/health/birth-control/what-is-nonhormonal-birth-controlTerakhir diakses 7 desember 2023. 
  8. 9 Non-Hormonal Birth Control Options [Internet]. Dapat diakses di https://www.verywellhealth.com/non-hormonal-birth-control-options-5203934Terakhir diakses 7 desember 2023. 
  9. Pilihan Kontrasepsi Non Hormonal yang Bisa Anda Gunakan [Internet]. Dapat diakses di https://hellosehat.com/seks/kontrasepsi/kontrasepsi-non-hormonal/. Terakhir diakses 7 desember 2023. 

  1. Birth control options: Things to consider [Internet]. Dapat diakses di https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/birth-control/in-depth/birth-control-options/art-20045571Terakhir diakses 7 desember 2023. 

PP-YSM-ID-0354-1

6 Metode Kontrasepsi Non-hormonal yang Bisa Mums Pilih: Pelajari Cara kerjanya
6 Metode Kontrasepsi Non-hormonal
Article categories

Ingin Pasang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim? Simak Prosedurnya!

Private
Public

Ingin Pasang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim? Simak Prosedurnya!

Salah satu alat kontrasepsi yang populer ialah alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD. Bagaimana prosedur pemasangannya yang benar?   

  • PP-YSM-ID-0354-1
Ingin Pasang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim? Simak Prosedurnya!
Pasang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim? Simak Prosedurnya!

Ingin Pasang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim? Simak Prosedurnya!

Close-up of hands holding a condom

Description automatically generated 

Sumber: Unsplash.com

Mums pernah mendengar istilah “KB spiral”? Tidak perlu khawatir, Mums, karena alat yang digunakan bukanlah spiral layaknya komponen elektronik. Sesungguhnya, ini merupakan istilah “awam” untuk alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD (intrauterine device). IUD berbahan dasar plastik, berbentuk T, dan terdapat tali yang menggantung dari leher rahim hingga vagina.[1] 

Metode kontrasepsi jangka panjang ini banyak dipilih oleh para ibu karena efektif mencegah kehamilan 3–5 tahun untuk IUD hormonal dan hingga 5 tahun untuk IUD tembaga. Efektivitasnya dalam mencegah kehamilan mencapai 99%. Berikut tahapan yang bisa Mums lakukan sebelum memilih IUD sebagai kontrasepsi pilihan.[2] [3] 

  1. Diskusi dengan Suami  

Sebelum memutuskan menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim, Mums perlu berdiskusi dulu dengan suami. Bagaimanapun, kesehatan reproduksi merupakan tanggung jawab bersama. Barangkali suami justru sedang ingin mengajak Mums untuk program hamil.  

Kesiapan fisik dan mental Mums, kondisi keuangan keluarga, jarak usia anak, dsb. dapat Mums jadikan bahan diskusi dengan suami. Setelah itu, Mums dan suami dapat memutuskan untuk memilih jenis KB atau justru tidak sama sekali. 

  1. Konsultasi dengan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekoogi (Sp.OG)  

Pemasangan alat kontrasepsi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ahli. Mums bisa berkonsultasi dengan dokter Sp.OG yang tepercaya. Dokter akan menjelaskan jenis-jenis metode kontrasepsi, kelebihan dan kekurangannya, serta jenis metode kontrasepsi mana yang cocok untuk Mums. Mums juga bisa bertanya hal apa yang mesti dilakukan setelah pemasangan IUD, misalnya bolehkah berhubungan intim. [4] 

Dalam sesi konsultasi, biasanya dokter Sp.OG akan bertanya kepada Mums mengenai riwayat kesehatan. Misalnya, apakah Mums punya penyakit tertentu, siklus haid, riwayat kehamilan, kontrasepsi sebelumnya, dan penggunaan obat tertentu. Akan lebih mudah bagi dokter jika Mums melakukannya di klinik atau rumah sakit tempat Mums biasa memeriksakan diri karena semua bisa dilihat lewat rekam medis.   

  1. Tes Kehamilan  

Tes kehamilan merupakan prosedur wajib sebelum Mums melakukan pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim. Mums bisa melakukannya secara mandiri dengan testpack. Waktu yang terbaik bagi Mums untuk melakukan tes ini ialah pagi hari. Pada pagi hari, kondisi urine masih pekat sehingga hormon hCG yang merupakan penanda kehamilan bisa lebih terdeteksi.[5] 

Jika ingin pemeriksaan yang lebih akurat, Mums bisa melakukannya ketika berkonsultasi dengan dokter. Hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap janin seandainya Mums memakai IUD dalam kondisi tidak sadar bahwa sedang hamil. Pemasangan IUD terhadap ibu hamil berisiko keguguran, kelahiran prematur, dan infeksi.[4] 

  1. USG Rahim  

Untuk mengusahakan ketepatan dan kenyamanan Mums ketika pemasangan IUD, pemeriksaan rahim dengan USG merupakan opsi yang baik. Prosedur ini bertujuan untuk mengetahui kondisi rahim yang meliputi ukuran, posisi, sudut, dan kedalaman rahim. Dengan pemasangan yang IUD yang akurat, tingkat keberhasilannya akan lebih tinggi. Mums akan terhindar dari kekhawatiran seperti terlepasnya IUD.[4] 

  1. Pemasangan IUD  

Jika Mums telah mantap menggunakan IUD dan segala kondisinya memungkinkan, Mums tinggal memilih waktu untuk memasangnya. Waktu pemasangannya dapat dilakukan kapan pun, baik ketika Mums dalam kondisi menstruasi maupun tidak. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. 

Memasang IUD dalam kondisi tidak menstruasi mungkin memberikan sedikit rasa nyeri. Namun, dokter dapat memeriksa apakah terdapat infeksi pada organ intim. Sementara itu, jika pemasangan IUD dilakukan dalam kondisi menstruasi, rasa nyerinya akan lebih ringan karena serviks terbuka. Bahkan, pemasangan IUD dapat dilakukan 48 jam atau 6–8 minggu setelah persalinan.[6] 

Saat pemasangan, Mums akan diminta untuk telentang dengan dua kaki diangkat. Setelah itu, dokter akan memasukkan alat berbentuk cocor bebek yang bernama spekulum ke vagina. Alat ini berfungsi untuk melihat kondisi rahim, membersihkan vagina dan rahim, dan menyejajarkan posisi rahim dan leher rahim.[2][4] 

Alat kontrasepsi dalam rahim yang berbentuk T dilipat lengannya, kemudian dimasukkan dengan aplikator berbentuk tabung. Lengan ini kemudian dikeluarkan dari aplikator sehingga bentuknya kembali T. Benang di bagian bawah IUD ini kemudian dipotong 2–4 cm di luar serviks. Mums dianjurkan memeriksa benang ini sendiri secara berkala. [2][4]   

  1. Kontrol Rutin 

Setelah IUD terpasang, dokter Sp.OG akan melakukan pemeriksaan terhadap posisi IUD. Pemeriksaan pertama biasanya dilakukan pada empat minggu pertama. Kontrol selanjutnya dapat dijadwalkan setiap 3 bulan sekali atau ketika Mums mendapati berbagai keluhan, misalnya keram perut, demam, siklus menstruasi yang tidak teratur, atau kesulitan menemukan benang. 

Bagi sebagian orang, barangkali prosedur pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim ini menghadirkan rasa ngilu ketika dibayangkan. Ada pula yang merasa tidak nyaman terkait privasi karena alat tersebut dipasang langsung melalui organ intim. Mums mungkin juga dibayang-bayangi kekhawatiran jika alat ini terlepas karena ketidaksengajaan meskipun persentasenya kecil.  

Mempertimbangkan hal ini, Mums punya opsi lain untuk mengupayakan pencegahan kehamilan. Salah satu metode yang bisa Mums pilih ialah KB secara oral. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang kesehatan, kekhawatiran perempuan akan jerawat dan kenaikan berat badan akibat penggunaan pil KB pun bisa dikurangi.  

Jerawat dan kenaikan berat badan merupakan risiko penggunaan pil KB dengan satu hormon, yaitu progesteron. Pil KB berbasis androgenik ini memicu produksi minyak berlebih pada kulityang menyebabkan pori-pori tersumbat dan menyebabkan jerawat hormonal. Namun, kini ada pil KB kombinasi modern 21/7 yang manfaatnya tidak sekadar mencegah kehamilan.[7]  

Tidak hanya hormon progesteron, pil KB kombinasi modern 21/7 memadukan hormon estrogen dan progestin. Selain itu, kandungan drospirenon dalam pil KB ini bersifat anti-androgenik yang membantu mengurangi jerawat ringan hingga sedang dan anti-mineralkortikoid yang mencegah penumpukan cairan dalam tubuh. Dengan pil KB kombinasi modern 21/7, Mums bisa Ber KB Bebas Jerawat dan Menjaga Berat Badan Tetap Stabil. [7] 

Bagikan

Sumber: 

  1. Sisi Positif dan Negatif KB Spiral. Juni 2021. https://www.alodokter.com/sisi-positif-dan-negatif-kb-spiral. [Internet]. Terakhir diakses Januari 2024. 
  2. Inilah Prosedur Pemasangan KB IUD pada Wanita. Terakhir diperbarui 22 Juni 2021. https://www.halodoc.com/artikel/inilah-prosedur-pemasangan-kb-iud-pada-wanita. [Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 
  3. Pemasangan IUD. 2021. https://www.alomedika.com/tindakan-medis/obstetrik-dan-ginekologi/pemasangan-iud[Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 
  4. Fakta Seputar Pasang IUD! Cara Pemasangan dan Manfaatnya. 2022. https://kehamilansehat.com/id/fakta-seputar-pasang-iud-cara-pemasangan-dan-manfaatnya/[Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 
  5. Cara Menggunakan Test Pack untuk Hasil yang Akurat. Terakhir diperbarui 24 Juni 2022. https://www.alodokter.com/tips-dan-cara-menggunakan-test-pack-untuk-hasil-lebih-akurat[Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 
  6. Kapan Waktu yang Tepat untuk Pasang KB IUD? 24 Juni 2021. https://www.halodoc.com/artikel/kapan-waktu-yang-tepat-untuk-pasang-kb-iud. [Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 
  7. Memilih Kontrasepsi yang Cocok, Tanpa Takut Jerawatan dan Jadi Gemuk. Juli 2021. https://www.bicarakontrasepsi.com/memilih-kontrasepsi-yang-cocok-tanpa-takut-jerawatan-dan-jadi-gemuk[Internet]. Terakhir diakses Desember 2023. 

PP-YSM-ID-0354-1

Ingin Pasang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim? Simak Prosedurnya!
Ingin Pasang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim? Simak Prosedurnya!
Article categories

Kenali Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Hormonal sebelum Menggunakannya

Private
Public

Kenali Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Hormonal sebelum Menggunakannya

Ketahui keuntungan dan risiko kontrasepsi hormonal sebelum menggunakannya. Hal ini juga berfungsi untuk mencegah efek samping yang bisa muncul. 

  • PP-YSM-ID-0354-1
Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Hormonal sebelum Menggunakannya
Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Hormonal sebelum Menggunakannya

Kenali Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Hormonal sebelum Menggunakannya

Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang paling populer. Alasannya tentu karena keuntungan dan risiko kontrasepsi hormonal dinilai sepadan dengan hasil yang diberikan. 

Metode kontrasepsi hormonal bekerja dengan cara mencegah kehamilan dengan menggunakan hormon steroid, baik itu estrogen, progesteron, kombinasi keduanya, atau progestin. [1] 

Ada beberapa yang menjadi alasan mengapa metode ini menjadi pilihan utama. Selain karena tingkat efektivitas yang tinggi, ternyata kontrasepsi hormonal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Sebelum membahas apa saja keuntungan dan risiko kontrasepsi hormonal, mari kita lihat beberapa metode yang beredar di masyarakat. 

Contoh Metode Kontrasepsi Hormonal 

A person getting an injection

Description automatically generatedSumber: Pexels.com

 

 

 

  • Suntik KB 

Suntik KB adalah metode kontrasepsi yang sangat umum digunakan di Indonesia, mencapai popularitas 66,49%. Proses suntik KB ini memerlukan penyuntikan hormon progesteron atau campuran hormon ke dalam aliran darah secara teratur untuk efektif mencegah kehamilan. [2] 

  • Pil KB 

Di urutan ke-dua, pil KB menjadi metode kontrasepsi hormonal yang paling banyak digunakan. Saat ini, terdapat banyak jenis pil KB modern yang menggunakan hormon progesteron, estrogen, kombinasi, atau progestin yang bisa mums pilih. 

  • KB implan 

Selanjutnya, ada KB implan yang juga cukup banyak diminati karena pemasangannya cukup mudah. KB implan dipasang di bawah lengan oleh dokter, dan bisa membantu mencegah kehamilan selama 3 bulan pemakaian. 

  • KB spiral 

KB spiral bekerja dengan melepaskan hormon progestin untuk mencegah kehamilan. Cara penggunaannya adalah dengan memasukkan alat berbentuk T ke dalam leher rahim, dan bisa bertahan 3-8 tahun. 

Keuntungan Metode Kontrasepsi Hormonal 

A close-up of a person's face

Description automatically generated 

Sumber: Unsplash.com

Metode kontrasepsi hormonal memiliki banyak manfaat yang bisa dirasakan, dari mulai mencegah kehamilan secara efektif sampai mengurangi risiko kanker, lho. Sebelum memilih mana alat kontrasepsi yang paling pas, Mums bisa menimbang keuntungan kontrasepsi hormonal di bawah ini. 

1.Tingkat keberhasilan tinggi 

Tujuan utama penggunaan alat kontrasepsi tentu saja untuk mencegah kehamilan. Mums harus memastikan metode yang dipilih benar-benar ampuh dan teruji. 

Cara kerja kontrasepsi hormonal adalah dengan menghentikan proses ovulasi pada wanita, atau mengubah struktur lendir serviks sehingga sulit dilewati oleh sperma yang akan membuahi sel telur. 

Jika digunakan dengan benar, rutin, dan sesuai petunjuk, kontrasepsi hormonal memiliki tingkat efektivitas hingga 99.7% dalam mencegah kehamilan. [3] 

2. Meredakan jerawat 

Perubahan hormonal pada tubuh kita bisa berpengaruh pada munculnya jerawat. Namun, kontrasepsi hormonal justru bisa membantu meredakan jerawat hormonal, lho, mums. 

Dalam pil KB kombinasi, kandungan hormon estrogen dan progesteron disinyalir mampu menurunkan kadar androgen, yang berdampak pada menurunnya produksi sebum. Selain itu, kandungan estrogen juga mampu menurunkan tingkat produksi minyak pada kelenjar sebaceous. Efeknya, jerawat hormonal pun semakin berkurang. 

3. Tidak mengganggu aktivitas seksual 

Keuntungan dari menggunakan kontrasepsi hormonal adalah tidak mengganggu aktivitas seksual pasangan. Hal ini karena kebanyakan alat kontrasepsi hormonal tidak bersinggungan langsung dengan vagina atau penis. 

Berbeda halnya dengan alat kontrasepsi non-hormonal seperti gel vagina atau kondom yang harus selalu digunakan sebelum berhubungan seksual. Hal ini dirasa menjadi pengganggubagi sebagian pasangan karena alat tersebut bersentuhan langsung dengan kulit. 

4. Meredakan PMS (Pre-Menstrual Syndrome) dan PMDD (Pre-Menstrual Dysphoric Disorder) 

Sering kali, gejala PMS muncul berupa kram perut atau kelelahan yang muncul tiba-tiba. Pada penderita PMDD, yang paling sering muncul adalah perasaan depresi dan merasa gloomy. Hal ini tentu bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari, bahkan berefek pada kebiasaan kita. 

Sekitar 75% perempuan mengalami sindrom PMS setiap bulannya. Bagi mums yang sering mengalami PMS atau menderita PMDD, alat kontrasepsi hormonal bisa membantu meredakan gejalanya dengan cara mengatur hormon yang berhubungan dengan proses ovulasi. 

5. Mengurangi risiko beberapa jenis kanker 

Salah satu keuntungan terbesar dari kontrasepsi hormonal adalah bisa mengurangi risiko beberapa jenis kanker pada wanita. Selain itu, kontrasepsi jenis ini juga bisa meredakan endometriosis. 

Menurut studi, kontrasepsi hormonal bisa mengurangi risiko kanker endometriosis sampai 30%, kanker rahim sampai 30%-50%, dan kanker kolorektal sampai 15%-20%. [4] 

6. Meredakan anemia 

Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kekurangan zat besi. Penyebabnya paling sering adalah karena pola makan yang buruk dan kehilangan banyak darah. 

Dalam kasus ini, kontrasepsi hormonal membantu meringankan gejala PMS dan mengurangi pendarahan parah pada saat menstruasi. Hal ini memiliki pengaruh besar dalam mengurangi gejala anemia pada wanita. [5] 

7. Melancarkan menstruasi 

Kontrasepsi hormonal diketahui dapat membantu mengatur dan mengendalikan hormon yang terlibat dalam siklus menstruasi. Hal ini juga termasuk mengendalikan jumlah darah yang keluar serta durasi menstruasi. 

Dengan menggunakan kontrasepsi hormonal, kadar hormon dalam tubuh akan lebih teratur sehingga siklus menstruasi pun bisa jadi teratur. 

Risiko Metode Kontrasepsi Hormonal 

 A person holding her chest

Description automatically generated

Sumber: Pexels.com

Selain banyaknya manfaat yang bisa Mums peroleh, ternyata kontrasepsi hormonal juga memiliki risiko dan efek samping yang perlu diwaspadai. Apa saja? 

1. Penggumpalan darah 

Mums harus mewaspadai penggunaan beberapa alat kontrasepsi hormonal karena bisa meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah, terutama pada wanita yang berusia 40 tahun ke atas.. Pil KB yang mengandung desogestrel, dienogest, gestodene atau drospirenone dapat meningkatkan risiko pembekuan darah atau tromboemboli vena. [6] 

2. Pusing dan mual 

Risiko kedua dari kontrasepsi hormonal yang bisa saja muncul adalah pusing dan mual. Hal tersebut terjadi karena hormon estrogen yang terkandung bisa mengganggu fungsi lapisan perut. 

Semakin tinggi dosis hormon yang dikonsumsi, maka efeknya akan semakin tidak nyaman. Hormon progesteron juga dikenal bisa mengendurkan otot polos, sehingga berpengaruh pada pengosongan lambung. 

3. Sakit pada payudara 

Pada tubuh wanita, hormon estrogen berperan penting untuk mengatur sensitivitas jaringan payudara. Nah, ketika memasukkan estrogen sintetis ke dalam tubuh dari kontrasepsi hormonal, akan terjadi perubahan pada struktur jaringan di payudara. 

Pada beberapa kasus, hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan, rasa nyeri, atau bahkan pembengkakan payudara. 

4. Mood swing 

Meski kontrasepsi hormonal bisa meredakan gejala PMS, namun metode ini juga terbukti bisa menyebabkan perubahan mood yang signifikan atau mood swing. Penelitian menunjukkan bahwa hormon estrogen dan progesteron bisa memengaruhi fungsi otak yang menyebabkan perubahan mood menjadi buruk. [7] 

Bahkan, ada juga efek samping yang sampai menyebabkan depresi. Namun, mums tidak perlu khawatir karena ada pil KB terbaru yang mengandung estradiol atau estradiol valerate yang bisa mengurangi risiko ini. 

5. Kenaikan berat badan 

Beberapa wanita mungkin akan mengalami kenaikan berat badan setelah mengonsumsi pil KB. Namun, mums tidak perlu khawatir karena risiko ini sifatnya sementara. 

Kenaikan berat badan sementara ini biasanya disebabkan karena hormon progestin yang memicu nafsu makan. Sementara itu, hormon estrogen juga dikenal bisa meningkatkan retensi air. Mums bisa lakukan olahraga ringan untuk membuang kelebihan berat badan tersebut. 

Itulah beberapa keuntungan dan risiko kontrasepsi hormonal yang harus mums ketahui. Dengan demikian, mums bisa dengan nyaman mengantisipasi efek samping yang mungkin muncul saat menggunakan alat kontrasepsi hormonal. 

Bagikan

Referensi: 

  1. Benefits and Side Effects of Hormonal Birth Control. [Internet]. Dapat diakses di https://www.verywellmind.com/benefits-and-side-effects-of-hormonal-birth-control-5270404 Terakhir diakses 9 Desember 2023. 
  2. Apa Jenis KB yang Paling Banyak Digunakan Perempuan Muda di Indonesia? [Internet]. Dapat diakses di https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/27/apa-jenis-kb-yang-paling-banyak-digunakan-perempuan-muda-di-indonesiaTerakhir diakses 9 Desember 2023. 
  3. Benefits and risks of hormonal contraception for women. [Internet]. Dapat diakses di https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3011324/. Terakhir diakses 9 Desember 2023. 
  4. Pros and Cons of Hormonal vs. Nonhormonal Birth Control. [Internet]. Dapat diakses di https://www.healthline.com/health/birth-control/hormonal-vs-nonhormonal-birth-control Terakhir diakses 9 Desember 2023. 
  5. 10 Benefits of Birth Control Beyond Preventing Pregnancy. [Internet]. Dapat diakses di https://www.healthline.com/health/birth-control-benefits Terakhir diakses 9 Desember 2023. 
  6. Contraception: Hormonal contraceptives. [Internet]. Dapat diakses di https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441576/ Terakhir diakses 9 Desember 2023. 
  7. Hormonal contraception and mood disorders. [Internet]. Dapat diakses di 
  8. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9218393/Terakhir diakses 9 Desember 2023. 

PP-YSM-ID-0354-1

Kenali Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Hormonal sebelum Menggunakannya
Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Hormonal sebelum Menggunakannya
Article categories

Inilah 5 Metode KB Praktis, Tanpa Alat Bantu untuk Cegah Kehamilan dengan Mudah

Private
Public

Inilah 5 Metode KB Praktis, Tanpa Alat Bantu untuk Cegah Kehamilan dengan Mudah

Metode kontrasepsi tanpa alat bantu dikenal sebagai metode pencegah kehamilan yang aman, mudah, dan murah. Ketahui ragamnya berikut ini. 

  • PP-YSM-ID-0354-1
Inilah 5 Metode KB Praktis
Inilah 5 Metode KB Praktis, Tanpa Alat Bantu untuk Cegah Kehamilan dengan Mudah

Inilah 5 Metode KB Praktis, Tanpa Alat Bantu untuk Cegah Kehamilan dengan Mudah

Ada banyak cara yang bisa mums lakukan untuk merencanakan kehamilan, mulai dari memakai kondom atau pasang KB. Kedua metode ini adalah yang paling umum digunakan di Indonesia. Namun, tahukah mums jika ada metode kontrasepsi tanpa alat bantu yang juga menawarkan hasil terbaik? 

Pengertian Metode Kontrasepsi Tanpa Alat Bantu 

 

A person in a brown shirt and white coat with a mask

Description automatically generated 

Sumber : HaiBunda.com

 

Metode kontrasepsi tanpa alat bantu adalah metode tanpa menggunakan bantuan alat seperti IUD tembaga, cervical cap, dan tanpa prosedur tertentu seperti vasektomi atau sterilisasi. 

Cara ini dinilai lebih aman bagi mums yang tidak cocok menggunakan alat kontrasepsi. Selain itu, metode ini juga lebih aman karena tidak menimbulkan efek samping jangka panjang bagi kesehatan. 

 Lalu, apa saja cara  yang bisa kita gunakan?  

Ragam Metode Kontrasepsi Tanpa Alat Bantu 

 

A hand holding a pen over a calendar

Description automatically generated 

Sumber: Unsplash.com

Bisa dibilang, kontrasepsi tanpa alat bantu adalah metode tradisional yang sering digunakan sejak lama. Jenisnya pun beragam, dari mulai senggama terputus sampai minum pil KB. 

Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak masing-masing cara kerjanya. 

  1. Senggama terputus 

Senggama terputus adalah salah satu metode yang dilakukan supaya sperma tidak keluar di dalam vagina. Caranya, saat berhubungan seksual dan pria akan mengalami ejakulasi, penis ditarik keluar supaya sperma tidak sampai masuk ke dalam rahim. 

Namun demikian, meski sperma dicegah supaya tidak membuahi sel telur, tingkat efektivitas metode senggama terputus adalah sekitar 27%. [1] Metode ini memiliki banyak keuntungan karena bisa dilakukan kapan saja, gratis, dan tidak memerlukan alat khusus. Senggama terputus juga tidak akan memengaruhi sistem reproduksi, siklus menstruasi, atau masalah hormonal. 

Meski demikian, mums harus waspada dengan risiko yang bisa muncul. Salah satunya adalah pre-ejakulasi yang bisa saja berisi sperma dan bisa muncul tanpa diprediksi sebelumnya. Banyak juga pasangan yang kesulitan untuk menarik penis tepat waktu sebelum ejakulasi. Oleh karena itu, tingkat efektivitasnya dinilai masih kurang. 

 

  1. Metode kalender 

Metode kalender juga dikenal sebagai metode KB alami yang paling tua. Metode ini dicetuskan oleh dr. Knaus, seorang ahli kebidanan dari Vienna, dan dr. Ogino, ahli ginekologi dari Jepang. [2] 

Cara kerja metode ini sebenarnya cukup sederhana, yakni berlandaskan pada siklus menstruasi wanita. Namun, pada praktiknya, diperlukan ketelitian ekstra supaya hasilnya tidak kecolongan. 

Cara kerja metode kalender adalah pasangan tidak melakukan hubungan seksual pada periode ovulasi atau masa subur. Menurut dr. Knaus, masa subur wanita adalah 14 hari sebelum masa menstruasi berikutnya. Sedangkan dr. Ogino berpendapat masa ovulasi terjadi antara 12 atau 17 hari sebelum menstruasi berikutnya.  

Dengan patokan periode menstruasi, mums harus teliti mencatat siklus menstruasi setiap bulannya. Metode kontrasepsi tanpa alat bantu ini adalah yang paling sederhana, gratis, dan bebas risiko kesehatan.  

Namun, metode ini cukup sulit diaplikasikan pada wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur. Menurut studi, angka kegagalan KB kalender adalah sekitar 14 dari 100 wanita per tahun. [3]  

 

  1. Metode lendir serviks 

Metode kontrasepsi selanjutnya adalah dengan menggunakan lendir serviks. Lendir serviks adalah cairan kental yang diproduksi oleh serviks, dan berfungsi sebagai pelumas alami saat berhubungan seksual. 

Selain itu, lendir serviks juga digunakan sebagai metode kontrasepsi alami karena bisa menentukan kapan masa subur wanita. Cara paling akurat dan terukur untuk mengetahui kualitas lendir serviks adalah dengan mengumpulkan sampel dan mengamatinya setiap hari. 

Tekstur dan banyaknya jumlah lendir serviks berpengaruh terhadap tingkat kesuburan pada masa tersebut. Mums bisa mengecek menggunakan tangan atau tisu. Untuk mengenali masa subur dari lendir serviks, mums bisa mulai setelah masa menstruasi selesai.  

Setelah menstruasi, lendir serviks yang diproduksi tidak terlalu banyak dan teksturnya cenderung lengket atau licin saat disentuh. Warna lendir serviks pada masa ini biasanya kuning, abu-abu, atau putih. 

Saat masa subur, lendir serviks yang diproduksi akan semakin banyak, dan teksturnya semakin cair, licin, dan warnanya lebih bening atau transparan. Pada masa ini, lendir serviks mengandung hormon estrogen lebih banyak. [4] 

PP-YSM-ID-0354-1

Setelah masa subur lewat, produksi lendir serviks akan kembali berkurang. Teksturnya pun menjadi kental dengan konsistensi yang cenderung tebal—mirip seperti lotion atau krim. Dari perhitungan ini, mums bisa memutuskan kapan untuk melakukan hubungan seksual. 

 

  1. Mengecek suhu basal tubuh 

Suhu basal adalah suhu tubuh terendah yang biasanya diperoleh saat kita tidur atau dalam keadaan istirahat. Metode ini dilakukan dengan menggunakan termometer yang digunakan di mulut, vagina, atau dubur selama 5 menit. 

Metode kontrasepsi yang satu ini cukup mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Kuncinya hanya satu: konsisten. Pengukuran suhu basal harus dilakukan saat bangun tidur sebelum melakukan aktivitas apa pun. 

Dalam kondisi normal, suhu tubuh manusia berkisar antara 35,5-37,5 derajat Celsius. Saat mengalami masa ovulasi, suhu tubuh akan mengalami kenaikan 0,4 hingga 1,0 derajat Celsius.[5] Jika keesokan harinya suhu tubuh tetap di kisaran 37-38 derajat, hal itu berarti masa subur sedang berlangsung. 

Patokan ini bisa digunakan sebagai metode kontrasepsi yang mudah. Namun, mums juga harus mengecek apakah ada faktor lain yang memengaruhi suhu tubuh seperti gangguan tidur, sakit, stres, ataupun penggunaan obat. 

Jika dilakukan secara benar dan konsisten, metode mengecek suhu basal ini memiliki efektivitas kontrasepsi sekitar 80%.[6] 

 

  1. Menggunakan pil KB 

Metode kontrasepsi tanpa alat yang paling efektif dalam mencegah kehamilan adalah menggunakan pil KB modern. Pil ini bekerja dengan cara mengatur kadar hormon dalam tubuh. 

Saat ini, tersedia pil KB modern yang mengandung hormon estrogen dan progesteron, dan ada juga pil yang mengandung hormon progestin saja. Menurut penelitian, pil KB memiliki efektivitas jadi 99.7% jika dikonsumsi dengan teratur dan benar. 

Pil KB modern saat ini memiliki banyak manfaat. Selain mencegah kehamilan, pil KB juga bisa membuat siklus menstruasi lebih teratur, menghilangkan jerawat, dan menjaga berat badan. Tentunya, hal ini membuat ber-KB lebih nyaman ya, mums.  

Itulah beberapa pilihan metode kontrasepsi tanpa alat yang banyak digunakan. Pastikan mums memilih metode yang dirasa paling nyaman dan sesuai dengan kebutuhan, ya. 

  

Bagikan

Referensi: 

  1. Withdrawal. [Internet]. Dapat diakses di https://contracept.org/withdrawal.php. Terakhir diakses 8 Desember 2023 
  2. Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) [Internet]. Dapat diakses di https://www.lusa.web.id/metode-kalender-atau-pantang-berkala-calendar-method-or-periodic-abstinence/. Terakhir diakses 8 Desember 2023 
  3. KB Kalender [Internet]. Dapat diakses di √ KB Kalender - Pengertian, Manfaat, Tujuan, Penerapan (dinas.id). Terakhir diakses 8 Desember 2023 
  4. Mengecek Lendir Serviks, Metode Mudah Supaya Cepat Hamil [Internet]. Dapat diakses di https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/program-hamil/apa-itu-lendir-serviks-cepat-hamil/. Terakhir diakses 8 Desember 2023 
  5. Apa Itu Ovulasi? Inilah Penjelasan Lengkapnya [Internet]. Dapat diakses di https://www.honestdocs.id/apa-itu-ovulasi. Terakhir diakses 8 Desember 2023 
  6. Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) [Internet]. Dapat diakses di https://www.lusa.web.id/metode-suhu-basal-tubuh-basal-body-temperature-method/. Terakhir diakses 8 Desember 2023. 

 PP-YSM-ID-0354-1

Inilah 5 Metode KB Praktis, Tanpa Alat Bantu untuk Cegah Kehamilan dengan Mudah
Inilah 5 Metode KB Praktis
Article categories

Meski Efektif, Kenali Pula 7 Kelemahan Pil KB Berikut Ini

Private
Public

Meski Efektif, Kenali Pula 7 Kelemahan Pil KB Berikut Ini

Pil KB banyak dipilih karena efektivitas dan kepraktisannya. Namun, ketahui pula kelemahan pil KB berikut agar tak salah pilih kontrasepsi yang terbaik.

  • PP-YSM-ID-0305-1
Kenali Pula 7 Kelemahan Pil KB Berikut Ini
Kenali Pula 7 Kelemahan Pil KB Berikut Ini

Meski Efektif, Kenali Pula 7 Kelemahan Pil KB Berikut Ini

Setiap jenis alat kontrasepsi memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing, tak terkecuali pil KB. Kelemahan alat kontrasepsi menggunakan pil KB pun perlu diketahui sebelumnya sehingga tidak menimbulkan salah kaprah di kemudian hari. 

Ada cukup banyak alat kontrasepsi yang tersedia untuk menekan jumlah kehamilan. Di Indonesia sendiri, pil KB menduduki urutan dua teratas sebagai alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh wanita setelah suntikan.[1] 

Efektivitas pil KB untuk mencegah kehamilan pun mencapai 99,7% selama dikonsumsi secara rutin dan disiplin setiap harinya. Tak cuma itu, pil KB juga dapat membantu menurunkan gejala pramenstruasi, menurunkan risiko kanker ovarium, dan membantu mengatasi endometriosis.[2] 

Tipe Pil KB  

Pil KB adalah jenis kontrasepsi oral yang memanfaatkan hormon untuk mencegah terjadinya kehamilan. Sebagaimana namanya, penggunaan pil KB adalah dengan mengonsumsinya lewat mulut seperti mengonsumsi obat dalam bentuk pil biasanya.  

Secara umum, ada dua jenis pil KB, yakni pil KB kombinasi dan pil KB progestin (disebut juga pil mini). 

Kombinasi  

Pil KB kombinasi memiliki kandungan estrogen dan progesteron. Cara kerjanya adalah dengan mencegah ovarium melepaskan sel telur (ovulasi) setiap bulannya. Selain itu, pil KB kombinasi juga akan mengentalkan cairan pada serviks dan juga menipiskan dinding rahim.[3] 

Progestin  

Pil KB progestin hanya memiliki kandungan hormon progestin. Cara kerjanya adalah dengan mengentalkan cairan serviks sehingga sperma tidak dapat mencapai sel telur. Selain itu hormon progestin juga akan menipiskan dinding rahim.[4] 

Kelemahan Pil KB  

Seperti yang disebutkan sebelumnya, efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan cukup tinggi yakni mencapai 99,7%. Adapun untuk mendapat efektivitas ini, pil KB harus dikonsumsi secara rutin setiap hari di waktu yang bersamaan. 

Meski efektivitasnya cukup tinggi, ada sederet kelemahan alat kontrasepsi menggunakan pil KB yang perlu diketahui seperti berikut.  

Mual  

Pada beberapa hari bahkan hingga tiga bulan pertama, sebagian perempuan yang baru mengonsumsi pil KB. Salah satu cara untuk meminimalkan terjadinya efek ini adalah dengan mengonsumsinya setelah atau bersamaan dengan makan atau sesaat sebelum tidur. 

Alasan paling umum sebagai penyebab terjadinya efek mual ini adalah estrogen. Pasalnya hormon ini dapat mengiritasi dinding perut sehingga mengakibatkan mual, muntah, kembung, hingga berkurangnya nafsu makan.[5] 

Apabila muntah terjadi dalam kurun waktu dua jam sejak mengonsumi pil KB, maka Mums harus segera mengonsumsi lagi pil KB tersebut. Pasalnya dalam kurun waktu tersebut tubuh belum menyerap kandungan pil.[5]  

Kenaikan Berat Badan  

Belum ada riset yang secara pasti mengonfirmasi hal ini, tetapi beberapa orang mengalami kenaikan berat badan setelah mengonsumsi pil KB. Secara teori, pil KB juga dapat meningkatkan retensi cairan dalam tubuh, massa lemak atau otot.[6] 

Mums perlu benar-benar memperhatikan apakah perubahan berat badan ini terjadi setelah mengonsumsi pil KB. Jika memang tidak ada faktor atau kebiasaan lain yang berubah, maka berikan beberapa waktu sebagai adaptasi. Umumnya kenaikan karena retensi cairan hanya terjadi secara temporer.[6] 

Beberapa perubahan kebiasaan yang perlu Mums perhatikan terkait adanya perubahan berat badan ini antara lain: 

  • perubahan pola dan nutrisi makanan 

  • perubahan pola istirahat 

  • perubahan pada metabolisme 

  • perubahan aktivitas fisik 

Perubahan Mood  

Kelemahan alat kontrasepsi menggunakan pil KB juga termasuk mood swing alias perubahan suasana hati. Hal ini cukup mudah dipahami karena pada dasarnya hormon memang memiliki peran yang cukup tinggi dalam memengaruhi emosi dan suasana hati seseorang. 

Namun, beberapa studi dilakukan untuk mendalami lebih jauh persoalan ini. Salah satu studi menemukan bahwa perempuan yang memiliki riwayat depresi cenderung lebih mudah mengalami perubahan mood dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat tersebut.[7] 

Penurunan Libido  

Sebagian perempuan mengeluhkan terjadinya perubahan libido setelah mengonsumsi pil KB. Secara ilmiah, pil KB bekerja dengan cara melepas hormon untuk menghentikan terjadinya ovulasi.  

Estrogen pada pil kombinasi pun turut memengaruhi kadar testosteron pada tubuh. Jika hormon testosteron lebih sedikit dari biasanya, maka kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan libido.[8]  

Kendati begitu, perubahan pada libido juga sangat mungkin dipengaruhi faktor lain seperti stres, perubahan gaya hidup, dan hubungan yang kurang harmonis dengan pasangan. 

Munculnya Jerawat  

Sebum yang berlebihan dan menumpuk sehingga menjadi cikal bakal munculnya jerawat kerap disebabkan oleh perubahan kadar hormon. Terlalu banyak kadar testosteron dapat membuat Mums jadi lebih mudah berjerawat. 

Untuk meminimalkan terjadinya kondisi jerawat yang lebih buruk, Mums harus memilih jenis pil KB yang tepat. Dengan begitu keseimbangan hormon dapat terjaga dan meminimalkan sekresi sebum berlebihan yang akan menutup pori-pori.[9] 

Migrain dan Sakit Kepala  

Migrain dan sakit kepala dapat datang kapan saja. Namun, beberapa orang yang baru mengonsumsi pil KB mungkin akan mengalami keluhan migrain dan sakit kepala lebih sering. 

Penyebabnya adalah kandungan hormon dalam pil KB. Perubahan kadar estrogen dan progesteron dapat memicu migrain. Di sisi lain, jika seseorang mengalami migrain dan sakit kepala lantaran migrain, mengonsumsi pil KB justru dapat membantu mengurangi keluhan tersebut.[10] 

Pembesaran Payudara  

Kondisi ini sebetulnya cukup sering dialami perempuan yang selalu mengalami perubahan hormon setiap bulan. Perubahan kadar estrogen dan progesteron membuat beberapa bagian tubuh jadi lebih besar dan bahkan berat badan bertambah. 

Namun, kondisi ini bersifat temporer. Penyebabnya tak lain adalah retensi cairan akibat penyesuaian tubuh atas perubahan hormon. Setelah beberapa saat, ukuran payudara pun akan kembali seperti semula.[11] 

Itulah beberapa kelemahan alat kontrasepsi menggunakan pil KB. Sebagai catatan, tidak semua perempuan mengalami keluhan tersebut. Pun, umumnya, beberapa efek samping pil KB tidak bersifat permanen. 

Karena itu, tak perlu ragu untuk menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi. Di samping efektivitas yang cukup tinggi dalam mencegah kehamilan, pil KB juga cukup praktis digunakan. Biayanya pun cukup terjangkau. 

Memilih Pil KB yang Tepat 

Pilihlah pil KB yang tepat untuk meminimalkan beberapa kemungkinan keluhan di atas. Pil KB Kombinasi Modern 21/7 dapat membantu Mums mencegah kehamilan dengan tambahan manfaat bebas jerawat dan menjaga kestabilan berat badan dengan kandungan anti androgenik dan anti mineralokortikoid di dalamnya. 

Dengan Pil Kombinasi Modern 21/7, Ber-KB tetap nyaman dengan bebas jerawat dan berat badan tetap stabil! 

Bagikan

Referensi 

  1. Apa Jenis KB yang Paling Banyak Digunakan Perempuan Muda di Indonesia?  [Internet]. Dapat diakses di https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/27/apa-jenis-kb-yang-paling-banyak-digunakan-perempuan-muda-di-indonesia/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  2. Birth Control Pills [Internet]. Dapat diakses di https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/3977-birth-control-the-pill/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  3. Combined Pill [Internet]. Dapat diakses di https://www.nhs.uk/conditions/contraception/combined-contraceptive-pill/#:~:text=The%20pill%20prevents%20the%20ovaries,and%20being%20able%20to%20grow/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  4. Birth Control Side Effects and Risks [Internet]. Dapat diakses di https://www.webmd.com/sex/birth-control/birth-control-side-effects-risks/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  5. Do Birth Control Pills Cause Nausea? [Internet]. Dapat diakses di https://www.webmd.com/sex/birth-control/nausea-from-birth-control-pills/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  6. Oral Birth Control and Weight Gain: What You Need to Know [Internet]. Dapat diakses di https://www.healthline.com/health/how-to-lose-weight-on-birth-control#causes-of-weight-gain/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  7. You Aksed: Do Oral Contraceptives Cause Mood Swings or Depression? [Internet]. Dapat diakses di https://womensmentalhealth.org/posts/you-asked-do-oral-contraceptives-cause-mood-swings-or-depression/#:~:text=Potential%20side%20effects%20include%20bloating,has%20a%20history%20of%20depression./. Terakhir diakses Desember 2023. 

  8. The Pill and Sex Drive [Internet]. Dapat diakses di https://onlinedoctor.lloydspharmacy.com/uk/contraception-advice/sex-drive-on-the-pill/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  9. Contraceptive Pill and Acne [Internet]. Dapat diakses di https://onlinedoctor.lloydspharmacy.com/uk/contraception/the-pill-and-acne/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  10. 10 Most Common Birth COntrol Pill Side Effects [Internet]. Dapat diakses di https://www.medicalnewstoday.com/articles/290196/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  11. Birth Control and Breast Size [Internet]. Dapat diakses di https://www.webmd.com/sex/birth-control/birth-control-breast-size/. Terakhir diakses Desember 2023. 

PP-YSM-ID-0305-1

Meski Efektif, Kenali Pula 7 Kelemahan Pil KB Berikut Ini
Kenali Pula 7 Kelemahan Pil KB Berikut Ini
Article categories

Pakai Seperlunya, Ini Efek Samping Pil Kontrasepsi Darurat

Private
Public

Pakai Seperlunya, Ini Efek Samping Pil Kontrasepsi Darurat

Efektif untuk mencegah kehamilan pasca berhubungan seksual tanpa pengaman, kenali pula efek samping dari pil kontrasepsi darurat berikut ini.

 

  • PP-YSM-ID-0305-1
Efek Samping Pil Kontrasepsi Darurat
Ini Efek Samping Pil Kontrasepsi Darurat

Pakai Seperlunya, Ini Efek Samping Pil Kontrasepsi Darurat

Pil kontrasepsi darurat secara umum diperbolehkan untuk dikonsumsi wanita yang baru melakukan seks tanpa kondom atau mengalami kegagalan metode kontrasepsi, guna tetap mencegah terjadinya kehamilan. Namun, Mums perlu mengetahui terlebih dahulu risiko efek samping pil kontrasepsi darurat agar tak salah memahami kondisi yang muncul setelahnya. 

Apa Itu Pil Kontrasepsi Darurat? 

 

Pil kontrasepsi adalah alat untuk mencegah terjadinya kehamilan yang berbentuk pil dengan metode konsumsi oral. Dengan demikian, seperti namanya, pil kontrasepsi darurat adalah pil untuk mencegah terjadinya kehamilan yang dikonsumsi hanya pada saat kondisi darurat seperti: 

  • hubungan seksual dengan penetrasi penis pada vagina dilakukan tanpa penggunaan alat kontrasepsi; 

  • hubungan seksual dengan kegagalan kontrasepsi seperti kondom yang sobek atau bocor, lupa mengonsumsi pil KB, dan sebagainya; dan  

  • mengalami hubungan seksual tanpa persetujuan.[1] 

Pil kontrasepsi darurat tidak bekerja dengan cara membatalkan kehamilan. Sebaliknya, alat kontrasepsi ini justru mencegah terjadinya kehamilan dengan cara mencegah terjadinya ovulasi.[1] Tentunya, Mums harus mengonsumsi dengan tepat agar pil kontrasepsi darurat dapat bekerja optimal. 

Cara Penggunaan Pil Kontrasepsi Darurat  

Sumber: vecteezy 

 

Cara penggunaan pil kontrasepsi darurat tidak lain dengan saat Mums mengonsumsi obat dalam bentuk pil lainnya secara umum. Namun, hal paling penting yang harus jadi perhatian agar tetap aman dan efektif adalah timing. 

Untuk hasil yang efektif, segera konsumsi pil kontrasepsi darurat setelah melakukan hubungan seks dengan kondisi yang telah disebutkan sebelumnya. Rerata pil KB darurat ini akan bekerja optimal jika dikonsumsi dalam kurun waktu tidak lebih dari 72 jam sejak hubungan seks.[1] 

Jika Mums muntah dalam kurun waktu dua jam setelah mengonsumsi pil KB darurat, jangan segera meminum kembali. Konsultasikan pada dokter apakah Mums perlu mengonsumsinya lagi atau tidak.[2]  

Secara umum pil KB darurat cukup aman untuk dikonsumsi. Namun di samping beberapa efek samping pil kontrasepsi darurat, beberapa perempuan dengan kondisi berikut sebaiknya menghindari atau setidaknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu: 

  • mempunyai alergi dengan kandungan dalam pil darurat; 

  • mempunyai asma cukup parah; atau 

  • sedang mengonsumsi obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan pil darurat seperti obat-obatan yang membuat kondisi perut jadi kurang asam, obat-obatan untuk mengobati epilepsi, TBC, dan HIV, dan beberapa antibiotik.[3] 

Efek Samping Kontrasepsi Darurat  

 

Sebagai catatan penting, pil kontrasepsi darurat hanyalah digunakan untuk kondisi darurat dan sama sekali bukan pengganti pil KB. Pil darurat hanya berfungsi untuk menunda ovulasi, bukan menghentikan ovulasi sama sekali. Itu artinya, jika Mums melakukan hubungan seks lagi dalam siklus menstruasi yang sama, maka Mums tetap berpeluang besar mengalami kehamilan.[4] 

Adapun beberapa efek samping kontrasepsi darurat yang mungkin Mums alami adalah sebagai berikut. 

Nyeri Kepala dan Perut  

Sakit kepala adalah efek samping pil kontrasepsi darurat yang cukup umum terjadi–bahkan saat Mums mengonsumsi pil KB selama beberapa hari hingga tiga bulan pertama. Keluhan ini dialami oleh sekitar 10% perempuan yang mengonsumsi pil KB darurat.[5] 

Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon, tepatnya progesteron. Progesteron menyebabkan relaksasi pada sel-sel di pembuluh darah sehingga darah cenderung untuk berkumpul di ekstremitas bawah sehingga lebih sedikit pembuluh darah yang naik ke kepala.[6] 

Keluhan nyeri juga mungkin dialami oleh sebagian perempuan di area perut. Penyebabnya pun tak lain adalah progesteron yang memengaruhi otot-otot rahim. Untuk meredakannya, Mums bisa mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan kram perut (yang biasa digunakan saat menstruasi).  

Efek samping sakit kepala ini seharusnya hanya sementara. Jika berlangsung lebih lama, Mums harus segera berkonsultasi dengan dokter. 

Perubahan Menstruasi  

Ini adalah efek samping pil kontrasepsi darurat lain yang paling umum terjadi. Sebanyak 1 dari 3 perempuan mengalami pendarahan yang lebih hebat dibandingkan biasanya pada periode menstruasi setelah mengonsumsi pil darurat.[5]  

Kondisi ini cenderung tidak berbahaya, tetapi cukup mengganggu bagi sebagian perempuan.  Namun, Mums harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter apabila darah yang keluar cukup banyak sampai membuat Mums harus mengganti pembalut setiap 1 jam atau bahkan mengeluarkan gumpalan besar. 

Perubahan yang terjadi pada menstruasi tersebut adalah jumlah menstruasi yang lebih sedikit atau lebih banyak, dan periode menstruasi yang lebih cepat atau lambat. Fenomena ini terjadi karena tingginya aktivitas progesteron pada dinding rahim. Walau begitu, perubahan semacam ini hanya bersifat sementara.[6] 

Rasa Lelah  

Selama periode menstruasi Mums cenderung merasa lebih lelah, bukan? Sama seperti perempuan lainnya yang mengalami hal serupa, rasa lelah ini tidak lain dipengaruhi oleh hormon. 

Kondisi ini juga yang mungkin akan Mums alami setelah mengonsumsi pil KB darurat. Faktor pemicunya tak lain adalah hormon progesteron yang mendorong kelelahan dan kehilangan energi.[6] 

Berita baiknya, rasa lelah sebagai efek pil KB darurat juga tidak bertahan lama hingga beberapa hari (beberapa orang mungkin hanya mengalami selama beberapa jam). Mums bisa beristirahat untuk kembali menyegarkan tubuh. 

Muncul Spotting  

Jika periode menstruasi Mums masih cukup jauh dan tiba-tiba mengalami spotting maupun pendarahan vagina setelah mengonsumsi pil KB darurat, jangan terlalu panik. Beberapa perempuan pasalnya juga mengalami hal serupa dan secara umum situasi ini tidak berbahaya. 

Tentunya ada batasan seberapa lama kondisi ini terjadi dan masih dianggap normal. Biasanya spotting atau perdarahan vagina berlangsung paling lama selama tiga hari.[7] Apabila Mums mengalami lebih dari tiga hari atau perdarahan yang cukup hebat, segera konsultasi dan periksakan pada dokter. 

Itulah beberapa efek samping pil kontrasepsi darurat yang umum terjadi. Mums bisa mengonsumsi pil ini untuk mencegah terjadinya kehamilan setelah melakukan hubungan seksual tanpa pengaman sesegera mungkin, umumnya sampai 72 jam setelah berhubungan. 

Namun, jika Mums aktif secara seksual dan masih menunda atau mencegah terjadinya kehamilan, maka konsumsilah pil KB secara rutin. Pil KB Kombinasi Modern 21/7 dapat membantu Mums untuk ber-Kb dengan aman dan nyaman. Selain itu, kandungan drospirenon yang bersifat anti androgenik dan anti mineralokortikoid juga memberi manfaat tambahan berupa bebas jerawat dan menjaga berat badan tetap stabil.

Baca juga: Meski Efektif, Kenali Pula 7 Kelemahan Pil KB Berikut Ini

Bagikan

Referensi: 

  1. Morning-After Pill [Internet]. Dapat diakses di https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/23386-morning-after-pill/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  2. Morning-After Pill [Internet]. Dapat diakses di https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/morning-after-pill/about/pac-20394730/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  3. Emergency contraception (morning after pill, IUD) [Internet]. Dapat diakses di https://www.nhs.uk/conditions/contraception/emergency-contraception/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  4. What you need to know about emergency contraception [Internet]. Dapat diakses di https://sh24.org.uk/contraception/emergency-contraception/what-you-need-to-know/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  5. 8 Plan B Side Effects You Should Know About [Internet]. Dapat diakses di https://www.goodrx.com/plan-b-one-step/plan-b-side-effects/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  6. 7 Morning After Pill Side Effects You Should Know About [Internet]. Dapat diakses di https://www.news24.com/life/archive/7-morning-after-pill-side-effects-you-should-know-about-20180404/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  7. Emergency Contraception: Possible Side Effect [Internet]. Dapat diakses di https://www.healthline.com/health/emergency-contraception/possible-side-effects#side-effects/. Terakhir diakses Desember 2023. 

PP-YSM-ID-0305-1

Pakai Seperlunya, Ini Efek Samping Pil Kontrasepsi Daru
Efek Samping Pil Kontrasepsi Darurat
Article categories

3 Pilihan Kontrasepsi Hormonal, Pilih yang Mana?

Private
Public

3 Pilihan Kontrasepsi Hormonal, Pilih yang Mana?

Meta deskripsi: Ada banyak contoh kontrasepsi hormonal dengan kandungan estrogen dan progestin di dalamnya. Mana yang paling pas untuk kenyamanan dan kebutuhan Anda?

  • PP-YSM-ID-0305-1
3 Pilihan Kontrasepsi Hormonal, Pilih yang Mana?
3 Pilihan Kontrasepsi Hormonal

3 Pilihan Kontrasepsi Hormonal, Pilih yang Mana?

Kontrasepsi hormonal masih menjadi pilihan KB yang umum digunakan oleh perempuan Indonesia. Contoh kontrasepsi hormonal cukup banyak sehingga perempuan dapat memilih opsi yang paling tepat sesuai kebutuhan dan kenyamanannya.[1] 

Apa Itu Kontrasepsi Hormonal  

 

Kontrasepsi hormonal adalah jenis kontrasepsi yang bekerja dengan memengaruhi kadar hormon dalam tubuh perempuan sehingga dapat mencegah pematangan dan pelepasan sel telur.[2]  Hal inilah yang membuat Mums menjadi tidak hamil. 

Dari berbagai contoh kontrasepsi hormonal yang ada, semuanya memiliki kesamaan dalam hal kandungan. Setiap kontrasepsi hormonal mengandung hormon, baik perpaduan estrogen dan progestin, atau hanya progestin.[3] Keduanya sama-sama memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing yang dapat dipilih sesuai kondisi tiap perempuan.  

Baca juga: Begini Cara Kerja Kontrasepsi Metode Pil, Penyebab Kegagalan, dan Efek Samping
 

Dengan penggunaan yang tepat, kontrasepsi hormonal merupakan pilihan yang efektif untuk mencegah kehamilan. Selain itu, kontrasepsi ini dapat mengurangi rasa sakit saat menstruasi dan membuat siklus menstruasi menjadi lebih nyaman. Jika Mums memiliki masalah dengan jerawat, kontrasepsi hormonal juga dapat membantu meningkatkan kondisi kulit wajah Mums. 

Contoh Kontrasepsi Hormonal  

 

Ada banyak contoh kontrasepsi hormonal yang dapat menjadi pilihan sesuai kebutuhan dan kenyamanan Anda. Berikut adalah beberapa di antaranya yang paling banyak digunakan sebagai metode untuk mencegah kehamilan pada wanita. 

Pil KB  

Pil KB adalah salah satu contoh kontrasepsi hormonal yang sudah ada sejak lama. Cara penggunaannya adalah dengan mengonsumsi pil setiap hari di waktu yang sama untuk mendapat hasil yang efektif. 

Secara umum cara kerja pil KB dalam mengurangi risiko kehamilan adalah dengan mencegah terjadinya ovulasi, menjaga mukus dalam serviks kental dan membuat sperma sulit untuk menembus, dan menjaga dinding rahim tipis.[3] 

Ada dua jenis pil KB, yakni pil KB progestin (pil mini) dan pil KB kombinasi. Berikut adalah penjelasan singkat keduanya. 

  • Pil mini 

Pil mini hanya mengandung hormon progestin dengan dosis progestin yang  lebih rendah dibandingkan pil kombinasi. Jenis pil ini dapat mengurangi risiko kanker endometrium dan cocok digunakan jika Mums memiliki riwayat tekanan darah tinggi, risiko penyakit jantung, atau risiko pembekuan darah yang tinggi.[4] 

  • Pil kombinasi 

Pil kombinasi mengandung hormon estrogen dan progestin. Jenis pil ini dapat membantu mengurangi beberapa keluhan PMS, dismenore, dan gejala endometriosis. Selain itu, pil kombinasi juga dapat mengurangi risiko kanker endometrium, ovarium, dan kolorektal, serta meningkatkan kondisi kulit yang berjerawat. [4] 

Tingkat keefektifan pil KB cukup tinggi. Namun, Mums perlu disiplin dalam mengonsumsinya. Lupa atau sengaja meninggalkan konsumsi pil dapat meningkatkan risiko kehamilan. Sekitar 9 dari 100 perempuan yang mengonsumsi pil KB dalam satu tahun mengalami kehamilan yang tidak direncanakan.[3] 

IUS Progestin  

IUS (Intra Uterine System) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik yang berbentuk seperti huruf T dan dipasang di dalam rahim. 

 

Salah satu jenis IUS adalah LNG-IUS yang mengandung hormon levonorgestrel, salah satu jenis progestin. Alat kontrasepsi ini sangat efektif dalam mencegah kehamilan dan dapat bertahan hingga 8 tahun, meskipun ada yang digunakan dalam rentang waktu 3 hingga 5 tahun. 

 

Beberapa perempuan mungkin mengalami efek samping seperti perdarahan tidak teratur setelah menggunakan IUD progestin, tetapi ini umumnya hanya bersifat sementara. 

 

Namun, ada kasus di mana penggunaan IUD progestin dapat mengurangi perdarahan menstruasi setelah tiga bulan atau lebih sejak penggunaan pertama. Bahkan, sekitar 20% perempuan mungkin tidak mengalami menstruasi sama sekali setelah menggunakan alat kontrasepsi ini selama setahun. [5] 

Kontrasepsi Suntikan  

Ini adalah kontrasepsi hormonal yang paling populer digunakan perempuan muda Indonesia.[1] Penggunaannya adalah dengan menginjeksikan cairan berisi hormon progesteron pada otot seperti lengan bagian atas atau pantat. Hormon ini pun akan dilepaskan langsung pada aliran darah untuk mencegah kehamilan. 

Anda perlu melakukan injeksi berkala untuk tetap dapat menerima manfaat alat kontrasepsi hormonal satu ini. Biasanya (tergantung setiap produk) Mums perlu mengulangi injeksi setiap 8 sampai 13 pekan.[6]  

Kontrasepsi suntikan memiliki beberapa efek samping seperti penambahan berat badan, mood swings, perdarahan tidak teratur, sakit kepala, hingga perubahan fisik payudara. Selain itu, Mums juga mungkin mengalami ada yang berbeda pada menstruasi, seperti periode yang jadi tidak teratur, perdarahan lebih banyak atau sedikit, atau bahkan sama sekali tidak mengalami menstruasi.[6]  

Dari beberapa contoh kontrasepsi hormonal yang ada, pil KB masih menduduki peringkat atas sebagai kontrasepsi yang paling banyak digunakan karena praktis, mudah digunakan, dan tergolong cukup terjangkau. 

Pil KB Kombinasi Modern 21/7 bisa jadi pilihan tepat bagi Mums yang ingin ber-KB bebas jerawat dan berat badan tetap stabil. Pil kombinasi ini memiliki kandungan drospirenon dengan sifat anti androgenik dan anti mineralokortikoid.  

Karena itu, Mums pun tak perlu khawatir untuk mencegah kehamilan dengan konsumsi pil KB tanpa resiko berjerawat dan kenaikan berat badan seperti yang cukup banyak menjadi keluhan selama ini.  

Mums mungkin akan suka: Begini Cara Kerja Kontrasepsi Metode Pil, Penyebab Kegagalan, dan Efek Samping

Bagikan

Referensi: 

 

  1. Apa Jenis KB yang Paling Banyak Digunakan Perempuan Muda di Indonesia? [Internet]. Dapat diakses di https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/27/apa-jenis-kb-yang-paling-banyak-digunakan-perempuan-muda-di-indonesia/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  2. Contraception: Hormonal contraceptives [Internet]. Dapat diakses di https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441576//. Terakhir diakses DEsember 2023. 

  3. Patient education: Hormonal methods of birth control (Beyond the Basics) [Internet]. Dapat diakses di https://www.uptodate.com/contents/hormonal-methods-of-birth-control-beyond-the-basics/print#:~:text=Hormonal%20methods%20of%20birth%20control%20(contraception)%20contain%20either%20estrogen%20and,vaginal%20rings%2C%20and%20skin%20patches/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  4. Choosing a birth control pill [Internet]. Dapat diakses di https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/birth-control/in-depth/best-birth-control-pill/art-20044807/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  5. Hormonal IUD [Internet]. Dapat diakses di https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/mirena/about/pac-20391354/. Terakhir diakses Desember 2023. 

  6. The Contraceptive Injection [Internet]. Dapat diakses di https://www.nhs.uk/conditions/contraception/contraceptive-injection/. Terakhir diakses Desember 2023. 

PP-YSM-ID-0305-1

3 Pilihan Kontrasepsi Hormonal, Pilih yang Mana?
3 Pilihan Kontrasepsi Hormonal, Pilih yang Mana?
Article categories

Sederet Fakta Seputar Pil KB, Mums Perlu Tahu!

Private
Public

Sederet Fakta Seputar Pil KB, Mums Perlu Tahu! 

Agar tak salah kaprah, pastikan Mums mengetahui sederet fakta seputar kontrasepsi oral berikut! Yuk, cegah kehamilan dengan Pil KB Kombinasi Modern 21/7! 

  • PP-YSM-ID-0305-1
Fakta Seputar Pil KB
Fakta Seputar Pil KB

Sederet Fakta Seputar Pil KB, Mums Perlu Tahu!

Fakta seputar kontrasepsi oral perlu untuk diketahui supaya Mums mendapatkan informasi akurat. Tentu hal ini dilakukan agar Mums bisa mempertimbangkan metode kontrasepsi paling tepat untuk mendukung program KB. 

Sebagaimana diketahui, kontrasepsi oral merupakan alat pencegah kehamilan paling populer. Tak hanya tersedia lebih luas, penggunaan pil KB juga tergolong mudah. Mums hanya perlu mengonsumsinya dengan bantuan segelas air putih.  

Tak heran apabila pil KB tetap diminati sekalipun terdapat jenis kontrasepsi lainnya. Mengingat pentingnya informasi mengenai pil KB, ada baiknya Mums menyimak uraian singkat berikut.  

Ini Dia Fakta Seputar Kontrasepsi Oral 

 

Adapun sederet fakta seputar kontrasepsi oral yang harus Mums ketahui dan pahami, di antaranya: 

  • Ada Dua Jenis Pil Utama 

Pada dasarnya, pil KB memang dirancang untuk mencegah indung telur melepaskan sel telur dan membuat lendir serviks mengental sehingga dapat menghalangi sperma masuk ke rahim. Pil KB terdiri dari dua jenis, yakni pil progestin dan pil kombinasi[1]. 

Pil progestin ideal untuk Mums yang tidak bisa mengonsumsi estrogen dan sedang dalam masa menyusui. Pil kombinasi cocok bagi Mums yang ingin mendapatkan hasil lebih optimal serta bisa mengonsumsi estrogen dan progestin yang terkandung di dalamnya.  

  • 99.7% Efektif  dalam Mencegah Kehamilan 

Kontrasepsi oral adalah salah satu metode paling efektif untuk mencegah kehamilan, dengan tingkat keberhasilan 99.7%[2], jika digunakan dengan benar. Namun, efektivitasnya bisa turun hingga 93% ketika Mums lupa mengonsumsi pil secara rutin. Misalnya, jika Mums melewatkan satu pil KB, risiko kehamilan yang tidak diinginkan dapat meningkat. 

Jika Mums terlambat mengonsumsi pil kombinasi lebih dari 24 jam, atau lebih dari 3 jam untuk pil progestin, risiko kehamilan tak terencana menjadi lebih tinggi [3]. Karena itu, penting untuk mengikuti jadwal konsumsi pil yang telah ditentukan.  

Kontrasepsi oral menjadi solusi terbaik bagi Mums yang aktif secara seksual dan ingin menunda kehamilan. Beberapa pil yang ada di pasaran dapat dikonsumsi selama 21 hari dan berhenti selama 7 hari sebelum mengonsumsi paket baru. Ada juga pil KB yang harus diminum secara teratur selama 28 hari.  

Tentunya, Mums harus memahami jenis pil KB yang digunakan. Hal ini diperlukan untuk memastikan Mums mengonsumsi kontrasepsi oral secara konsisten dengan tujuan memperkecil peluang kehamilan.  

  • Kontrasepsi Oral Tidak Memengaruhi Kualitas Seksual 

Ada kepercayaan bahwa kontrasepsi oral bisa menurunkan gairah seksual, tetapi ini tidak sepenuhnya benar. Beberapa wanita mungkin merasakan penurunan hasrat seksual, terutama jika kadar testosteron menurun, yakni hormon yang mendorong gairah seks pada semua jenis kelamin[4] .. 

Jika Mums mengalami hal ini, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat. 

  • Manfaat Kesehatan Tambahan 

Selain risiko efek samping dan efektif mencegah kehamilan, pil KB juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Adapun manfaat tersebut, di antaranya menurunkan risiko kehamilan ektopik, mencegah penipisan tulang, serta mencegah masalah serius pada ovarium, saluran tuba, dan rahim[5]. 

Selain mencegah kehamila, pil KB juga menawarkan sejumlah manfaat kesehatan lainnya, seperti [6]: 

  • Mengurangi risiko kehamilan ektopik 

  • Mencegah penipisan tulang 

  • Mengurangi risiko kista ovarium, kanker endormetrium, dan kanker ovarium 

  • Meringankan gejala PMS dan mengurangi kram saat menstruasi 

  • Membantu mengatasi jerawat dan anemia. 

Efek Samping yang Perlu Diperhatikan 

Fakta seputar kontrasepsi oral selanjutnya yang harus Mums waspadai adalah efek samping pil KB. Efek samping umum kerap dikeluhkan selama mengonsumsi pil KB, antara lain[7]: 

  • Bercak di antara periode menstruasi 

  • Mual 

  • Nyeri payudara 

  • Sakit kepala dan migrain 

  • Pertambahan berat badan 

  • Perubahan suasana hati 

  • Telat menstruasi 

  • Penurunan libido 

  • Keputihan 

Kontrasepsi oral dikontraindikasikan pada pasien dengan kelainan hemoragik, seperti hemofilia, purpura, dan gangguan jumlah dan fungsi trombosit karena mungkin mempunyai efek tromboemboli dan berhubungan dengan kehilangan banyak darah[8]. 

  • Pil KB Tidak Menyebabkan Kenaikan Berat Badan 

Banyak yang percaya bahwa pil KB dapat menyebabkan kenaikan berat badan, namun hal ini tidak selalu terjadi. Faktor lain seperti usia dan gaya hidup juga berperan dalam perubahan berat badan.  

  • Pil Kontrasepsi Tidak Menumpuk di Dalam Tubuh 

Sebagian wanita yang mengikuti program KB keliru lantaran percaya bahwa kontrasepsi oral dapat menumpuk di dalam tubuh sehingga menyebabkan penyakit tumor serta masalah pada ovarium dan rahim. 

Faktanya, pil akan larut di dalam sistem pencernaan setelah Mums menelan pil KB[9]. Hormon terkandung akan diserap ke aliran darah. Setelah efek kontrasepsi mulai tampak, hati dan usus akan memetabolisme hormon tersebut lalu dikeluarkan dari dalam tubuh. 

  • Kontrasepsi Oral Tidak Menyebabkan Infertilitas 

Fungsi utama kontrasepsi oral memang untuk mencegah kehamilan. Namun, bukan berarti penundaan kehamilan menggunakan pil KB menyebabkan masalah infertilitas atau kemandulan. Sebaliknya, pil KB bisa membantu menjaga kesuburan dan memberikan banyak manfaat kesehatan lainnya.  

  • Penggunaan Pil KB Tidak Membahayakan Janin 

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, pil KB memang memiliki efek samping. Namun, penggunaan pil KB juga memberikan banyak manfaat kesehatan. Menurut sebuah penelitian, wanita yang mengonsumsi pil KB selama lima tahun berisiko lebih rendah 20% terkena kanker ovarium dan berisiko lebih rendah 30% terkena kanker endometrium[10]. 

Selain menurunkan risiko penyakit berbahaya tersebut, kontrasepsi oral juga aman digunakan selama masa kehamilan. Mums tak perlu khawatir karena kandungan pada pil KB telah teruji secara klinis dan aman bagi pertumbuhan janin. 

Itulah fakta seputar kontrasepsi oral yang perlu Mums ketahui. Nah, kini Mums tak perlu lagi bimbang untuk memulai program KB. Bagi Mums yang ingin menunda kehamilan, tersedia Pil KB Kombinasi Modern 21/7 dengan manfaat tambahan menjaga berat badan tetap stabil dan bebas dari jerawat.  

Pil KB Kombinasi Modern 21/7 hadir sebagai solusi Ber-KB Bebas Jerawat dan Berat Badan Tetap Stabil. Alhasil selama menjalani program KB, Mums bisa menjaga penampilan tetap menawan!  

 

Baca juga: Pakai Seperlunya, Ini Efek Samping Pil Kontrasepsi Darurat

Bagikan

Referensi:  

  1. The Pill for Birth Control: 7 Facts an Ob/Gyn Insists You Know (internet). https://www.goodrx.com/conditions/birth-control/birth-control-pill-facts . Terakhir diakses 10 Desember 2023 

  2. Family Planning - A global handbook for providers, 2022 edition (internet). https://www.who.int/publications-detail-redirect/9780999203705. Terakhir diakses 10 Desember 2023 

  3. Contraceptive pill (internet). https://www.getthefacts.health.wa.gov.au/condoms-contraception/types-of-contraception/the-pill . Terakhir diakses 10 Desember 2023 

  4. Must Know Facts About the Pill (internet). https://www.verywellhealth.com/must-know-facts-about-the-pill-906934 . Terakhir diakses 10 Desember 2023 

  5. How effective is the birth control pill? (internet). https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/birth-control-pill/how-effective-is-the-birth-control-pill . Terakhir diakses 10 Desember 2023 

  6. 10 most common birth control pill side effects (internet). https://www.medicalnewstoday.com/articles/290196#side-effects . Terakhir diakses 10 Desember 2023  

  7. Patients with hematologic disorders need careful birth control counseling (internet). https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12266720/ . Terakhir diakses 10 Desember 2023 

  8. What are the benefits of the birth control pill? (internet). https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/birth-control-pill/what-are-the-benefits-of-the-birth-control-pill . Terakhir diakses 10 Desember 2023 

  9. Myths and facts about the Pill (internet). https://www.ippf.org/blogs/myths-and-facts-about-contraceptive-pill . Terakhir diakses 10 Desember 2023 

  10. The use of hormonal contraception and its protective role against endometrial and ovarian cancer (internet). https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19879809/ . Terakhir diakses 10 Desember 2023 

PP-YSM-ID-0305-1

Sederet Fakta Seputar Pil KB, Mums Perlu Tahu!
Metode Kontrasepsi Jangka Pendek: Mana yang Paling Cocok?
Article categories
Subscribe to Seputar Kontrasepsi